Dugaan Anak Kecil Mainkan Tuas Rem di Kecelakaan Bus Guci Dipatahkan

Salah satu pihak yang membantah isu mengenai anak kecil sebagai penyebab kecelakaan bus rombongan peziarah itu di objek wisata Guci, Tegal adalah Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie.

Benyamin memperoleh keterangan dari Kapolres Tegal bahwa tidak terdapat anak kecil di sekitar kursi pengemudi. Ia juga memastikan anak-anak dalam bus berada dalam pengawasan orangtua saat insiden terjadi.

"Penjelasan dari Kalpolres Tegal itu tidak ada anak kecil yang melepaskan rem tangan. Ada anak kecil di situ tapi dipangku sama ibunya kok," ungkap Benyamin, Selasa (9/5/2023).

Tak hanya Wali Kota Tangerang Selatan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun meragukan dugaan anak-anak yang jadi penyebab kecelakaan di area Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan bangkai Bus Duta Wisata yang diparkir di Terminal Bus Dukuhsalam Tegal, diketahui bahwa rem tangan berfungsi normal dan berada dalam kondisi terkunci.

"Kemungkinan sangat tipis (kecelakaan bus disebabkan oleh anak kecil). Pasalnya, tuas rem tangan dalam kondisi ditarik pengemudi bus," jelas Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan, Selasa (9/5/2023).

Meski demikian, Wildan juga menyatakan KNKT akan mengukur kemampuan rem tangan menahan beban di laboratorium ATPM Hino.

Menurut pemeriksaan di lokasi kejadian, posisi bus saat parkir di area parkir pasar Guci berada di turunan dengan kemiringan 23-28 persen. Informasi yang diperoleh, kemampuan rem tangan dalam bus hanyalah dengan kemiringan 18 persen. 

Selain itu, kondisi kontur tanah di area parkir juga merupakan tanah gembur sehingga tidak heran jika ganjal ban roda mudah ambles.

Salah seorang penumpang inisial T (61) duduk di bagian depan, dekat dengan bangku sopir saat kejadian terjadi. T melihat ban bus "tersangkut" di saringan air dan mendengar bunyi aneh sebelum meluncur ke arah sungai.

"Saya lihat ban tersangkut di saringan air, saya mendengar 'bunyi apa tuh kresek-kresek', setelah itu mobil jalan sendiri turun ke bawah," ucap T.

Saat itu, menurut T, mesin bus sudah dalam posisi menyala tetapi tidak ada sopir yang duduk di bangku pengemudi. Ia menduga bus sedang dipanaskan sebelum melakukan perjalanan pulang. 

Meski demikian, T juga memberi keterangan tidak melihat anak kecil memainkan rem tangan. "Katanya sih ada bocah kecil yang mainin rem. Tapi, saya enggak lihat (anak kecil) itu. Posisinya saya dekat bangku sopir," jelasnya.

Berdasarkan informasi terbaru, terdapat 36 orang yang berada di dalam bus saat kecelakaan terjadi. 2 orang diketahui meninggal dunia, sedangkan 34 korban lainnya mengalami luka ringan sampai berat.

Demikian informasi mengenai dugaan anak kecil mainkan tuas rem di kecelakaan bus Guci dipatahkan. Semoga korban yang selamat cepat pulih ya.