8 Adab Berpakaian dalam Islam bagi Laki-laki dan Perempuan

Yang pertama adalah seluruh umat muslim diwajibkan untuk menutup auratnya dalam berpakaian. Diharuskannya menutup aurat agar mencegah dari berbagai kerusakan dan kejahatan. Karena aurat merupakan aib dan mampu memperburuk manusia apabila ditampakkan.

Untuk batasan aurat pria sendiri yang wajib ditutupi dari orang lain kecuali istrinya adalah bagian dari pusar hingga lutut. Dan aurat seorang wanita dari orang lain adalah semua tubuhnya, kecuali di hadapan suaminya. Adapun bila di depan mahramnya, aurat perempuan seluruh badannya, selain wajjah, dua tangan, rambut dan leher.

Seorang laki-laki muslim dilarang untuk berpakaian seperti seorang wanita. Begitupun sebaliknya, seorang wanita muslim juga dilarang untuk berpakaian seperti seorang laki-laki. Nabi SAW dalam bersabda:

"Allah melaknat para laki-laki yang menyerupai perempuan dan para perempuan yang menyerupai laki-laki." (HR Bukhari & Abu Dawud)

Ibnu Abbas meriwayatkan, "Rasulullah SAW melaknat pria yang menyerupai wanita, dan wanita yang menyerupai pria." (HR Bukhari, Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah & Darimi)

Seorang muslim juga dilarang untuk meninggikan hati terhadap sesama dalam berpakaian. Terdapat berbagai dalil yang menjelaskan hal tersebut. Diantaranya sabda Rasulullah SAW berikut:

"Allah tidak akan melihat seseorang yang menjulurkan kain sarungnya (pakaian) karena sombong." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad & Malik)

Seorang perempuan muslim hendaknya menutup dari kepala, dada hingga kakinya dengan baju yang ia pakai. Hal ini diperintahkan langsung oleh Allah SWT dalam beberapa firman-Nya, salah satunya melalui Surat Al-Ahzab ayat 59:

"Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."

Rasulullah SAW melarang umatnya yang laki-laki untuk menggunakan sutra dan perhiasan emas. Sementara wanita diperbolehkan. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:

"Jangan kenakan pakaian sutra karena orang yang mengenakannya di dunia tidak akan mengenakannya di akhirat." (HR Bukhari & Muslim)

Juga setelah menerima kain sutra di tangan kirinya, dan emas di tangan kanannya, beliau SAW menuturkan:

"Kedua barang ini (sutra dan emas) haram bagi umatku yang laki-laki." (HR Abu Dawud & Tirmidzi)

Meski baju berwarna apa saja diperbolehkan. Namun, umat Muslim dianjurkan untuk mengutamakan warna putih dalam pakaiannya. Nabi SAW bersabda:

"Kenakanlah pakaian berwarna putih karena itu lebih bersih dan lebih bagus. Kafanilah orang yang mati di antara kalian dengan warna putih." (HR Nasa'i, Abu Dawud & Hakim)

Dalam agama Islam, mengutamakan segala sesuatu dari sebelah kanan memang merupakan sebuah anjuran. Islam menganjurkan agar umatnya mendahulukan posisi kanan setiap kali memakai sandal, masuk ke dalam rumah, makan, bahkan berpakaian. Sebagaimana ucapan Aisya ra:

"Nabi SAW menyukai memulai dari kanan dalam segala urusannya, dalam memakai sandal, menyisir rambut, dan dalam bersuci." (HR Bukhari & Muslim)

Seorang muslim juga sangat dianjurkan untuk berdoa sebelum mengenakan pakaian. Dapat dimulai dengan membaca basmalah 'Bismillaahirrahmaanirrahiim', kemudian dilanjut dengan melafalkan doa khusus dari Rasul SAW yang diriwayatkan Ibnus Sunni:

Allaahumma inni as asluka min khairihi wa khairi maa huwa lah. Wa a'uudzu bika min syarrihii wa sayrri maa huwa lah

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bagian dari kebaikan pakaian ini dan kebaikan apapun yang dimilikinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari bagian keburukannya serta keburukan yang dikandungnya."

Itulah 8 adab berpakaian dalam Islam bagi laki-laki dan perempuan. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat agar dapat selalu menjalankan sesuatu sesuai adab dan syariat Islam ya!