Gawat! Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan Anak Tak Main-Main

Polusi udara yang terjadi di Jakarta menimbulkan dampak kesehatan serius bagi si Kecil, apa saja?

31 Agustus 2023

Gawat Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan Anak Tak Main-Main
Freepik/grfxrf

Isu polusi udara bukan hal yang baru bahkan di seluruh dunia pun ada polusi. Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) selaku Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan dampak polusi sudah terasa oleh masyarakat. Salah satunya adalah meningkatkan pasien anak yang mengeluhkan batuk-pilek (bapil).

Meskipun ia juga belum bisa memastikan apakah gangguan kesehatan itu terjadi karena polusi atau infeksi bakteri dan virus maupun faktor penyebab lainnya. Namun satu yang pasti jumlah pasien anak yang mengeluhkan batuk-pilek (bapil) terus meningkat signifikan.

Lebih lanjut, dr. Piprim mengungkapkan banyaknya pasien bapil di kalangan anak karena kita sudah terbiasa menghirup udara bersih ketika pandemi Covid-19. Saat itu, banyak kantor yang menerapkan sistem Work From Home sehingga tidak terjadi polusi yang tinggi. Ketika situasi menjadi normal, otomatis angka polusi kembali tinggi.

Belum lagi karena isu Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang turut sedikit banyaknya menyumbang kadar polusi. dr. Piprim mengatakan, “Kita tidak tahu pasti apa yang sebetulnya terjadi, yang jelas perlu adanya strategi untuk melindungi anak-anak supaya tumbuh-kembang mereka tetap optimal. Langkah tersebut juga sebagai langkah supaya si Kecil tetap bisa menjalani masa kanak-kanan dengan bahagia.”

dr. Darmawan B. Setyanto, Sp.A(K) sebagai Dokter Spesialis Anak di RSCM menuturkan anak-anak termasuk kalangan yang paling terdampak akibat polusi udara. Selanjutnya adalah kalangan ibu-ibu dan pekerja lapangan. Selain bapil, Popmama.com mengulas dampak polusi udara terhadap kesehatan anak.

1. Memicu stunting pada anak

1. Memicu stunting anak
dailymirror.lk

Polusi udara turut menjadi faktor penyebab terjadinya gagal tubuh pada anak atau stunting. Data World Health Organization (WHO) mencatat sebanyak 93 persen anak di bawah usia 15 tahun yang secara terus-menerus terpapar polusi udara berdampak negatif terhadap kesehatan dan pertumbuhannya. Salah satunya meningkatkan risiko stunting.

Stunting terjadi bukan hanya dari paparan polusi udara yang dihirup si Kecil saja lho, Ma. Namun, sejak dalam kandungan atau saat masa kehamilan. Jurnal Environmental Health tahun 2022 menuliskan polusi udara dapat membuat ibu hamil mengalami stres oksidatif yang berakibat inflamasi serta gangguan perkembangan janin. 

Polutan pada udara yang tercemar memicu metilasi DNA atau penambahan gugus metil. Hal tersebut sejatinya tidak diperlukan oleh sel karena bisa mengganggu perkembangan janin. Polusi udara juga membuat ibu hamil kekurangan vitamin D.

Vitamin D dibutuhkan jabang bayi yang berpengaruh pada sistem metabolisme. Di samping itu juga memperkuat sistem kekebalan tubuh serta tulang sehingga si Kecil terhindar dari gangguan gagal tumbuh.

Editors' Pick

2. Mengurangi fungsi paru-paru si Kecil

2. Mengurangi fungsi paru-paru si Kecil
Freepik/rawpixel-com

Pada kondisi lingkungan dengan udara yang sehat, paru-paru anak akan berkembang secara maksimal. Alhasil paru-paru juga akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Namun, polusi udara mengakibatkan paru-paru tidak berkembang secara sempurna. dr. Darmawan menjelaskan masalah paru-paru, tepatnya pada dua aspek.

Pertama, volume oksigen berkurang. Lantaran polusi udara hanya sedikit mengandung oksigen karena sebagian besar tersusun atas zat-zat polutan, seperti C0. Berkurangnya  kadar oksigen praktis menghambat sistem pernapasan di dalam tubuh. Kondisi ini turut memperbesar potensi si Kecil terjangkit asma.

Kedua, aliran saluran respirator. Banyaknya kadar karbon monoksida (CO) yang terhirup oleh anak mengakibatkan terjadinya pengentalan darah dan inflamasi kadar protein. Lantas memicu radang pembuluh darah. Imbasnya bisa menimbulkan penyakit kardiovaskular.

3. Infeksi saluran pernapasan akut hingga pneumonia

3. Infeksi saluran pernapasan akut hingga pneumonia
Freepik/prostooleh

Tak hanya pada orang dewasa saja, polusi udara juga menyebabkan masalah pada saluran respirasi atau pernapasan anak. dr. Darmawan menjelaskan kandungan udara yang tercemar terdiri atas unsur polutan, seperti karbon monoksida (CO), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), dan sulfur dioksida (SO2).

Polutan ini dapat menyebabkan penyakit di sistem pernapasan dan penyakit lain dengan tingkat kesakitan dan kematian tinggi. Gangguan respirasi meliputi flu, faringitis, laringitis, asma, emfisema, hingga bronkitis. Menurut dr. Darmawan, masalah kesehatan yang menyerang saluran napas paling ditakuti adalah saat si Kecil terjangkit pneumonia.

Pneumonia adalah kondisi di mana paru-paru anak mengalami infeksi akibat bakteri, virus, atau jamur yang terdapat di dalam udara  yang ia hirup. Jenis bakteri penyebab pneumonia yang paling banyak adalah pneumokokus (Streptococcus pneumonia), stafilokokus (Staphylococcus aureus), dan HiB (Haemophilus influenzae type b).

4. Menghambat tumbuh kembang si Kecil

4. Menghambat tumbuh kembang si Kecil
Freepik/vgstockstudio

Proses tumbuh kembang jadi tahapan kehidupan yang paling penting bagi setiap anak. kata tumbuh dan kembang mempunyai arti yang berbeda. “Tumbuh” berarti perubahan secara ukuran, seperti berat dan tinggi badan. Sementara “berkembang” artinya perubahan fungsi-fungsi tubuh si Kecil yang kian sempurna.

Udara dengan tingkat polusi yang tinggi akan menghambat tahapan tumbuh kembang si Kecil. Dampaknya mulai dari terganggunya motorik, sensori, serta menurunnya sistem kekebalan tubuh. Bahkan sistem saraf ikut terganggu yang berakibat pada kecerdasan (kognitif) serta potensi anak mengalami gangguan mental lho.

5. Sebabkan gangguan kesehatan di organ lainnya

5. Sebabkan gangguan kesehatan organ lainnya

dr. Darmawan menuturkan jika anak-anak sudah terpapar polutan sejak kecil akan menimbulkan dampak jangka panjang. Efeknya adalah terganggunya beberapa organ lain, seperti jantung. Selain itu, paparan polutan yang terus menerus menjadi faktor risiko yang membuat anak kian berpotensi mengidap diabetes dan kanker di masa depan.

Demikian ulasan tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan anak yang perlu Mama dan Papa waspadai. Gunakan masker saat bepergian keluar rumah. Hindari si Kecil bermain di dekat jalan raya atau tempat lain yang jadi sumber polusi udara. Jaga terus kesehatan keluarga ya, Ma, Pa!

Baca Juga

The Latest