Memaksimalkan Perbedaan Otak Kiri dan Kanan pada Anak

Faktanya, anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan

28 Agustus 2023

Memaksimalkan Perbedaan Otak Kiri Kanan Anak
Pexels/Thirdman

Manusia terlahir dengan dua otak yaitu otak kiri dan kanan. Keduanya memiliki fungsi dan peran berbeda, namun sama pentingnya untuk dioptimalkan dalam menunjang tumbuh kembang si Kecil.

Mama mungkin sudah familiar dengan istilah pentingnya 1000 hari pertama si Kecil, karena di masa emas akan menjadi hari-hari krusial dalam pertumbuhannya.

Otak si Kecil memegang peran penting dalam hal ini.

Namun, laki-laki dan perempuan lahir dengan besar otak yang berbeda. Hal ini penting lho Ma untuk Mama ketahui. Karena, akan berefek pada strategi terbaik untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Gimana sih cara memaksimalkan perbedaan otak kiri dan kanan pada anak? Berikut Popmama.com telah merangkum selengkapnya.

Otak Anak Laki-Laki

Otak Anak Laki-Laki
Freepik_racoolstudio

Anak laki-laki lahir dengan ukuran yang lebih besar dibanding perempuan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa otak kanan dan kiri yang dimiliki laki-laki dan perempuan pun mengalami perkembangan yang berbeda.

Otak kiri dan kanan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri akan lebih fokus hal-hal yang bersifat logika, analisa, berhitung, dan berhubungan dengan kedisiplinan.

Sementara, otak kanan akan berfungsi untuk sosialisasi, interaksi, pengendalian emosi, dan sesuatu yang berhubungan dengan irama.

Melansir dari Youtube Rumil Al Hilya, dr. Aisah Dahlan menjelaskan perbedaan otak yang dimiliki anak laki-laki dan perempuan.

Pada anak laki-laki, saat kecil mereka memiliki otak kanan lebih dominan dan berkembang lebih dulu dibandingkan otak kiri. Hal ini mengakibatkan si Kecil lebih gemar bermain, dan bereaksi dengan benda dan bentuk. Bagi mereka, bermain adalah kegiatan belajar yang menyenangkan.

Mama tentu pernah menemui masa saat si Kecil belum bisa membaca, namun sudah pandai bermain game. Atau, ketika menonton sosok superhero, dalam sekejap ia akan beraksi seperti pahlawan yang ia idolakan.

Ini adalah salah satu contoh si Kecil yang bereaksi dengan bentuk. Mama bisa mulai mengajarkan hal-hal baik dengan memanfaatkan sosok superhero yang disukai oleh anak, atau melalui game yang menjadi favoritnya.

Otak Anak Perempuan

Otak Anak Perempuan
Pexels/Antoni Shkraba

Sejak kecil, otak kiri anak perempuan mengalami perkembangan yang lebih cepat dibanding anak laki-laki. Anak perempuan memiliki otak kiri dan kanan yang lebih seimbang.

Keuntungannya, di usia 3 tahun si Kecil bahkan sudah mampu memilih dan memadukan pakaian yang ia pakai. Si kecil pun lebih cepat membaca dan berhitung lebih awal.

Anak perempuan juga akan lebih mudah bereaksi pada orang dan wajah. Saat tumbuh dan mengenal pertemanan, ia akan memilih untuk membangun hubungan baik terlebih dahulu dengan temannya.

Perbedaan struktur dan perkembangan otak kiri dan kanan anak laki-laki dan perempuan tentu akan berpengaruh pada kesehariannya dalam belajar dan bergaul.

Maka, sebagai orangtua ada baiknya Mama dan Papa memahami perbedaan ini, dan memilih metode yang tepat dalam memaksimalkan tumbuh kembangnya.

Memaksimalkan Perbedaan Otak Kiri dan Kanan pada Anak

Memaksimalkan Perbedaan Otak Kiri Kanan Anak
Freepik

Berbeda dengan anak perempuan yang telah memiliki besar otak kiri dan kanan yang seimbang sejak kecil, otak anak laki-laki akan terus berkembang hingga dewasa sampai akhirnya yang seimbang.

Setelah mengetahui perbedaan struktur otak yang ada pada si Kecil, Mama dan Papa bisa memilih metode pembelajaran yang sesuai di usianya dan memperhatikan faktor perbedaan otak yang dimiliki anak laki-laki dan perempuan. Berikut beberapa tipsnya:

1. Mengajarkan anak laki-laki berhitung dan membaca dengan medium gambar yang berwarna

1. Mengajarkan anak laki-laki berhitung membaca medium gambar berwarna
Freepik/Freepik

Seperti yang sudah disebutkan di atas, anak laki-laki akan lebih attach dengan benda dan bentuk. Mama bisa mulai mengenalkan benda di sekitar dan mengajari si Kecil menggunakan sesuatu yang mainan, gambar yang berwarna-warni, atau memilih medium yang memiliki musik.

Selain itu, karena si Kecil menyukai permainan, Mama dan Papa bisa mulai mengajarkan pengetahuan dalam setiap permainan yang anak lakukan. Sesuatu yang fun akan lebih mudah menarik perhatiannya, dan lebih mudah diterima.

Editors' Pick

2. Ingatkan selalu anak laki-laki agar peka dengan sekitar

2. Ingatkan selalu anak laki-laki agar peka sekitar
Unsplash/Annie Spratt

Berbeda dengan anak perempuan yang gemar mengumpulkan informasi, anak laki-laki suka gagal fokus terhadap benda yang dimiliki oleh lawan bicaranya.

Maka, ajarkan anak lebih peka dengan situasi dan kondisi sekitar. Serta bukan hanya berfokus pada benda-benda yang menarik perhatiannya.

3. Ajarkan anak laki-laki persaingan yang sehat

3. Ajarkan anak laki-laki persaingan sehat
Pexels/Victoria Borodinova

Memiliki otak kanan lebih dominan, anak laki-laki akan menginginkan kekuasaan dan menyukai persaingan. Sering dalam kehidupan sehari-hari, saat bermain anak laki-laki memperebutkan sesuatu dengan temannya.

Tandanya, otak berkompetisinya sedang melatih.

“Kita lihat aja dari jauh. Intervensi kalau ada dua sebab. Satu, saat mulai tidak sopan. Dua, saat berbahaya. Udah itu aja, nggak usah banyak-banyak peraturan yang tidak boleh.” ungkap dr. Aisah Dahlan dalam laman Youtube Rumil Al-Hilya.

4. Buat hatinya gembira sebelum bertanya soal tanggung jawab

4. Buat hati gembira sebelum berta soal tanggung jawab
Pexels/Kampus Production

Memang wajar, saat orangtua memiliki concern terhadap tanggung jawab sang anak. Namun, dr. Aisah Dahlan menyarankan agar Mama dan Papa bertanya terlebih dahulu tentang apa yang membuat anak laki-laki gembira.

Setelah itu, baru tanyakan tentang kewajiban yang dimiliki si Kecil (contoh: PR). Si Kecil yang sudah gembira akan menganggap Mama sangat mengerti akan dirinya dan lebih mudah mengajak anak menyelesaikan kewajiban.

5. Mengajarkan calistung pada anak perempuan lebih awal

5. Mengajarkan calistung anak perempuan lebih awal
Freepik/pvproductions

Memiliki otak yang seimbang, anak perempuan akan lebih dulu memahami calistung dibanding anak laki-laki. Maka, Mama dan Papa wajib menyediakan sarana untuk mewadahi kemampuan si Kecil dalam membaca, menulis, dan berhitung.

Mulailah dengan hal-hal sederhana namun rutin dilakukan, agar kemampuan si Kecil dapat terus meningkat.

6. Memberikan tanggung jawab kepada anak perempuan

6. Memberikan tanggung jawab kepada anak perempuan
Pexels/olia danilevich

Selain memiliki otak yang seimbang sejak kecil, otak perempuan juga memiliki white matter yang jauh lebih banyak dibandingkan anak laki-laki. White matter pada otak erat kaitannya dengan tanggung jawab.

Nah, tentu hal ini lebih mudah untuk Mama mengajarkan si Kecil tentang tanggung jawab. Mulailah dengan memberikan anak perempuan tanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lihat bagaimana perkembangannya

7. Jadilah teman yang baik untuknya

7. Jadilah teman baik untuknya
Pexels/Ketut Subiyanto

Anak perempuan suka mengumpulkan informasi. Hal-hal yang menarik baginya, tentu akan dibagikan kepada orang terdekat. Maka, tugas Mama menjadi pendengar dan teman cerita yang baik untuk si Kecil.

Dengan begitu, ikatan yang Mama miliki dengan si Kecil akan terbentuk sejak dini dan semakin kuat seiring berjalannya waktu.

Terlepas dari perbedaan yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan, otak adalah organ yang fleksibel. Ia akan berkembang seiring dengan asupan dan nutrisi yang diterima, kegiatan yang dilakukan anak, pembelajaran yang diajarkan, serta stimulus dari luar.

Peran orangtua tentu amat besar untuk memberikan yang terbaik bagi anak sejak masa pertumbuhan hingga ia dewasa. Maka, sebisa mungkin, berikan waktu dan perhatian yang dibutuhkan si Kecil untuk bekal masa depannya.

Baca juga:

The Latest