Bikin Iri, Ridwan Kamil Buktikan Jadi Papa Terbaik untuk Zara

Melalui laman Instagram.com/ridwankamil menjelaskan bahwa Kang Emil sengaja mempelajari permainan tepuk tangan khusus agar bisa bonding dengan Zara saat kecil.

Menariknya, saat Zara dewasa, permainan tepuk tangan sederhana ini masih dimainkan oleh keduanya.

Sekilas, sulit menemukan apa yang istimewa dari hanya sebuah permainan tepuk tangan. Ternyata, momen kebersamaan dan kenangan indah yang menjadi hal istimewa dan tak terlupakan.

Sederhana dan kreatif, namun punya dampak begitu besar dalam memori Papa dan anak..

Saat kecil, Zara dan almarhum Eril sudah diajak untuk berpartisipasi membantu mereka yang kurang beruntung oleh Kang Emil. Kakak beradik ini kebagian untuk mengecat tembok, dan melakukannya dengan gembira.

Hal ini bisa menumbuhkan rasa empati dan perasaan senantiasa selalu bersyukur atas apa yang dimiliki. Selain itu, anak juga terlatih untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan tanpa memandang remeh apa yang mereka kerjakan.

Urusan pendidikan, semua orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk sang anak. Alih-alih menggunakan kuasa yang dimiliki, Kang Emil memilih tetap mengikuti hasil ujian masuk sekolah saat Zara akan memasuki SMP.

Sebuah keputusan bijak yang pasti tidak mudah dilakukan ya, Ma. Namun, kesadaran bahwa orangtua adalah role model untuk sang anak, bisa menjadi pengingat untuk tetap berlaku fair dalam mengambil tindakan.

Kelak, anak pasti akan ikut bangga dengan keputusan yang diambil orangtuanya.

Tanpa perlu penjelasan, keluarga tetap nomor satu untuk Kang Emil. Urusan lain, bisa menunggu kemudian. Momen jalan-jalan berdua merayakan kelulusan putri tercinta tentu tidak akan terulang untuk kedua kali.

Seolah pengingat untuk semua orangtua, sedikit waktu luang untuk keluarga, tidak akan merusak apapun. Justru, akan membuat hubungan dengan anak semakin harmonis.

Betapa manis caption yang dibubuhkan oleh Kang Emil untuk putrinya, "Remember Zara, you are always sweet child o'mine," kebayang nggak sih, betapa bahagianya seorang anak saat membaca kalimat ini?

Pa, saatnya untuk mulai mengutarakan kasih sayang kepada anak tanpa rasa canggung. Jika sulit diutarakan dengan kalimat, Papa juga bisa ungkapkan dengan perbuatan. Karena perasaan sayang orangtua tidak seharusnya terpendam begitu saja.

Saat beranjak dewasa, Kang Emil terus hadir dan mendampingi anaknya dalam setiap momen. Seolah tak mau sosoknya digantikan oleh pria lain, Kang Emil tampil gagah dan digandeng mesra oleh Zara.

Bagi anak perempuan, Papa adalah cinta pertama mereka. Kasih sayang yang terpenuhi dari sang Papa akan membuatnya tumbuh dengan utuh dan tidak berusaha mencari validasi dan kasih sayang dari lawan jenis. Nggak nyangka ya, peran seorang Papa begitu besar dalam pertumbuhan anak perempuan.

Konon, memiliki anak akan membuat orangtua akan terus belajar. Bukan hanya belajar dalam arti serius, namun juga belajar menjadi orangtua yang mengikuti tren, dan kekinian.

Bagi Zara, Kang Emil adalah sosok Papa paket komplit. Bukan hanya menjalankan perannya sebagai orangtua, namun juga bisa menjadi teman dan partner untuk bikin konten. Keren banget!

Saat dewasa, momen quality time antara Papa dan anak memang harus diciptakan, dan bukan ditunggu. Father daughter trip sambil mengulang pose foto ikonik bisa jadi ide yang cukup seru untuk dicoba, seperti apa yang dilakukan Kang Emil dan Zara.

Investasi waktu bersama anak perempuan bukanlah investasi bodong. Banyak memori tersimpan yang kelak akan menjadi hal berharga yang dimiliki Papa dan anak perempuan. Cobain dong, Pa!

Ma, Pa, tentu kita semua akan sepakat dengan caption berbunyi "karena kenangan tidak bisa dibeli dengan uang," yang ditulis Kang Emil dalam laman instagram pribadinya.

Nggak heran, Kang Emil banyak mengabadikan momen kebersamaannya dengan Zara. Sekecil apapun, kenangan yang diabadikan akan terasa manis saat dilihat kembali.

Sejak kecil hingga dewasa, di tengah padatnya kesibukan, sosok Kang Emil selalu ada untuk sang putri. Tak melulu hadir sebagai sosok Papa yang tegas, Kang Emil bisa menjelma sebagai sosok teman yang ada dalam setiap momen bagi Zara.

Karena waktu tidak bisa berjalan mundur, memanfaatkan setiap momen yang ada untuk menciptakan sebuah kenangan adalah hal terbaik yang bisa dilakukan.

Hubungan Papa dan anak perempuan memang kadang kala terasa rumit. Quality time yang jarang, anak yang mulai tumbuh dan mengenal lawan jenis, serta munculnya perasaan canggung saat akan mengungkapkan rasa sayang, kadang membuat hubungan Papa dan anak perempuan menjauh.

Namun, sosok Papa begitu penting dalam hidup anak perempuan. Kehadirannya secara utuh akan membawa perbedaan, serta memunculkan perasaan aman yang sangat penting dimiliki anak perempuan.

Karena sejatinya, sebelum ada pria lain yang merayakan seorang perempuan sebagai pasangan, ialah sang Papa yang harus merayakan sosok anak perempuan dalam hidupnya. Semoga menginspirasi.