Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Anak dimarahi orangtua
Freepik

Bullying adalah perilaku yang merugikan dan sengaja dilakukan secara berulang oleh seseorang atau kelompok terhadap orang lain, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis.

Dampak bullying pada anak sangat serius dan dapat memengaruhi kesehatan mental, emosional, serta perkembangan sosial mereka.

Peran orangtua, khususnya Mama, sangat krusial dalam mencegah dan menangani bullying sejak dini. Rumah adalah tempat pertama anak belajar memahami emosi, oleh karena itu, membekali anak dengan literasi emosi menjadi kunci utama.

Dengan literasi emosi yang baik sejak dini, anak tidak hanya lebih tangguh menghadapi tekanan sosial tetapi juga mampu menunjukkan empati, menghargai orang lain, dan menolak perilaku bullying.

Maka dari itu, Popmama.com merangkum informasi mengenai upaya mencegah bullying harus dimulai dari rumah dengan mendidik anak tentang pentingnya mengelola emosi dan membangun komunikasi yang terbuka antara Mama dan anak.

Apa Itu Bullying dan Mengapa Harus Dihentikan dari Rumah?

Freepik/gpointstudio

Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat untuk menyakiti atau membuat orang lain merasa takut, sedih, atau tidak nyaman.

Bentuk bullying yang umum dapat dipahami oleh Mama meliputi:

  • Bullying fisik: seperti memukul, menendang, mendorong, atau merusak barang milik anak.

  • Bullying verbal: menggunakan kata-kata kasar, mengejek, mengancam, atau menghina.

  • Bullying sosial: mengucilkan anak dari kelompok, menyebarkan rumor, atau membuat anak merasa terisolasi.

  • Cyberbullying: menyerang atau menghina anak melalui media sosial, pesan teks, atau platform digital lainnya.

Dampak bullying pada anak sangat serius, termasuk menurunnya rasa percaya diri, kecemasan, depresi, gangguan tidur, penurunan motivasi dan prestasi belajar, serta risiko masalah kesehatan mental jangka panjang. Anak yang menjadi korban bullying bisa merasa tidak aman dan tertekan secara emosional.

Pencegahan bullying harus dimulai dari lingkungan keluarga karena rumah adalah tempat pertama anak belajar mengenal, mengelola, dan mengungkapkan emosi.

Peran Mama sangat penting untuk mengajarkan literasi emosi, membangun komunikasi terbuka, dan menanamkan nilai empati serta rasa saling menghargai.

Dengan fondasi yang kuat dari keluarga, anak-anak menjadi lebih tangguh, mampu mengenali situasi bullying, dan memiliki keberanian untuk melindungi diri dan orang lain dari bullying.

Penanganan dan pencegahan bullying dari rumah akan membentuk karakter anak yang sehat secara emosional dan sosial sehingga terhindar dari dampak negatif bullying.

Literasi Emosi: Fondasi untuk Anak yang Tangguh dan Empati

Freepik

Literasi emosi adalah kemampuan mengenali, memahami, mengelola, dan mengekspresikan perasaan sendiri maupun orang lain dengan tepat dan sehat.

Ini mencakup kesadaran terhadap emosi yang muncul, empati atau kemampuan merasakan dan memahami perasaan orang lain, serta kemampuan mengatur emosi agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Hubungan literasi emosi dengan sikap empati dan perilaku yang menghormati teman sangat erat. Anak yang memiliki literasi emosi baik akan lebih mudah memahami perasaan teman, bersikap empati, dan bertindak.

Literasi emosi mengajarkan anak untuk mengenali bahwa setiap orang memiliki perasaan yang perlu dihormati.

Manfaat literasi emosi dalam mencegah perilaku bullying sangat penting. Anak yang mampu mengelola emosinya dengan baik cenderung tidak melampiaskan frustrasi atau kemarahan dengan cara menyakiti orang lain.

Mereka juga lebih peka terhadap perasaan teman-temannya, sehingga lebih kecil kemungkinan mereka melakukan bullying atau menjadi korban bullying.

Dengan literasi emosi yang baik, anak menjadi lebih tangguh secara emosional dan mampu membangun hubungan sosial yang sehat serta harmonis di lingkungan sekitar.

Cara Mengajarkan Literasi Emosi pada Anak di Rumah

Freepik

Cara mengajarkan literasi emosi pada anak di rumah bagi Mama dapat dilakukan dengan beberapa langkah praktis berikut:

  1. Mengenali dan menamai emosi
    Ajari anak untuk mengenal dan menyebutkan berbagai jenis emosi yang mereka rasakan, seperti senang, marah, sedih, takut, atau kecewa. Mama bisa membantu dengan berkata, misalnya, "Kamu kelihatan marah karena mainanmu rusak."

  2. Mengajarkan teknik menenangkan diri
    Mama bisa mengajarkan teknik pernapasan dalam dan lambat sebagai cara menenangkan diri. Misalnya, tarik napas dalam selama beberapa detik, tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan. Latih teknik ini saat anak dalam kondisi tenang agar bisa dipakai saat mereka sedang emosi.

  3. Memberi contoh pengelolaan emosi yang baik
    Mama perlu menunjukkan bagaimana mengelola emosi dengan cara yang sehat, seperti berkata, "Aku sedang merasa marah, jadi aku akan bernapas dulu sebelum bicara." Hindari menunjukkan kemarahan secara berlebihan agar anak meniru perilaku positif.

  4. Berikan ruang untuk mengekspresikan emosi
    Sediakan waktu dan tempat yang aman bagi anak untuk bercerita dan mengekspresikan perasaannya tanpa takut dimarahi atau dihakimi. Dengarkan dengan sabar dan jangan buru-buru memberikan solusi.

  5. Gunakan permainan dan aktivitas kreatif
    Manfaatkan permainan peran, boneka, menggambar, atau cerita untuk membantu anak memahami dan mengelola emosi. Misalnya, bermain peran tokoh yang sedang marah atau sedih lalu berdiskusi tentang cara mengatasi perasaan tersebut.

  6. Ajarkan penyelesaian masalah
    Bantu anak belajar menyelesaikan masalah yang menjadi sumber emosinya. Ajak diskusi mencari solusi seperti, "Apa yang bisa kamu lakukan jika temanmu tidak mengajak bermain?" Ini mengembangkan kemampuan berpikir dan mengendalikan emosi yang sulit.

Langkah-langkah ini mendukung anak memahami dan mengelola emosinya sejak dini, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang empatik dan tangguh secara emosional.

Sebagai orangtua, peran Mama sangat penting dalam mencegah bullying dengan cara mengajarkan literasi emosi sejak dini di rumah.

Mulailah langkah kecil ini dari rumah, karena dari sinilah fondasi karakter anak yang kuat dan penuh kasih sayang dibangun.

Bersama Mama, kita ciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi tumbuh kembang anak yang positif.

Editorial Team