Kecanduan Main Game pada Anak Bisa Bikin Halusinasi, Harus Waspada!

Kecanduan bermain game bisa menyebabkan gangguan psikologis!

13 November 2023

Kecanduan Main Game Anak Bisa Bikin Halusinasi, Harus Waspada
Pexels/cottonbro studio

Dalam era digital modern, game telah menjadi hiburan yang populer di berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak muda. Banyak orang menikmati bermain game sebagai sarana untuk bersantai dan menghilangkan stres.

Namun, bagi sebagian individu, bermain game dapat menjadi kecanduan. Kecanduan game menjadi perhatian serius karena berpotensi merusak kesehatan mental dan emosional anak-anak.

Bahkan, banyak penelitian yang telah dilakukan untuk memahami dampak negatif yang mungkin timbul akibat kecanduan game, terutama terkait dengan kesehatan mental.

Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah kemungkinan bahwa kecanduan game dapat menyebabkan halusinasi.

Berikut Popmama.com rangkum dan jelaskan mengenai kecanduan main game pada anak bisa  bikin halusinasi, Mama harus waspada!

1. Gangguan psikologis akibat kecanduan game

1. Gangguan psikologis akibat kecanduan game
Pexels/Tima Miroshnichenko

Kecanduan game telah diakui sebagai gangguan mental oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan nama Game Disorder (GD). Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara kecanduan game dan terjadinya halusinasi.

Individu yang menderita GD seringkali mengalami kesulitan mengendalikan durasi dan intensitas bermain game. GD dapat meningkatkan risiko terjadinya halusinasi karena pemain mungkin mengalami peralihan antara realitas dan dunia permainan yang intens.

Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang tidak nyata atau palsu, di mana seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Dalam konteks kecanduan game, halusinasi yang mungkin dialami termasuk melihat atau mendengar elemen-elemen dari permainan di dunia nyata.

Pemain yang intens terlibat dalam permainan video sering kali mengalami perubahan persepsi dan pemikiran yang dapat mempengaruhi realitas mereka. Mereka mungkin mengalami pengalaman sensorik yang tidak nyata, seperti melihat bayangan atau mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada. Hal ini terkait dengan efek samping dan kehilangan kontak dengan realitas akibat GD.

2. Ciri-ciri anak kecanduan game

2. Ciri-ciri anak kecanduan game
Pexels/Jessica Lewis

Mama perlu waspada terhadap tanda-tanda bahwa anak mungkin mengalami halusinasi sebagai akibat dari kecanduan game. Ciri-ciri anak yang mengalami halusinasi akibat game antara lain:

  1. Perubahan perilaku. Anak yang mengalami halusinasi akibat game mungkin menunjukkan perubahan perilaku yang drastis. Mereka mungkin menjadi lebih tertutup, mudah marah, atau menarik diri dari aktivitas sosial.
  2. Gangguan tidur. Anak yang mengalami halusinasi mungkin mengalami gangguan tidur, seperti sulit tidur, mimpi buruk yang sering, atau terbangun secara teratur di malam hari.
  3. Perubahan pola makan. Halusinasi yang dipicu oleh kecanduan game dapat mempengaruhi nafsu makan anak. Mereka bisa mengalami penurunan atau peningkatan nafsu makan yang signifikan.
  4. Perubahan dalam kinerja sekolah. Anak yang mengalami halusinasi mungkin mengalami penurunan kinerja di sekolah. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi, mengalami penurunan minat dalam belajar, atau mengalami kesulitan memahami materi pelajaran.
  5. Pengalaman sensorik yang tidak wajar. Anak yang mengalami halusinasi mungkin mengalami pengalaman sensorik yang tidak wajar, seperti melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada.

3. Tindakan yang orangtua bisa lakukan

3. Tindakan orangtua bisa lakukan
Pexels/Ketut Subiyanto

Pencegahan dan pengobatan kecanduan game harus menjadi fokus utama dalam mengatasi potensi terjadinya halusinasi. Tindakan yang Mama bisa lakukan antara lain:

  1. Pahami perilaku anak. Mama perlu memahami perilaku anak mereka dengan baik. Perhatikan perubahan yang mencolok dan konsultasikan dengan profesional kesehatan mental jika diperlukan.
  2. Komunikasi yang terbuka. Buatlah lingkungan komunikasi yang terbuka dengan anak. Ajak anak untuk berbicara tentang perasaan mereka, termasuk kecemasan atau stres yang mereka alami terkait dengan game.
  3. Batasi waktu bermain game. Tetapkan batasan waktu yang sehat untuk bermain game. Jelaskan kepada anak mengapa penting bagi mereka untuk memiliki keseimbangan antara aktivitas online dan offline.
  4. Ajak anak untuk aktivitas alternatif. Dorong anak untuk terlibat dalam aktivitas yang beragam di luar game. Ajak mereka untuk berpartisipasi dalam olahraga, seni, atau kegiatan sosial yang dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari game.
  5. Dukungan emosional. Berikan dukungan emosional kepada anak. Jelaskan bahwa Mama ada di sisi mereka dan siap membantu mereka mengatasi tantangan yang dihadapi.
  6. Bantuan profesional. Jika tanda-tanda halusinasi semakin memburuk atau anak mengalami kesulitan yang serius, segera cari bantuan dari profesional kesehatan mental. Psikolog atau psikiater dapat memberikan bantuan dan pengobatan yang tepat untuk kondisi tersebut.

Itulah rangkuman mengenai anak yang kecanduan bermain game bisa alami halusinasi. Penting bagi Mama untuk memahami ciri-ciri anak yang mengalami halusinasi akibat kecanduan game dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk membantu mereka.

Dengan pemahaman yang baik tentang perubahan perilaku anak dan memberikan dukungan yang tepat, Mama dapat membantu anak mengatasi kecanduan game dan mencegah terjadinya halusinasi.

Selalu ingatlah bahwa keseimbangan dalam penggunaan game dan aktivitas offline yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan si Kecil.

Baca juga:

The Latest