Tak Boleh Lewat, Ini 5 Cara Latih Kecerdasan Emosi Anak Saat Pandemi

Kecerdasan emosi penting untuk masa depannya

20 September 2021

Tak Boleh Lewat, Ini 5 Cara Latih Kecerdasan Emosi Anak Saat Pandemi
Shutterstock/chaponta

Pandemi memang mengubah banyak hal. Terutama juga pada pendidikan dan cara untuk memupuk kecerdasan sosial emosional anak. Kurangnya interaksi nyata dengan sebayanya juga mempengaruhi Si Kecil. Padahal kecerdasan sosial emosi jadi hal penting untuk masa depannya.  

Kali ini Popmama.com akan beri berbagai tips untuk Mama untuk melatih kecerdasan emosi anak meski di rumah aja. Penasaran? Cek penjelasan lengkapnya di bawah ini ya, Ma!

1. Ketahui lima pilar tahap kecerdasan emosi anak

1. Ketahui lima pilar tahap kecerdasan emosi anak
Shutterstock/Chaay_Tee

Sebelum menuju pada aktivitas untuk melatih kecerdasan emosi anak, yuk Ma kita pahami dulu lima pilar tahapan sosial emosional yang harus si Kecil kembangkan khususnya di usia 3-6 tahun agar bisa tumbuh hebat dengan hati yang besar.  

Pertama, Si Kecil perlu dilatih untuk mengenali dan memahami emosinya. Baik itu senang, sedih, malu, dan lain sebagainya. Lalu yang kedua, mengatur emosi yang ia rasakan. Ketiga, bisa menunjukkan empati. Keempat, mampu bersosialisasi dan berinteraksi. Kelima, bisa membuat keputusan atau tindakan dari kejadian di sekitarnya.  

Nah, semua pilar tahapan itu bisa diasah kok Ma meski di rumah aja. Let’s go simak berbagai inspirasi aktivitas untuk melatih kecerdasan emosi anak di bawah ini! 

2. Ajak Si Kecil berkebun

2. Ajak Si Kecil berkebun
Shutterstock/Ronnachai Palas

Kenapa berkebun? Alasan pertama aktivitas ini mudah dilakukan di rumah. Namun alasan yang paling penting adalah mengajarkan anak tentang konsep kebaikan hati terhadap tanaman dan hal-hal yang di sekitarnya. Saat menanam tumbuhan bersama, Mama bisa beri penjelasan kalau kita harus merawat dan menjaga biji tumbuhan atau bunga agar tumbuh hingga cantik.  

Di saat yang sama Mama juga bisa bercerita kalau semua hal yang dirawat dengan baik pasti tumbuhnya juga baik dan beri manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Menarik juga kan Ma filosofinya? Yuk cus berkebun bersama! 

Editors' Pick

3. Belajar sharing dengan cerita ‘mainan kesayanganku’

3. Belajar sharing cerita ‘mainan kesayanganku’
Shutterstock/fizkes

Ada cara lain yang juga asyik Ma, seperti mengajak anak untuk sharing mainan kesayangannya. Kebanyakan anak pasti punya mainan kesayangan yang tidak boleh dipinjam atau dipakai orang lain. Pada hal ini Mama bisa ajak komunikasi pentingnya konsep sharing pada anak agar ia paham bahwa sharing is caring.  

Mungkin Mama bisa ajak komunikasi Si Kecil dengan cara menyanyi atau dengan selalu memberikan pesan kalau “lebih baik bermain bersama-sama daripada bermain sendiri”. Hal tersebut adalah cara untuk bangun pemahaman awal. Setelah itu Mama bisa terapkan aktivitas sederhana yang bernama time sharing.

Apa itu? Yakni mengajak anak membiasakan menggunakan barang secara bergiliran. Misalnya saja si Kecil berebut mainan dengan kakaknya dan tidak mau berbagi, Mama bisa terapkan aturan untuk bermain barang tersebut dalam waktu tertentu, lalu bergantian dengan kakaknya. 

Nah hal itu membuat anak jadi memahami bahwa bergiliran menggunakan mainan bukan berarti dia jadi nggak bisa bermain dengan benda itu lagi. Selain itu, dia juga belajar kalau berbagi juga ternyata bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Hal ini perlu dilakukan secara rutin agar lambat laun anak menyadari asyiknya bermain bersama-sama.

4. Beri nutrisi yang tepat juga bantu latih kecerdasan emosi anak

4. Beri nutrisi tepat juga bantu latih kecerdasan emosi anak
Shutterstock/Odua Images

Selain itu nutrisi yang baik dan tepat juga penting untuk pencernaan sehat serta perkembangan otak yang optimal. Sehingga fisik dan kognitif si Kecil siap menerima stimulasi yang dapat mendukung kecerdasan emosionalnya. Apa saja nutrisi yang tepat? Tentu saja si Kecil membutuhkan makronutrisi seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Lalu mikronutrisi seperti vitamin, mineral, serat, dan air.

Selain makro dan mikronutrisi, Mama juga bisa beri si Kecil Bebelac 4 tiga kali sehari demi melengkapi kebutuhan nutrisi untuk mendukung perkembangannya. Kandungan Bebelac 4 memiliki serat unik FOS: GOS 1:9 untuk bantu menyehatkan pencernaan.Kandungan Omega 3 dan 6, minyak ikan, dan DHA lebih tinggi dapat bantu perkembangan otak semakin optimal. Dengan demikian, si Kecil mampu menerima stimulasi tentang kebesaran hati atau sosial emosionalnya. 

Tak hanya itu, kandungan 11 vitamin dan 4 mineral dalam Bebelac 4 dapat bantu tumbuh kembang dan daya tahan tubuhnya. Dengan konsumsi nutrisi tepat, pencernaan akan menjadi sehat yang nantinya akan mempengaruhi perkembangan otak juga mendukung mood anak dan menjadikan si Kecil siap menerima stimulasi sosial emosional secara baik dan optimal.

Tak Boleh Lewat, Ini 5 Cara Latih Kecerdasan Emosi Anak Saat Pandemi
Dok. Bebelac

Oh iya Ma, Bebelac 4 dikonsumsi untuk anak usia 3-6 tahun ya, Ma. Yuk, dukung si Kecil tumbuh hebat dengan hati yang besar di masa keemasan sosial emosionalnya! Untuk info lebih lanjut tentang Bebelac 4, Mama bisa cek aja di sini!

5. Latih kebaikan dengan bermain role play tentang Cita-cita

5. Latih kebaikan bermain role play tentang Cita-cita
Shutterstock/MR.Yanukit

Selanjutnya Mama bisa lho ajak si Kecil bermain peran menjadi profesi yang ia inginkan. Dengan adanya permainan peran ini, Mama bisa latih si Kecil untuk belajar konsep kebaikan yang bisa dipraktikkan di seluruh profesi. Bahwa setiap profesi juga bisa menolong banyak orang dan sesamanya.

Misalnya saja Mama berperan sebagai barista di sebuah kedai kopi dan si Kecil sebagai pembeli. Lalu Mama menunjukkan aspek nilai keramahan dan melayani. Nah, setelah itu perannya dibalik, si Kecil menjadi barista dan Mama menjadi pembeli. Latih sang anak untuk bisa melayani seperti Mama tadi. 

Hal ini tentu memberikan stimulasi pada si Kecil untuk mengerti bahwa kelak profesi atau cita-cita apapun yang menjadi pilihannya tentu bisa menebarkan kebaikan kepada sesama. Mama bisa bermain peran dengan profesi yang lainnya seperti guru, chef, dokter, atau profesi yang sedang berkembang di dunia teknologi saat ini seperti influencer, konten kreator, atau pengembang aplikasi, dan sebagainya. Nah, setelah itu Mama bisa terus memberi pemahaman tentang hal-hal kebaikan apa saja yang bisa diberikan oleh profesi-profesi ini. Menarik, ‘kan Ma?  

Nah di atas adalah beberapa tips aktivitas untuk latih kecerdasan emosional anak meski di rumah saja. Apakah Mama punya aktivitas lainnya boleh banget cerita di kolom komentar ya, Ma! Semangat terus dan stay healthy! (WEB)

The Latest