Anak Masih Ingin Tidur dengan Orangtua Meski Sudah 6 Tahun
Sebenarnya mengapa anak perlu tidur sendiri, ya?
31 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak hal positif yang didapatkan jika anak tidur bersama orangtua diakukan saat anak masih bayi, misal mencegah kematian bayi mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) dan meningkatkan ikatan antara orangtua dan anak.
Meski begitu, anak yang terlalu terbiasa tidur bersama orangtuanya ternyata dapat memiiki dampak yang cukup serius bagi perkembangan anak secara psikologis.
Lalu, bagaimana cara menangani anak masih ingin tidur dengan orangtua meski sudah 6 tahun? Popmama.comsudah meringkas beberapa cara membujuk anak untuk mulai tidur sendiri di bawah ini.
1. Beberapa istilah tidur bersama anak
Dilansir dari childrens.com, terdapat beberapa istilah tertentu untuk menjelaskan secara spesifik bagaimana anak tidur dengan orangtua.
Istiah co-sleeping merujuk pada kebiasaan anak untuk tidur bersama orangtua secara umum. Secara spesifik, anak dapat berbagi kasur dengan orangtua atau sekadar berada dalam satu kamar yang sama dengan orangtua.
Ada pula istilah reactive co-sleeping, yaitu kondisi anak yang awalnya tidur sendiri, namun kemudian pergi ke kamar orangtuanya untuk tidur bersama.
Jika anak tidak ingin tidur sendiri atau terbangun sambil menangis di malam hari dan hanya berhenti saat ada Mama atau Papa di dekatnya, mungkin anak mengalami rasa cemas untuk berpisah (separation anxiety) dari orangtua.
Rasa cemas ini umum terjadi pada anak hingga usia 3 tahun, tetapi anak dengan usia lebih dewasa juga dapat mengalaminya.
Editors' Pick
2. Mengapa anak perlu terbiasa tidur sendiri?
Ada beberapa alasan kuat untuk membiasakan anak tidur sendiri saat menginjak usia sekolah karena beberapa alasan di bawah ini:
1. Tidur bersama yang berkepanjangan dapat mencegah anak mencapai kemandirian saat malam hari
Anak yang mandiri di malam hari merasa yakin kalau mereka bisa tidur sendiri serta dapat menghibur diri sendiri jika merasa stres atau cemas saat tidur
Dengan begitu, tidur sendiri dapat menjadi salah satu langkah penting dalam perkembangan regulasi emosi anak.
Jika anak terbiasa tidur dengan orangtua, biasanya anak akan lebih sulit mempertahankan tidur malam yang panjang, mudah cemas, dan kurang mandiri.
2. Anak pra-sekolah dan usia sekolah memiliki siklus tidur yang gelisah dan tidak bisa diam
Jika anak menendang dan terus berbolak-balik ketika tidur, maka jadwa tidur orangtua juga akan terganggu. Orangtua yang mengalami kurang tidur akan merasakan kelelahan dan stres sepanjang hari.
3. Keintiman orangtua dapat terganggu
Ketika anak tidur bersama orangtua, sering terganggu ketika anak-anak mereka tidur dengan mereka. Ini dapat berdampak buruk pada hubungan dengan pasangan, memengaruhi komunikasi, serta kedekatan fisik Mama dan Papa.
3. Kapan sebaiknya anak mulai tidur sendiri?
American Academy Pediatrics sudah mengeluarkan rekomendasi Safe Sleep Recommendation. Dalam panduan tersebut, AAP menyarankan agar bayi tidur di ruangan yang sama bersama orang tua, bukan bed sharing, hingga usia 6 bulan atau 1 tahun.
Meski begitu, bayi tetap disarankan memberi alas tidur yang tidak terlampau empuk. Bayi juga sebaiknya tidak dikelilingi dengan bantal atau selimut tebal untuk mengurangi risiko gangguan napas (SIDS).
Jika anak perlu tidur sekamar dengan orangtua untuk mempermudah proses menyusui, orangtua boleh tidur bersama dengan anak selama masa menyusui hingga anak berusia 2 tahun.
Setelah anak berusia 2 tahun, sebaiknya dia mulai tidur sendiri. Jika anak sudah terbiasa tidur satu kasur dengan orangtua, baiknya anak segera didorong untuk tidur di kamar sendiri.
4. Tips mendorong anak mau tidur sendiri
Meski begitu, menghentikan kebiasaan anak yang sudah terbiasa tidur sendiri tidak selalu mudah. Walau memang sebagian anak dapat beradaptasi dengan cepat, namun sebagian besar anak akan memiliki kesulitan untuk mulai tidur di kamarnya sendiri.
Untuk membantu anak mulai tidur sendiri, Mama dapat mencoba berbagai tips di bawah ini:
1. Jangan terburu-buru
Wajar bagi balita untuk merasa cemas ketika pertama kali tidur terpisah dari orangtua. Jangan berharap si Kecil akan merasa baik-baik ditinggal sendirian di tempat tidurnya sendiri di malam hari.
Ambil langkah-langkah kecil. Mama dapat duduk di tempat tidur mereka pada awalnya sampai mereka tertidur. Kemudian Mama dapat beralih menjadi duduk di kursi saat mereka pergi tidur.
Mama juga dapat membiarkan anak berada di kamar orangtua sebentar sekitar 15-20 menit dan kemudian membawa mereka tidur di tempat tidur mereka sendiri.
2. Bangun rutinitas harian
Waktu bangun, tidur siang, dan waktu tidur yang sama akan membantu anak merasa aman yang dapat membantu mereka tertidur lebih mudah.
Akan lebih membantu pula jika anak memiki kegiatan rutin sebelum tidur, seperti menyikat gigi bersama dan berpelukan singkat. Konsistensi dan komunikasi yang jelas adalah kuncinya.
3. Redupkan lampu di malam hari
Saat anak bangun, paparkan kamar anak dengan cahaya alami sebisa mungkin. Pola cahaya ini merangsang siklus tidur-bangun yang sehat.
4. Hindari menaruh terlalu banyak mainan di kasur anak
Banyaknya pilihan mainan di kasur anak dapat membuatnya malah tidak bisa tidur. Namun, Mama dapat memberikan satu atau dua objek transisi untuk membantu anak lebih tenang walaupun tidur tanpa orangtua ketika anak akan tidur, seperti selimut atau mainan favoritnya.
5. Jangan gunakan waktu tidur sebagai ancaman
Tidur di tempat tidur mereka sendiri seharusnya tidak terdengar seperti hukuman tetapi sebuah pencapaian.
Motivasi anak Anda dengan kata-kata yang dapat mendorong anak lebih antusias untuk tidur sendiri, seperti menceritakan betapa menyenangkannya mendapatkan kasur sendiri seperti Mama dan Papa.
6. Hindari stimulan
Beberapa makanan yang perlu dihindari sebelum anak tidur adalah seperti cokelat, minuman manis
Selain itu, baiknya anak juga tidak menonton TV dan memakai gadget sebelum tidur. Anak-anak idealnya perlu bersantai setidaknya 1 jam sebelum tidur.
Itulah beberapa cara mengatasi anak masih ingin tidur dengan orangtua meski sudah 6 tahun. Kalau anak Mama sudah bisa tidur sendiri belum, ya?
Baca Juga:
- 7 Cara Jitu Mengatasi Anak yang Sangat Aktif agar Cepat Tidur
- 5 Kebiasaan Buruk yang Membuat Kualitas Tidur Anak Terganggu
- 5 Cara Membuat Kebiasaan Tidur yang Sehat pada Anak