Tahap kelima yang terjadi sekitar usia 14-18 tahun adalah tahapan terakhir pubertas pada remaja laki-laki. Pertumbuhan tinggi badan anak mencapai puncaknya. Alat kelamin dan rambut kemaluannya terlihat seperti pria dewasa. Perubahan lain yang menonjol adalah masalah kulit seperti jerawat, perubahan suasana hati saat mengalami perubahan fisik secara emosional, dan perubahan hormonal.
Terlepas dari perubahan fisik yang dialami remaja laki-laki, mereka juga akan mengalami berbagai emosi selama masa pubertas. Emosi yang dirasakannya beragam, mulai dari perasaan sedih, mudah tersinggung dan bahkan depresi. Tidak hanya itu, mereka mungkin juga merasakan kebingungan dan ketakutan. Emosi berat lainnya seperti hasrat dan terkait dengan seksualitas mungkin juga muncul, tetapi emosi tersebut cenderung lebih meningkat di akhir masa pubertas.
Saat remaja laki-laki telah melewati tahap pubertas, emosi mereka mungkin menjadi intens dan jauh lebih kuat. Emosi ini mungkin sesuatu yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Mereka mungkin tidak tahu alasan di balik kebingungan atau kemarahan mereka. Terkadang hal ini membuat mereka lebih sensitif dari biasanya.
Ajak anak berdiskusi tentang apa yang membuat mereka gelisah dan canggung dari pertumbuhan ini. Yakinkan anak bahwa mereka akan melewati fase ini dengan baik.
Apabila mama mendapati pertumbuhan yang tidak normal, jangan segan memeriksakan anak ke dokter anak.
Semoga informasi ini dapat memberikan wawasan mama tentang lima tahapan puber anak laki-laki.