5 Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Sistem Pencernaan

Mari bersama-sama menjaga kesehatan pencernaan kita!

27 September 2023

5 Faktor Mempengaruhi Gangguan Sistem Pencernaan
Pexels/AlexGreen

Sistem pencernaan dalam tubuh manusia memiliki peran yang sangat penting dalam mengolah makanan yang dikonsumsi agar nutrisi dapat diserap dengan efisien. Organ-organ yang terlibat dalam sistem pencernaan, bekerja secara sinergis untuk menjalankan fungsi ini.

Sebagai contoh, mulut adalah tempat pertama kali makanan masuk dan dicampur dengan air liur yang mengandung enzim pencernaan, sementara lambung menghasilkan asam lambung penting untuk melanjutkan proses pencernaan. Usus halus berperan utama dalam penyerapan nutrisi, sedangkan usus besar menyerap air dan mengolah sisa-sisa makanan sebelum dikeluarkan melalui anus.

Penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan sistem pencernaan sangat penting dalam mencegah berbagai masalah kesehatan yang dapat timbul akibat gangguan dalam pencernaan. Gangguan pencernaan umum seperti sakit maag, diare, atau gangguan pencernaan lainnya dapat merusak kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, perawatan yang baik terhadap sistem pencernaan melalui pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang sehat adalah langkah penting dalam menjaga kesejahteraan tubuh.

Berikut, Popmama.com telah merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan sistem penceraan yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.

1. Mengunyah makanan terlalu cepat

1. Mengunyah makanan terlalu cepat
Pexels/AndreaPiacquadio

Proses mengunyah makanan dengan baik memiliki peran yang sangat penting dalam pencernaan yang efisien. Ketika makanan dikunyah secara menyeluruh, itu memungkinkan mulut untuk mencampur makanan dengan enzim pencernaan dalam air liur, yang merupakan langkah awal dalam pemecahan nutrisi. Selain itu, makanan yang dikunyah dengan baik menjadi lebih lembut dan lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan, terutama oleh lambung dan usus halus.

Sebaliknya, kebiasaan mengunyah makanan terlalu cepat dan tanpa perhatian dapat mengganggu pencernaan. Ketika makanan hanya sebentar berada di mulut dan tidak dikunyah dengan baik, itu berarti makanan masuk ke perut dalam bentuk yang lebih besar dan kasar. Hal ini dapat membuat beban kerja lambung dan usus menjadi lebih berat, karena mereka harus bekerja lebih keras untuk mencerna makanan yang belum dipecah dengan baik. 

Editors' Pick

2. Kurangnya aktivitas fisik

2. Kurang aktivitas fisik
Pexels/YanKrukau

Kurangnya aktivitas fisik atau kekurangan berolahraga juga dapat menjadi pemicu gangguan sistem pencernaan manusia. Kurangnya aktivitas fisik dapat mengakibatkan peningkatan berat badan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi fungsi sfingter esofagus bagian bawah.

Ketika sfingter esofagus mengalami masalah, itu bisa memperburuk gejala refluks asam, yang dapat menyebabkan maag. Oleh karena itu, menjaga tingkat aktivitas fisik yang sehat dan berolahraga secara teratur adalah penting untuk menjaga kesehatan pencernaan.

3. Pola makan tidak teratur

3. Pola makan tidak teratur
Pexels/RDNEStockproject

Salah satu penyebab utama gangguan sistem pencernaan adalah pola makan yang tidak teratur. Individu dengan jadwal makan yang konsisten cenderung memiliki sistem pencernaan yang lebih sehat karena tubuh mereka menerima nutrisi yang diperlukan secara tepat waktu.

Sebaliknya, pola makan yang tidak teratur atau tidak teratur dapat membuat sistem pencernaan lebih rentan terhadap masalah. Kebiasaan ini membuat sistem pencernaan menjadi rentan terhadap masalah karena tubuh sulit beradaptasi dengan jadwal makan yang tidak teratur.

4. Kurang serat

4. Kurang serat
Pexels/cottonbrostudio

Kekurangan serat dalam diet dapat menghasilkan masalah pencernaan yang mengganggu, seperti sembelit. Sembelit terjadi ketika tinja menjadi keras dan susah dikeluarkan, karena kurangnya serat membuat usus bekerja lebih lambat. Ini bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman dan bahkan menyakitkan.

Untuk mencegah sembelit dan menjaga pencernaan yang lancar, sangat penting untuk memasukkan makanan berserat dalam pola makan sehari-hari. Buah-buahan seperti apel, pir, dan stroberi, serta sayuran seperti brokoli, wortel, dan bayam, kaya akan serat. Selain itu, biji-bijian utuh seperti gandum utuh, oatmeal, dan beras merah juga merupakan sumber serat yang baik.

5. Infeksi oleh mikroorganisme

5. Infeksi oleh mikroorganisme
Pexels/MarinaAbrosimova

Mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan parasit memiliki potensi untuk memasuki sistem pencernaan manusia melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Sebagai contoh yang sangat nyata, ketika kita mengonsumsi makanan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, kita membuka pintu bagi potensi infeksi oleh virus atau bakteri yang mungkin ada pada tangan kita.

Selain itu, makanan atau minuman yang terkontaminasi juga merupakan sumber risiko infeksi yang signifikan. Contoh umum adalah makanan yang disimpan atau diolah dengan tidak benar, sehingga bakteri berbahaya dapat tumbuh dan berkembang biak dalam makanan tersebut. 

Salah satu bakteri yang sering menjadi penyebab gangguan sistem pencernaan adalah bakteri Helicobacter pylori, atau H. pylori. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab utama penyakit maag kronis dan juga berpotensi menyebabkan masalah pencernaan lainnya. Oleh karena itu, menjaga kebersihan makanan dan minuman yang kita konsumsi serta menjalani praktik higienis, seperti mencuci tangan sebelum makan, sangat penting untuk mencegah infeksi mikroorganisme berbahaya yang dapat mengganggu sistem pencernaan kita.

Dengan beberapa faktor utama yang sudah disebutkan, diharapkan dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan yang mengganggu kualitas hidup. Pemahaman terhadap penyebab potensial gangguan pencernaan membantu kita mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Baca juga: 

 

The Latest