Pexels/Polina Tankilevitch
Ketika anak telah dinyatakan terkena DBD, Mama perlu memerhatikan cara perawatan yang tepat. Terutama memerhatikan kadar air yang masuk ke dalam tubuh anak karena pasien DBD dianjurkan untuk cukup minum. Minum air putih diperbolehkan, tetapi lebih diutamakan cairan yang mengandung elektrolit, seperti jus buah atau oralit.
Mengutip dari laman Hopkinsallchildrens, Mama sebaiknya rutin memantau konsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter, seperti obat penghilang rasa sakit kepala dan rasa sakit yang timbul saat DBD.
Jangan lupa untuk memberikan si Kecil makanan bergizi seimbang dan istirahat yang cukup untuk mempercepat proses pemulihan. Biasanya, pasien DBD akan sembuh dalam kurun waktu 1-2 minggu dan tidak akan menyebabkan masalah yang berkepanjangan di kemudian hari.
Anak akan dinyatakan cukup baik dan diperbolehkan pulang ke rumah dan rawat jalan ketika:
- Demamnya benar-benar hilang sehingga suhu tubuh menjadi normal,
- Frekuensi nadi, tekanan darah, dan frekuensi napas menjadi stabil,
- Tidak terjadi pendarahan,
- Kadar hematokrit stabil pada kadar basal,
- Nafsu makan telah membaik,
- Tidak tampak gangguan pernapasan yang disebabkan efusi pleura atau asites,
- Jumlah trombosit di atas 50.000/mm3.
Itulah beberapa hal penting yang perlu Mama ketahui mengenai DBD pada anak. Sebenarnya, penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Mulai dari langkah 3M yang meliputi, Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toilet, minimal seminggu sekali, Menutup rapat-rapat penampung air (gentong air, tangki air, atau drum), serta Mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.