Ilustrasi - Pexels/brett-sayles
Lalu, seperti apakah dosa jariyah yang sesungguhnya?
Salah satu contoh dosa jariyah yakni seperti yang tercantum dalam Alquran, QS An Nahl ayat 20-25.
Ayat 20
والذين يدعون من دون الله لا يخلقون شيــا وهم يخلقون
Wallaziina yad'uuna min duunil laahi laa yakhluquuna shai'anw wa hum yukhlaquun
Artinya: Dan (berhala-berhala) yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apa pun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.
Ayat 21
اموات غير احياء وما يشعرون ايان يبعثون
Amwaatun ghairu ahyaaa'inw wa maa yash'uruuna aiyaana yub'asuun
Artinya: (Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui kapankah (penyembahnya) dibangkitkan.
Ayat 22
الهكم اله واحد فالذين لا يومنون بالاخرة قلوبهم منكرة وهم مستكبرون
Illahukum Ilaahunw Waahid; fallaziina laa yu'minuuna bil Aakhirati quluubuhum munkiratunw wa hum mustakbiruun
Artinya: Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), dan mereka adalah orang yang sombong.
Ayat 23
لا جرم ان الله يعلم ما يسرون وما يعلنون انه لا يحب المستكبرين
Laa jarama annal laaha ya'lamu maa yusirrona wa ma yu'linuun; innahuu laa yuhibbul mustakbiriin
Artinya: Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang sombong.
Ayat 24
واذا قيل لهم ماذا انزل ربكم قالـوا اساطير الاولين
Wa izaa qiila lahum maazaaa anzala Rabbukum qooluu asaatiirul awwaliin
Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Dongeng-dongeng orang dahulu,"
Ayat 25
ليحملوا اوزارهم كاملة يوم القيمة ومن اوزار الذين يضلونهم بغير علم الا ساء ما يزرون
Liyahmiluuu awzaarahum kaamilatany Yawmal Qiyaamati wa min awzaaril laziina yudilluunahum bighairi 'ilm; alaa saaa'a maa yaziruun
Artinya: (ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu.
Paparan ayat di atas menceritakan kisah Raja Namrud yang mengajarkan banyak orang untuk menyembah berhala. Padahal itu adalah perbuatan yang salah atau musyrik karena telah menyekutukan Allah SWT.
Kemudian, Raja Namrud meninggal dunia. Namun, walaupun sudah meninggal, dosanya tidak berhenti sampai di situ saja. Dosa Raja Namrud masih terus mengalir karena para pengikutnya masih terus mengikuti ajarannya yang salah.
Dosa yang diterima Raja Namrud itulah yang disebut dosa jariyah.
Jadi, ketika anak-anak mengajarkan kepada orang lain suatu hal yang menyimpang, coba langsung arahkan ke jalan yang benar ya, Ma.
Misalnya ajaran yang salah seperti, tiba-tiba anak mama menyuruh teman-temannya tidak salat dan hanya cukup percaya saja kepada Allah SWT di dalam hati maka nanti sudah dapat pahala. Atau anak mama mengajarkan temannya bacaan salat yang salah atau membagikan informasi tentang agama yang salah.
Semoga hal demikian tidak terjadi ketika kita sebagai orangtua sudah mengajarkan anak-anak yang benar sejak dini.
Hal tersebut rawan sekali terjadi pada anak, maka dari itu butuh pengawasan dan pembimbingan yang ketat dari Mama.
Misal, Mama menanamkan pada anak tentang ilmu agama berdasarkan Alquran dan hadis sejak dini. Kemudian, meminta anak-anak untuk memberitahu Mama apa saja pesan tentang agama yang ingin ia bagikan.