Artinya Broken Home, Dampak, dan Cara Mengatasinya pada Anak

Lakukan beberapa hal ini aga anak tetap sehat dan bahagia walaupun keadaan keluarganya hancur

26 Agustus 2023

Arti Broken Home, Dampak, Cara Mengatasi Anak
Freepik/Jcomp

Mama dan anak-anak pasti sudah tidak asing lagi dengan kata "Broken home". Namun, tahukah arti sebenarnya dari broken home? 

Sebab, masih banyak orang yang salah mengartikan broken home. Banyak yang mengartikan broken home adalah keluarga yang kedua orangtuanya bercerai. Padahal, arti broken home lebih luas daripada itu. 

Keluarga yang memiliki anggota keluarga lengkap seperti mama, papa, dan anak pun juga bisa disebut dengan broken home lho, Ma. Tanpa disadari, bisa jadi keluarga Mama pun mengalaminya. 

Untuk memahami hal ini lebih jauh, Popmama.com telah merangkum artinya broken home berserta dampak dan cara mengatasinya. Simak yuk, Ma!  

1. Arti broken home 

1. Arti broken home 
Freepik/yanalya

Menurut Ali Qaimi dalam buku Single Parent Paran Ganda Ibu Dalam Mendidik Anak, broken home adalah suatu keadaan di mana baik suami maupun istri tidak mau menjalankan tugasnya masing-masing, rumah tangga yang di dalamnya kurang terdapat kasih sayang, kedua orang tua jarang hadir, tidak terdapat rasa saling memaafkan dan menyadari kekurangan masing-masing, atau suatu keadaan di mana suami istri serta anak-anak masing-masing hidup untuk dirinya sendiri.

Dari pengertian di atas, broken home memiliki dua aspek yang berbeda. Pertama, kehancuran hubungan keluarga akibat keluarga tidak utuh karena meninggal dunia atau bercerai. Kedua, orangtua tetap berada di dalam satu rumah tapi tidak menunjukkan hubungan kasih sayang antar sesama anggota keluarga di dalam rumah. 

2. Dampak broken home

2. Dampak broken home
Freepik/Master1305
Ilustrasi

Broken home membawa dampak buruk bagi anak-anak seperti:

1. Masalah emosional

Broken home yang disebabkan atas perceraian kedua orangtua mengakibatkan anak mengalami masalah emosional. Sang Anak pasti merasa sangat kehilangan, kebingungan, ketakutan, marah, dan sedih dalam satu waktu bersamaan. Bahkan, beberapa anak menyalahkan diri sendiri atas perceraian orangtuanya. 

Tak berbeda jauh, anak yang kehilangan orangtuanya karena meninggal dunia juga akan mengalami masalah emosional. Mereka akan mengalami kesedihan yang mendalam. Beberapa anak biasanya tidak bisa move on dari situasi duka kepergian orangtuanya. 

Anak yang berada dalam satu rumah dengan Mama dan Papa yang terus bertengkar serta tidak memberinya kasih sayang pun akan merasakan masalah emosional juga lho. Ia akan merasa sedih karena merasa tidak dapat membantu menyelesaikan permasalahan keluarga dan berujung akan menyalahkan diri sendiri. 

Dapat disimpulkan, apapun penyebab broken home, semuanya membuat anak memiliki masalah emosional. 

2. Masalah mental

Permasalahan emosi seperti di atas jika tidak segera ditangani maka bisa membuat anak akhirnya stress, depresi, atau mengalami masalah mental yang serius.

3. Gangguan perilaku 

Keadaan broken home bisa membuat anak-anak memiliki gangguan perilaku menjadi pribadi yang tertutup, sulit bersosialisasi, dan sering menyalahkan diri sendiri.

Di sisi lain, anak broken home akibat perceraian kedua orangtua atau tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtua kemungkinan akan mengalami gangguan perilaku buruk seperti berkata kasar, suka berkelasi, agresif, dan memasuki pergaulan bebas. 

4. Gangguan dalam belajar 

Permasalahan dalam keluarga yang dipikirkan dan dirasakan secara terus menerus oleh anak broken home bisa mengganggu mereka dalam belajar. Hingga akhirnya anak-anak mengalami penurunan prestasi akademik seperit nilai yang buruk. 

Namun, beberapa anak broken home bisa mengalami masalah pendidikan yang lebih parah lho, Ma. Ada di antara mereka yang benar-benar kehilangan motivasi untuk sekolah dan belajar sehingga memutuskan berhenti sekolah.

5. Gangguan keuangan 

Beberapa anak menjadi memiliki keuangan yang tidak stabil ketika mereka berada di tengah keluarga broken home. Contohnya, anak yang kehilangan seorang papa sebagai tulang punggung keluarga, anak yang tidak diberi nafkah setelah kedua orangtuanya bertengkar dan bercerai, seta masih banyak lagi lainnya.

6. Tidak menyayangi orangtua 

Gangguan emosional dan ental yang dirasakan oleh anak-anak broken home bisa membuat mereka tidak menyayangi orangtuanya. Khususnya bagi mereka yang mengalami broken home akibat perceraian atau pertengkaran keluarga. 

Hal ini terjadi karena anak-anak berlus bisa memahami dan menerima kondisi sebenarnya yang terjadi di antara kedua orangtuanya. Hingga akhirnya anak-anak menjadi menyalahkan oangtua dan tidak menyayanginya. 

3. Cara mengatasi dampak buruk broken home pada anak 

3. Cara mengatasi dampak buruk broken home anak 
Freepik/Rawpixel-com
Ilustrasi

Dampak buruk yang terjadi akibat broken home seperti penjelasan di atas bisa dihindari lho, Ma. 

Langkah utama yang haru Mama dan Papa harus tetap bertanggung jawab terhadap kondisi anak. Baik itu dari sisi kesehatan mental, kesehatan fisik, maupun kondisi keuangan anak-anak. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini ada beberapa cara untuk mengatasi dampak buruk broken home pada anak:

1. Menjaga kedekatan dengan anak

Sebagai orangtua, Mama dan Papa harus selalu menjaga kedekatan dengan anak-anak agar mereka tidak mengalami gangguan emosional, mental, dan perilaku. 

Hal ini dapat dilakukan dengan selalu menanyakan kabar anak-anak setiap hari sebelum tidur atau ketika sedang memiliki waktu luang, mencoba mendampingi segala aktivitas anak di rumah, berlibur bersama, serta berusaha tetap selalu ada ketika mereka membutuhkan Mama dan Papa. 

2. Memantau perilaku anak 

Jika Mama dan Papa memiliki pekerjaan, biasanya tidak dapat mengawasi perilaku anak secara secara langsung dengan maksimal. Namun, Mama dan Papa bisa tetap mengawasi perilaku anak dan mengetahui perkembangan mereka dari hari ke hari dengan bertanya pada guru-gurunya di sekolah, pengasuh mereka, dan orang-orang lain di sekitarnya. 

Hal ini membuat Mama dan Papa dapat bertindak lebih cepat jika anak-anak ternyata mengalami perilaku buruk seperti membuat di sekolah, berbuat kasar pada temannya, dan lain sebagainya. 

Dengan penanganan yang cepat dan tepat gangguan perilaku pada anak bisa hilang sehinga membuat anak mama kembali memiliki perilaku baik sepeti anak pada umumnya. 

3. Menjadi pendengar yang baik untuk anak 

Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak pasti memiliki segudang permasalahan. Apalagi bagi mereka yang sedang dalam masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. 

Keadaan ini membuat anak butuh didengar dan mendapatkan masukan dari kedua orangtuanya. Sebab, Mama dan Papa adalah orang dewasa terdekat yang bisa mereka percaya. 

Untuk itu, Mama dan Papa harus tetap menyediakan waktu untuk mendengarkan cerita si Anak. 

4. Menghindari konflik di depan anak 

Perceraian biasanya dimulai dengan konflik antara kedua orangtua. Baik itu terkait perselingkuhan, masalah keuangan, atau lain sebagainya. 

Namun, alangkah baiknya Mama dan Papa menyelesaikan konflik ini berdua di tempat yang tertutup jauh dari anak-anak. Jangan sampai bertengkar di hadapan si Anak.

Sebab, melihat kedua orangtua adu mulut dengan nada suara yang tinggi dapat mengganggu kesehatan mental anak. 

5. Mencari pertolongan para ahli 

Jika Mama dan Papa merasa tidak dapat membantu anak-anak dalam mengatasi dampak buruk broken home. Cobalah untuk mencari pertolongan ahli dengan membawa anak-anak mengunjungi psikologis atau psikiater. 

Itulah beberapa penjelasan terkait arti broken home, dampak broken home, serta cara mengatasinya. Semoga keluarga Mama dan Papa bisa selalu harmonis sehingga anak-anak tidak mengalami kondisi broken home.

Namun, jika kondisi broken home sewaktu-waktu terjadi pada keluarga Mama dan Papa, silakan untuk melakukan beberapa cara mengatasi dampak buruk akibat broken home seperti penjelasan di atas. Semoga informasi artinya broken home ini benar-benar membantu Mama dan Papa. 

Baca juga:

The Latest