Mama mungkin telah mengetahui bahwa kedua orangtua menyumbangkan materi genetik ketika bayi dikandung, tetapi itu tidak berarti bahwa gen mereka sama-sama diekspresikan dalam hal penampilan, perilaku, temperamen, atau sifat lain bayi!
Banyak yang mengatakan bahwa kontribusi Papa pada gen anak laki-laki mereka adalah 60 persen. Sedangkan kontribusi sang Mama hanya memengaruhi 40 persen lainnya.
Ini mungkin menjelaskan bahwa anak laki-laki bisa terlihat seperti salinan miniatur sang Papa yang identik!
Namun, mitos ini dipatahkan oleh sebuah penelitian yang dikutip dari laman Bright Side.
Jenis kelamin seorang bayi di masa depan tergantung pada Papanya. Dari sang Mama, bayi selalu menerima kromosom X, dan dari Papa juga akan menerima kromosom X (yang berarti akan menjadi perempuan) atau Y-kromosom (yang berarti akan menjadi laki-laki).
Jika seorang pria memiliki banyak saudara laki-laki di keluarganya, dia akan memiliki lebih banyak anak laki-laki dan jika dia memiliki banyak saudara perempuan, dia akan memiliki lebih banyak anak perempuan.
Hanya beberapa pria yang memiliki jumlah kromosom X dan Y yang relatif sama dalam sperma mereka, dan mereka memiliki kemungkinan yang sama untuk memiliki anak laki-laki atau perempuan.
Kromosom Y memiliki lebih sedikit gen daripada kromosom X, dan beberapa di antaranya bertanggung jawab atas perkembangan alat kelamin pria.
Inilah sebabnya mengapa anak laki-laki lebih cenderung terlihat seperti Mamanya. Ketika berbicara tentang anak perempuan, mereka menerima kromosom X dari kedua orangtuanya, jadi sulit untuk memprediksi mirip siapa ia nantinya.
Yup itulah potret Lionel, anak Darius saat potong rambut dan informasi sekilas seputar kemiripan anak laki-laki dengan Papanya.
Nah tertarik untuk menerapkan model rambut comma hair pada anak?