Cerita Anak Usia 11 Tahun dari Trenggalek Tulis 40 Buku Bahasa Inggris

Selain menerbitkan buku, DeLiang Al-Farabi juga kerap menjadi pengisi seminar SD-SMP di Polandia

2 Februari 2024

Cerita Anak Usia 11 Tahun dari Trenggalek Tulis 40 Buku Bahasa Inggris
YouTube.com/Deddy Corbuzier

Seorang anak berusia 11 tahun dari Trenggalek bernama Muhammad DeLiang Al-Farabi sedang menjadi sorotan hangat di media sosial. 

Di usianya yang masih kecil, anak laki-laki yang akrab disapa DeLiang itu nyatanya sudah menulis 40 buku bahasa Inggris. Menariknya, delapan buku yang ditulis sudah berhasil diterbitkan dan masuk ‘Top 15 Amazon’ dalam kategori Dark Comedy.

Sukses menuai sorotan, berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut cerita DeLiang anak usia 11 tahun dari Trenggalek tulis 40 buku Bahasa Inggris

1. Buku karya DeLiang masuk Top 15 Amazon kategori Dark Comedy

1. Buku karya DeLiang masuk Top 15 Amazon kategori Dark Comedy
Instagram.com/ario_muhammad87

Di usianya yang baru menginjak 11 tahun, DeLiang telah menulis 40 buku berbahasa inggris. Delapan buku ciptaannya sudah diterbitkan dan masuk ‘Top 15 Amazon’ dengan kategori Dark Comedy

Melalui Podcast Deddy Corbuzier, DeLiang menjelaskan bahwa Dark Comedy merupakan sebuah cerita lucu yang mengandung tragedi di dalamnya. Menurutnya, segala sesuatu yang lucu, itu berawal dari tragedi tak terduga. 

“Contohnya, ada seorang nenek pelupa yang suka memasak. Karena pelupa, dia justru memasukkan beberapa bahan aneh ke dalam masakannya,” ungkap DeLiang dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (1/2/2024). 

Editors' Pick

2. Memiliki hobi membaca dan fasih bahasa Inggris karena sempat lama di UK

2. Memiliki hobi membaca fasih bahasa Inggris karena sempat lama UK
YouTube.com/Deddy Corbuzier

Ternyata, DeLiang memiliki hobi membaca. Dalam setahun, ia mampu membaca ratusan buku. Kegemaran membaca ini menumbuhkan kemampuan DeLiang dalam menulis bukunya sendiri. 

Salah satu buku karyanya bahkan dirilis oleh penerbit London. DeLiang fasih berbahasa Inggris karena sempat menempuh pendidikan SD-SMP di Inggris. 

3. Orangtua DeLiang menerapkan pendidikan literasi sejak dini

3. Orangtua DeLiang menerapkan pendidikan literasi sejak dini
Instagram.com/ario_muhammad87

DeLiang tidak pernah mengikuti kelas pelatihan menulis khusus. Buku-buku yang selama ini diterbitkannya itu murni karena bakat dan ketertarikannya sendiri. 

Putra sulung pasangan Ario Muhammad dan Ratih Nur Esti Anggraini ini lahir ketika sang Mama tengah menempuh studi magister di Taiwan. Sejak dini, orangtua DeLiang telah menerapkan pendidikan literasi kepada ketiga anaknya. 

Pasangan suami istri asal Trenggalek itu membacakan buku sejak anak-anaknya masih bayi. Bahkan, keduanya juga sering mengajak diskusi anak-anaknya. 

Menurut Ario Muhammad, pendidikan literasi bisa memberikan dampak baik pada anak, yaitu membuat anak punya daya fokus tinggi, cepat dalam belajar, serta mampu berpikir kritis. 

4. DeLiang kerap menjadi pembicara untuk mengisi seminar SD-SMP Polandia

4. DeLiang kerap menjadi pembicara mengisi seminar SD-SMP Polandia
YouTube.com/Deddy Corbuzier

Selain menerbitkan buku, DeLiang juga kerap menjadi pembicara untuk seminar nasional maupun internasional. Pesertanya pun beragam, mulai dari anak usia SD hingga orang dewasa. 

Biasanya, DeLiang membagi pengalamannya menulis puluhan buku di usia 9 tahun, termasuk 3 bukunya yang pernah berada di Top 15 dan Top 50 Amazon USA & UK. 

5. Pesan DeLiang untuk anak-anak sepantarannya

5. Pesan DeLiang anak-anak sepantarannya
Instagram.com/ario_muhammad87

DeLiang sempat memberikan pesan untuk anak-anak sepantarannya. Menurutnya, beberapa anak seusianya itu kebanyakan pendiam dan tidak melakukan apa-apa. Namun, di balik itu semua, mereka memiliki hal keren yang belum pernah disadari. 

Itu sebabnya, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk membantu buah hati mereka dalam menggali serta potensi diri anak. 

“Mereka (orangtua) harus membuat masa depan anak mereka jadi lebih baik menggunakan potensi tersebut. Jadi, anak mereka bisa menceritakan perjalanan hidup  selama menciptakan sesuatu. Dan kalau anaknya tidak mau, biarkan saja. Tapi, orangtua bisa pelan-pelan memberi tahu supaya anak bisa lebih baik,” jelas DeLiang.

Itu dia cerita DeLiang anak usia 11 tahun dari Trenggalektulis 40 buku Bahasa Inggris. Kisah DeLiang ini sungguh menjadi panutan ya, Ma?

Baca juga:

The Latest