Apa itu Playing Victim dan Tanda-tandanya yang Remaja Harus Tahu!

Yuk kenali pelaku playing victim Ma! Agar anak terhindar dari sikap seperti itu, simak di bawah

28 Januari 2022

Apa itu Playing Victim Tanda-tanda Remaja Harus Tahu
Freepik/gpointstudio

Pernahkah Mama mendengar istilah playing victim? Istilah ini belakangan sudah tidak asing. Biasanya ditujukan untuk melabeli karakter atau perilaku seseorang. Kadang istilah ini pun juga terselip dalam percakapan kalangan remaja.

Apakah anak mama termasuk salah satunya yang pernah membicarakan hal ini?

Perlu anak pahami, istilah ''playing victim" termasuk julukan yang diberikan untuk orang yang senang sekali mengubah alur cerita dan bersikap seolah ia korbannya. Padahal, nggak jarang malah justru ia yang merupakan pelaku kejahatannya. 

Mama perlu menjelaskan pada anak mama, bahwa dalam bersosialisasi akan ada banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Untuk itu anak remaja perlu pintar dalam bergaul dan memilih teman.

Untuk lebih tepatnya sebenarnya apa sih playing victim itu? 

Berikut Popmama.com akan merangkum mengenai apa itu playing victim dan tanda-tandanya yang remaja harus tahu. Yuk simak! 

Apa itu Playing Victim?

Apa itu Playing Victim
Freepik/Miksturaproduction

Arti playing victim  adalah orang-orang yang selalu mengidentifikasi diri sebagai korban dan memiliki keyakinan bahwa orang lain yang menjadi penyebab kesengsaraan yang ia alami, dan biasanya pelaku playing victim ini tidak ingin bertanggungjawab atas segala kesalahannya , demikian dilansir dari laman Healthline.

Playing victim sudah menjadi julukan atau ungkapan yang sering diucapkan. Tujuan dari pelaku playing victim adalah untuk mendapat belas kasihan atau simpati.

Namun selain alasan itu, masih banyak alasan lain mengapa seseorang melakukan playing victim. Alasannya sangat beragam, mulai dari untuk mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan dan tindakan orang lain.

Sikap yang biasa dimiliki oleh pelaku yang terbiasa melakukan playing victim bersimpangan dengan orang pada umumnya. Biasanya sikap ini selalu dilakukan secara berulang-ulang, hingga merugikan banyak orang.

Sehingga mama harus memberi tahu pada anak untuk hati-hati, karena mereka yang suka playing victim bukan seseorang yang bisa dipercaya, mungkin saja sikap yang mereka tunjukan ingin menipu bahkan merugikan anak Mama nantinya. 

Mengenai hal tersebut, apa saja tanda-tanda orang yang suka melakukan playing victim? Simak daftar di bawah ini yang telah dirangkum dari beberapa sumber. 

1. Tidak mau bertanggung jawab dan selalu menghindar dari kesalahan yang diperbuat

1. Tidak mau bertanggung jawab selalu menghindar dari kesalahan diperbuat
Freepik/Asier-relampagoestudio

Mengutip dari gramedia.com, seorang terapis dari California, yaitu Vicki Botnick mengatakan, salah satu ciri playing victim adalah mereka yang suka menghindar dari tanggung jawab. Ia juga menjelaskan, orang yang memiliki sifat playing victim atau victim mentality akan sangat sulit ketika diberi tanggung jawab dan kepercayaan. 

Mereka cenderung memiliki sifat sering menyalahkan orang lain, tidak ingin dibebani tanggung jawab dengan banyak alasan, dan selalu menghindar dari kesalahan yang diperbuatnya.

3. Selalu membandingkan dirinya dengan orang lain

3. Selalu membandingkan diri orang lain
Freepik/Zinkevych

Seseorang yang suka melakukan playing victim, mereka biasanya selalu membandingkan diri dengan orang lain. 

Bahkan sebenarnya bibit budaya perbandingan ini sudah tumbuh sejak kecil dalam lingkup keluargany lho, Ma. Pelaku dari playing victim ini selalu membandingkan dirinya dengan orang lain dan menemui dirinya tidak sebaik temannya, lalu memiliki rasa iri. . 

Nah, seiring berjalannya waktu, rasa iri inilah yang membuat kebiasaan buruknya terus tumbuh dan berkembang lho, Ma. Mereka melakukannya karena kurang percaya diri, tidak optimis dan sehingga tidak menghargai kehidupannya.

Editors' Pick

3. Selalu merasa menjadi orang lemah

3. Selalu merasa menjadi orang lemah
Pexels/Misha Voguel

Tanda ketiga pelaku melakukan playing victim adalah selalu merasa bahwa dirinya lemah. Ketika seseorang menjadi korban, adalah hal wajar jika beranggapan bahwa ia lemah.

Akan tetapi, jika hal itu berlangsung terus dan pemikiran itu masih sama, tentu akan menimbulkan perasaan lemah yang dalam. Artinya, pelaku playing victim ini akan merasa tidak bisa bangkit dan tidak pula memiliki kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi orang yang kuat. 

5. Hobi menyalahkan orang lain

5. Hobi menyalahkan orang lain
Freepik/master1305

Orang yang suka playing victim ialah orang yang gemar menyalahkan orang lain, baik itu karena kesalahan orang lain atau bahkan dirinya sendiri.

Biasanya, para pelaku playing victim melakukan ini dengan tujuan untuk membersihkan namanya dari segala macam kesalahan, sehingga citra dirinya tetap bersih dan tampak seperti orang sempurna yang tak punya kesalahan. 

Dampaknya jika anak Mama pernah melakukan ini menjadi tak disukai dan membuat anak nantinya diacuhkan dari lingkungan sekitar. Mama bisa tolong beri tahu anak ya, supaya tidak melakukan sikap seperti ini. Atau kalaupun anak pernah melakukannya, Mama bisa berikan nasihat supaya tidak mengulanginya lagi.

6. Pelaku playing victim gemar sekali membocorkan kesalahan orang lain dengan menutupi kesalahan diri

6. Pelaku playing victim gemar sekali membocorkan kesalahan orang lain menutupi kesalahan diri
Freepik

Bukan hanya suka menyalahkan orang lain saja lho, Ma tetapi mereka yang punya sifat playing victim juga senang sekali untuk menyebarluaskan kesalahan orang lain dan menutup rapat-rapat kesalahan diri sendiri.

Jika seseorang mengetahui kesalahan yang dibuatnya, maka mereka meminta kepada orang tersebut untuk melupakan dan tidak mengungkit kesalahannya tersebut.

7. Pandai berbicara manis

7. Pandai berbicara manis
Pexels/RODNAE Productions

Salah satu senjata utama seseorang yang sering playing victim adalah permainan kata. Pelaku playing victim ini akan selalu bisa untuk berbicara manis, pandai memilah kata-kata yang dapat membuat orang lain yakin dengan omongannya. Hal tersebut dilakukan agar ia tidak terlihat sebagai seorang pelaku kejahatan dan malah menuduh orang lain. 

Berbicara manis semacam itu ditujukan untuk meyakinkan orang lain terhadap fakta palsu yang dibuatnya. Memang kedengarannya cukup menjengkelkan ya, Ma. Namun, biasanya pelaku pasti lebih memilih untuk bermain aman dengan cara berbicara secara empat mata terhadap orang lain yang ditarget untuk diyakinkan. 

8. Merasa paling dirugikan terhadap keburukan yang telah terjadi

8. Merasa paling dirugikan terhadap keburukan telah terjadi
Freepik/user16396000

Tidak hanya lewat kata-kata yang menarik empati, pelaku playing victim tersebut pasti merasa berada di pihak paling dirugikan. Ia akan senantiasa selalu mengelak dan membeberkan fakta-fakta palsu terkait hal-hal apa saja yang hilang dari dirinya. Hal tersebut dilakukan agar orang lain tidak menyalahkannya terhadap sesuatu yang telah terjadi.

Jika anak nantinya menghadapi orang semacam itu, Mama bisa memberi tahu jangan sampai terpancing emosi karena sebenarnya pelaku playing victim ini akan memanfaatkan kondisi tersebut. 

Nah, itulah tadi beberapa pengertian mengenai apa itu playing victim dan tanda-tandanya yang remaja harus tahu. Gimana, apakah anak Mama memiliki salah satu tanda playing victim tersebut? Jika iya, tak apa segera beri tahu anak untuk belajar intropeksi diri dan perbaiki kepribadian ya, Ma! Semoga terhindar dari pelaku dan sikap seperti ini ya, Ma. 

Baca Juga: 

The Latest