Pada hari Kamis (15/11) telah banyak beredar video melalui patform media sosial Twitter. Dalam video viral tersebut terlihat anak kecil mabuk sambil memegang sebatang rokok.
Gayanya persis seperti orang yang memang sudah biasa merokok. Padahal anak tersebut diduga masih berusia sekitar 8-12 tahun.
Video yang berdurasi 1 menit itu jelas-jelas menampilkan anak tersebut sedang berdiri sempoyongan sambil memegang rokok di tangan kirinya.
Saat ditanyai oleh orang dewasa, ia juga menjawab pertanyaan dengan santai. Seperti tidak ada rasa takut dan terkesan sudah terbiasa melakukan kegiatan seperti itu.
Hingga artikel ini ditayangkan, sudah ada 60,7 ribu orang yang melihat video viral tersebut di akun Twitter @LordRio82.
Penanya: Kamu ngapain kesini?
Si Anak: Saya mau minum
Penanya: Minum sama siapa?
Si Anak: Minum sama orang
Penanya: Minum kan bisa di kalijaga, nggak di sini
Si Anak: Kan ada undangan Pak!
Penanya: Siapa yang ngundang, ayo, siapa yang ngundang?
Si Anak: Dari orang, Pak.
Penanya: Kalau nggak ada yang ngundang, berarti ke sini nyolong ini!
Si Anak: Saya orang yang baik Pak.
Penanya: Buktinya apa kalau orang baik? Kalau orang yang baik itu nggak minum, nggak merokok.
Si Anak: Biarin saya minum, biarin saya merokok. Itu hak saya kan Pak. Bukan hak Bapak! Kalau minum kan saya beli, kalau merokok kan saya beli.
Itulah penggalan percakapan anak dengan penanya yang terdengar dalam video viral
tersebut.
Memang sekilas rasanya ingin menertawakan anak tersebut, tapi ini tidak lucu. Sungguh miris ketika ada anak di bawah umur terjerat dalam kehidupan demikian.
Mabuk di jalan dan hanya sendirian. Ini sangat berbahaya. Jangan kan anak kecil, rasanya jika orang dewasa yang melakukan hal itu juga cukup berbahaya.
Anak tersebut tidak bisa fokus saat diajak bicara. Cara menjawabnya juga seperti "sekenanya" saja. Ia juga terkesan sulit mengingat apa yang seharusnya ingin ia katakan.
Jika menemukan anak di bawah umur dengan perilaku seperti itu, kira-kira inilah yang sebaiknya kamu lakukan:
Anak-anak dengan kondisi khusus seperti ini memerlukan pendampingan. Mereka memiliki kehebatan yang mungkin kita belum ketahui. Mereka memerlukan pengarahan. Jadi didoakan yuk, bukan ditertawakan.