Anemia pada anak bukan sekadar kondisi medis biasa, melainkan masalah kesehatan masyarakat.
Kekurangan zat besi sebagai penyebab utama sering kali berawal dari pola makan sehari-hari yang tidak seimbang.
Data menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak Indonesia tidak mengonsumsi makanan kaya zat besi, sehingga risiko anemia semakin tinggi.
Kondisi ini patut diwaspadai karena anemia dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak.
Lebih jauh lagi, jika tidak ditangani, anak bisa mengalami penurunan daya tahan tubuh, sulit berkonsentrasi, hingga prestasi belajar yang rendah. Secara global, masalah anemia masih menjadi beban kesehatan di banyak negara berkembang.
Berangkat dari urgensi ini, Sarihusada sebagai perusahaan yang memproduksi berbagai produk nutrisi untuk ibu hamil, menyusui dan anak menghadirkan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani Sp.A. untuk memberikan edukasi terkait Anemia pada anak, dalam rangka memasuki 71 tahun berdirinya Sarihusada pada Rabu (27/8/2025).
Karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali tanda-tanda anemia, memahami faktor risikonya, serta memastikan anak mendapat nutrisi yang cukup, khususnya zat besi, sejak dini.
Berikut telah Popmama.com rangkum informasi seputar cegah anemia defisiensi zat besi pada anak agar tumbuh kembang anak mama bisa berjalan optimal tanpa terhambat anemia.
