Selain mendapatkan pengalaman jualan, menjadi reseller softlens juga membuka ruang belajar yang jauh lebih luas bagi anak-anak remaja. Lewat kegiatan bisnis ini, mereka bisa mempelajari berbagai nilai penting yang tidak selalu diajarkan di sekolah formal, seperti mengatur keuangan pribadi, mencatat laporan penjualan sederhana, memahami alur distribusi barang, hingga melayani pelanggan dengan sopan.
Dalam proses ini, peran Mama dan Papa tetap dibutuhkan sebagai pendamping utama. Dengan arahan yang tepat, anak-anak bisa belajar disiplin waktu, tanggung jawab terhadap pekerjaan, dan pentingnya kejujuran dalam berbisnis. Nilai-nilai ini bukan hanya berguna untuk bisnis, tapi juga menjadi bekal karakter kuat untuk masa depan mereka.
Menariknya, dari bisnis kecil seperti ini, anak-anak juga berpeluang tumbuh menjadi pengusaha muda yang sukses. Jika ditekuni dengan sungguh-sungguh, aktivitas berjualan softlens bisa berkembang menjadi penghasilan tetap bahkan sebelum mereka lulus sekolah.
Pinkrabbit mendukung potensi ini dengan menyediakan sistem evaluasi kinerja reseller secara rutin, dan dikelola secara profesional menggunakan teknologi berbasis data. Hal ini bertujuan untuk memantau konsumsi dan permintaan pasar, memastikan ketersediaan stok, dan menjaga kelancaran distribusi di seluruh Indonesia.
“Kami membangun sistem yang didukung oleh data analyst untuk memantau konsumsi dan permintaan produk setiap bulan, termasuk evaluasi kinerja reseller secara rutin,” jelas Dirda Muthi, CEO Pinkrabbit Lens.
Dengan sistem sekomprehensif ini, anak-anak bukan hanya diajak jualan, tetapi juga diperkenalkan pada proses bisnis yang sebenarnya. Mereka bisa memahami bagaimana sebuah brand berkembang, bagaimana distribusi bekerja, serta bagaimana menjalin hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis.
Itulah informasi mengenai peluang bisnis anak remaja di sekolah. Lewat bisnis softlens yang fleksibel dan didukung sistem profesional, anak remaja bisa mulai belajar berwirausaha tanpa tekanan besar. Yang penting, mereka tetap didampingi dan diarahkan agar bisnis ini menjadi sarana belajar, bukan beban.