6 Tanda Anak Mama Sedang Mengalami Growth Spurt

Tiba-tiba saja, anak mama akan tambah tinggi. Kenapa ya?

19 Agustus 2018

6 Tanda Anak Mama Sedang Mengalami Growth Spurt
Freepik/Pressphoto

Sepertinya baru kemarin Mama melahirkan si Kecil, namun tak terasa kini usianya sudah memasuki masa puber. Sepertinya baru kemarin Mama mengajarkan ia berjalan, tetapi kini tingginya sudah hampir sama dengan Mama. Semua terjadi begitu cepat! Setuju?

Kalau Mama setuju anak tumbuh begitu cepat, maka tebakan Mama memang tepat. Ada fenomena pada tubuh anak yang membuatnya tumbuh pesat dalam beberapa hari saja. Fenoma pacu tumbuh ini dikenal juga dengan istilah growth spurt.

Inilah masa yang membuat tinggi tubuh anak tiba-tiba menjulang tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Southern California, di masa growth spurt, tinggi anak akan menyentuh tinggi maksimalnya. Anak perempuan biasanya bertambah 9 cm per tahun, dan anak lelaki 10.3 cm per tahun. Proses ini biasanya berlangsung selama 24 hingga 36 bulan.

Namun pertumbuhan anak ternyata sangat rumit, Ma. “Tidak seperti pohon yang tumbuh dari akar hingga ke ujung batang, tulang anak tidak bisa menambahkan sel ke ujung tulangnya begitu saja,” ujar Francisco Rosales, MD, ScD, medical director of scientific and medical affairs di Abbot.

Maka, sangat penting untuk mengidentifikasi growth spurt, agar Mama bisa memberikan ‘bahan bakar’ yang memadai untuk proses pertumbuhan ini. Ya, growth spurt membutuhkan ‘bahan bakar’ berupa hormon, genetik, dan tentu saja nutrisi.

Apa Mama kesulitan mengidentifikasi fenomena pacu tumbuh ini, yuk ketahu 6 tanda anak Anda sedang mengalami growth spurt.

1. Anak selalu lapar

1. Anak selalu lapar
Freepik/Pressphoto

Dengan bertambahnya kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhannya, maka biasanya nafsu makan anak akan bertambah juga.

Menurut penelitian University of Southern California, masa ‘hobi makan’ ini bisa berlangsung 24-36 bulan. Jadi, pastikan Mama memberikan tambahan kalori di masa ini. 

2. Anak mulai puber

2. Anak mulai puber
Freepik/Freephoto

Menurut sebuah penelitian tahun 2015 yang dimuat di Journal of Clinical Research in Pediatric Endocrinology, biasanya pertumbuhan tinggi maksimal anak dibarengi dengan masa puber.

Penelitian ini menyebutkan bahwa 95 persen anak perempuan dan hampir 70 persen anak lelaki, mencapai tinggi maksimal mereka di masa puber.

Usia rata-rata anak perempuan mencapai tinggi badan maksimal adalah 12.1 tahun, sedangkan anak laki-laki di usia 13.7 tahun.

Editors' Pick

3. Semua celananya tiba-tiba kependekan

3. Semua celana tiba-tiba kependekan
Freepik/Prostooleh

Kaki anak biasanya lebih dulu tumbuh memanjang, dibanding bagian tubuh atasnya (torso). Menurut penelitian University of Saskatchewan, panjang kaki dan tinggi torso bisa digunakan untuk memprediksi usia anak saat mencapai tinggi tubuh maksimal.

4. Lebih sering tidur

4. Lebih sering tidur
Freepik/Freephoto

Mungkin Mama sudah tahu, kalau biasanya pertumbuhan anak terjadi di saat anak tidur. Kok bisa ya? Menurut National Sleep Foundation (NSF), sekresi maksimal dari hormon pertumbuhan terjadi di malam hari.

Untuk mendukung pertumbuhan yang sehat, NSF merekomendasikan anak usia 6 sampai 13 tahun untuk tidur selama 9 hingga 11 jam per malam. Sedangkan remaja usia 14 sampai 17 tahun, membutuhkan 8 hingga 10 jam tidur per malam.

5. Sering menabrak benda

5. Sering menabrak benda
Freepik/Premphurish

Menurut American Academy of Pediatrics, saat anak mengalami fenomena pacu tumbuh, perubahan tinggi badan dan memanjang anggota tubuh anak bisa mengubah pusat keseimbangannya.

Hal ini sering menyebabkan anak terkesan lebih teledor dibanding biasanya dan sering tidak sengaja menabrak furnitur di rumah mama.

6. Bertambahnya berat badan

6. Bertambah berat badan
Freepik/Kwanchaichaiudom

Lebih banyak makan dan lebih banyak tidur? Jangan heran kalau bagian dari fenomena pacu tumbuh ini disertai kenaikan berat badan ya, Ma.

Menurut penelitian University of Southern California, sangat normal kalau anak Mama naik berat badannya saat mengalami growth spurt. Namun sebaiknya kenaikan berat badan ini tetap Mama pantau, dan imbau anak untuk menyeimbangkannya dengan olahraga (bukan dengan diet ketat!).

Mama juga perlu mewaspadai adanya masalah dengan citra bentuk tubuh remaja, karena kenaikan berat badan yang tiba-tiba ini bisa membuat anak malu dan kehilangan rasa percaya diri.

Selalu semangat untuk memberikan yang terbaik untuk anak ya, Ma.

The Latest