Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Anak mengonsumsi makanan instan
Freepik

Mama, saat ini makanan ultra-processed food (UPF) sangat mudah ditemukan di mana-mana, bahkan sering menjadi pilihan sehari-hari keluarga kita.

Mulai dari camilan, minuman kemasan, hingga makanan siap saji, semua seolah sudah jadi bagian dari rutinitas. Namun, Mama perlu tahu bahwa terlalu banyak mengonsumsi UPF bisa memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan anak-anak kita.

Oleh karena itu, Popmama.com membagikan informasi penting bagi Mama untuk mengenali apa itu UPF, jenis-jenis makanan yang termasuk dalam kategori ini, serta bagaimana kebiasaan mengonsumsinya sehari-hari agar kesehatan si Kecil tetap terjaga.

Apa Itu UPF?

Freepik/pvproductions

UPF atau Ultra Processed Food adalah jenis makanan yang telah mengalami serangkaian proses pengolahan industri yang panjang, sehingga menghasilkan produk yang praktis, lezat, dan tahan lama.

Namun kandungan gizi pada makanan ini cenderung rendah. Makanan ini biasanya mengandung bahan-bahan sintetis seperti perisa, pewarna, pemanis, pengawet, serta memiliki kadar gula, garam, dan lemak jenuh yang tinggi.

Contoh UPF meliputi mie instan, keripik kentang, minuman manis kemasan, sosis, roti kemasan, dan makanan cepat saji.

Meskipun mudah ditemukan dan sering dijadikan pilihan sehari-hari, terlalu banyak mengonsumsi UPF dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama pada anak-anak karena rendahnya nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan serat yang dibutuhkan tubuh.

Bahaya Mengonsumsi UPF Secara Berlebih pada Anak

Freepik/jcomp

Bahaya mengonsumsi UPF (Ultra Processed Food) secara berlebihan pada anak antara lain:

  • Meningkatkan risiko obesitas, dislipidemia (kolesterol tinggi), dan hipertensi pada anak. UPF mengandung kalori, gula, dan lemak jenuh yang tinggi namun rendah serat dan nutrisi penting, sehingga anak lebih rentan mengalami kelebihan berat badan dan gangguan metabolik.

  • Menyebabkan pola makan adiktif pada anak karena rasa manis dan gurih yang kuat dalam UPF, membuat anak sulit mengenal rasa makanan alami dan cenderung memilih makanan olahan terus-menerus.

  • Membahayakan tumbuh kembang anak balita dengan risiko anemia, kurang gizi, stunting, dan gangguan pembentukan tulang yang berdampak pada pertumbuhan tinggi badan yang tidak optimal.

  • Menyebabkan ketidakseimbangan gizi karena UPF minim kandungan protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk perkembangan tubuh dan otak anak.

  • Berisiko meningkatkan gangguan kesehatan kronis dan mental pada anak jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, serta gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan yang berhubungan dengan gangguan mikrobioma usus.

Untuk itu, Mama disarankan membatasi pemberian UPF pada anak dan mengutamakan makanan segar dan alami seperti buah, sayur, telur, dan ikan sebagai pilihan utama agar tumbuh kembang anak lebih optimal dan sehat.

Contoh Makanan UPF

Marionegri.it

Contoh makanan Ultra Processed Food (UPF) yang perlu Mama ketahui meliputi:

  • Daging olahan: seperti nugget, sosis, bakso, ham, daging kalengan (kornet), yang mengandung pengawet, pewarna, pemanis, dan bahan tambahan lain untuk daya tahan dan rasa.

  • Mie instan: mengandung pengawet, pewarna buatan, MSG, serta minyak goreng yang sudah diproses.

  • Minuman manis dan bersoda: seperti minuman bersoda, minuman energi, teh kemasan dengan gula tambahan dan pemanis buatan.

  • Roti dan kue produksi massal: roti tawar kemasan, kue kering, muffin, donat, biskuit dengan pengawet, pewarna, pemanis, dan pengemulsi.

  • Sereal sarapan: yang sudah diproses dengan tambahan gula, bahan pewarna, dan pengawet.

  • Camilan kemasan: keripik kentang, permen, cokelat batangan, es krim kemasan.

    Makanan beku siap saji: pizza beku, makanan cepat saji beku, serta frozen food.

  • Margarin dan produk susu nabati olahan: yang mengandung minyak terhidrogenasi dan bahan kimia tambahan.

Makanan-makanan ini biasanya mengandung bahan tambahan kimia dan bahan olahan yang sangat berbeda dari bahan alami, serta cenderung tinggi gula, garam, dan lemak jenuh yang bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan oleh Mama dan anak-anak.

Terakhir, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi makanan Ultra Processed Food (UPF) secara berlebihan bisa berdampak serius bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Oleh karena itu, sebagai Mama yang bijak, mari batasi pemberian makanan ultra olahan dan lebih utamakan makanan segar, alami, dan bergizi untuk mendukung anak tumbuh sehat dan kuat hingga masa depannya nanti.

Editorial Team