Anak Terperosok ke Celah Stasiun Manggarai, Terdorong Penumpang Lain
Seorang anak terjatuh dan terpelosok ke celah Stasiun Manggarai pada Minggu (14/4/2024)
29 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Minggu (14/4/2024), seorang anak dilaporkan terjatuh di antara celah peron Kereta Rel Listrik (KRL) Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Insiden tersebut viral di media sosial setelah video penyelamatan yang dilakukan oleh petugas stasiun dibagikan di akun Instagram @infojaksel.id.
Dalam video mengenaskan tersebut, terlihat seorang anak berpakaian warna biru tengah dievakuasi oleh petugas keamanan stasiun untuk keluar dari celah peron. Kemudian, anak tersebut segera dialihkan ke tempat yang lebPopmamaih aman.
Berikut ini Popmama.com rangkum kronologi kejadian viral anak terpelosok ke celah Stasiun Manggarai akibat terdorong penumpang lain.
Editors' Pick
1. Terperosok ke celan peron akibat terdorong penumpang lain
External Relations and Corporate Image Care Manager KAI Commuter Leza Arlan menerangkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Minggu, pukul 11.43 WIB. Ia menjelaskan bahwa korban jatuh karena terdorong penumpang lain saat hendak turun.
"Bahwa adanya pengguna yang terperosok dapat kami sampaikan adalah benar. Pengguna tersebut hendak turun bersama ibunya, namun dikarenakan padatnya pengguna yang akan naik menyebabkan pengguna terdorong dan terjatuh di antara celah peron," terang Leza pada Senin (15/4/2024).
Leza menyebutkan, insiden tersebut terjadi di Peron 2 Stasiun Manggarai.
2. Evakuasi oleh petugas
Sesaat setelah korban terperosok, petugas keamanan yang berjaga di setiap peron segera melakukan aksi penyelamatan. Setelah evakuasi dilakukan, korban dibawa ke pos kesehatan dan diketahui terluka pada bagian dahi.
"Petugas kami di peron dengan sigap langsung melakukan evakuasi anak yang terjatuh untuk di bawa ke pos kesehatan. Petugas kesehatan lalu memberikan pertolongan pertama dan memeriksa luka pada dahi anak tersebut," jelas Leza.
"Setelah dilakukan penanganan medis lebih lanjut, pengguna dapat melanjutkan perjalanannya kembali," lanjutnya.