Apa Bahaya Anak Meniru "Skibidi Toilet" Tanpa Pengawasan

Bisa menyebabkan perilaku menyimpang hingga masalah emosional

5 Agustus 2023

Apa Bahaya Anak Meniru "Skibidi Toilet" Tanpa Pengawasan
tiktok.com/@blaugrana2212, defuqboomofficial

Sebagai salah satu platform media sosial yang populer di kalangan anak-anak, TikTok, telah menjadi tempat di mana tren dan tantangan viral merebak dengan cepat. Namun sayangnya, tak semua tren viral ini memberikan dampak positif pada anak-anak.

Misalnya baru-baru ini, beberapa pengguna TikTok yang masing berusia anak-anak meniru gerakan dari video animasi populer "Skibidi Toilet".

Dalam beberapa video, terlihat anak-anak menirukan gerakan "Skibidi Toilet" dengan berjongkok, menggerakkan kepala, mata, dan mulut mereka sambil menyanyikan lagu aneh dari video animasi tersebut.

Lantas, apakah dampak dari anak meniru skibidi toilet? Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Skibidi toilet merupakan video animasi yang menampilkan kepala dari dalam lubang toilet

1. Skibidi toilet merupakan video animasi menampilkan kepala dari dalam lubang toilet
tiktok.com/defuqboomofficial

Bagi Mama yang belum tahu, konten video Skibidi Toilet merupakan suatu fenomena yang unik, eksentrik, dan menarik perhatian, terutama di kalangan anak-anak.

Isi dari Skibidi Toilet sendiri berupa animasi yang menampilkan kepala dengan mata melotot yang muncul dari dalam lubang toilet. Ditambah dengan lagu dan suara yang aneh, kepala tersebut berjoget, memanjang, bahkan berputar hingga 180 derajat.

Video ini telah menjadi viral dan populer sejak debutnya pada bulan Februari 2023, khususnya melalui akun "DaFuq!?Boom!". Jalan cerita serial animasi ini menceritakan fantasi aneh di mana ada pasukan penjahat toilet yang menguasai dunia.

Video "Skibidi toilet season 1" sudah mencapai lebih dari 20 juta kali tayang, dan akun tersebut terus aktif mengunggah video baru.

Editors' Pick

2. Tren ini menjadi viral dikalangan anak-anak, dan disebut menjadi "Sindrom Skibidi Toilet"

2. Tren ini menjadi viral dikalangan anak-anak, disebut menjadi "Sindrom Skibidi Toilet"
tiktok.com/@blaugrana2212, sattrupaitawong

Tren ini pun viral di kalangan anak-anak yang menirukan gerakan tersebut dengan cara berjongkok, menggerakkan kepala, mata, dan mulut sambil menyanyikan lagu aneh dari Skibidi Toilet.

Dalam beberapa video, anak-anak bahkan masuk ke dalam wadah seperti tempat sampah, tong, dan kardus, menirukan adegan dari animasi tersebut.

Tren ini pun mencuri perhatian dari pengguna TikTok lainnya, yang mengunggah fenomena ini sebagai "Sindrom Skibidi Toilet".

3. Dampak bahaya dari menonton tayangan yang tidak sesuai usia anak

3. Dampak bahaya dari menonton tayangan tidak sesuai usia anak
Freepik.com

Psikolog Klinis Personal Growth, Shierlen Octavia, menyoroti tentang tayangan Skibidi Toilet yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak-anak.

"Tentu saja tayangan seperti ini pada dasarnya tidak ditujukan untuk anak dan oleh karenanya tidak sebaiknya ditonton apalagi ditirukan oleh anak-anak," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/8/2023).

Menurutnya, tayangan ini menampilkan animasi dan alur cerita yang tak masuk akal, aneh, dan seringkali berisi adegan kekerasan di beberapa episodenya.

Karena perkembangan kognitif dan emosional anak belum sepenuhnya matang, anak belum dapat sepenuhnya menilai dan mengambil keputusan secara bijaksana.

Menonton tayangan yang tidak sesuai usia juga dapat menimbulkan dampak berbahaya. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, dan perilaku yang ditampilkan di tayangan dapat memengaruhi cara mereka bertindak dan berinteraksi dengan orang lain.

"Jika mereka melihat perilaku kekerasan dan terbiasa melihat tayangan aneh, sangat mungkin bagi mereka untuk melakukan tindakan yang aneh, menyimpang, dan tidak sesuai norma," tambahnya.

Selain itu, tontonan tersebut juga dapat menyebabkan masalah emosional pada anak, seperti meningkatkan rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan, sehingga dapat menghambat perkembangan mental dan emosional mereka.

4. Pentingnya peran orangtua dalam mengawasi konten dan media sosial yang dikonsumsi anak-anak

4. Penting peran orangtua dalam mengawasi konten media sosial dikonsumsi anak-anak
Freepik

Mengawasi konten dan media sosial yang dikonsumsi oleh anak-anak sangat penting untuk melindungi mereka dari paparan konten yang tidak sesuai atau berbahaya. Berikut beberapa tips bagi orangtua dalam mengawasi konten dan media sosial yang dikonsumsi anak-anak:

  • Komunikasi terbuka: Buatlah komunikasi yang terbuka dengan anak-anak mengenai penggunaan media sosial dan internet. Ajak mereka untuk berbicara tentang pengalaman mereka secara online, termasuk hal-hal yang mereka temui atau rasakan.

  • Tentukan batasan usia: Pastikan anak-anak hanya mengakses platform media sosial yang sesuai dengan usia mereka. Banyak platform memiliki batasan usia untuk alasan keamanan dan privasi.

  • Atur waktu layar: Tetapkan batasan waktu yang wajar untuk penggunaan media sosial. Pastikan anak-anak menghabiskan waktu yang cukup untuk beraktivitas fisik dan sosial di dunia nyata.

  • Kenali platform media sosial: Sebagai orangtua, Mama perlu luangkan waktu untuk memahami berbagai platform media sosial yang populer, sehingga dapat memahami apa yang anak-anak lakukan dalam platform tersebut.

  • Gunakan fitur pengendalian: Manfaatkan fitur pengendalian orangtua yang disediakan oleh sistem operasi dan aplikasi untuk membatasi akses anak-anak ke konten yang tidak sesuai.

  • Pantau aktivitas online: Periksa secara berkala aktivitas online anak-anak, terutama jika mereka masih muda. Pastikan mereka tidak menghadapi situasi yang berbahaya atau merugikan secara emosional.

  • Ajarkan literasi digital: Edukasi anak-anak tentang pentingnya literasi digital. Ajarkan mereka untuk mengenali konten yang tidak sahih, berbahaya, atau tidak pantas, dan bagaimana cara merespons jika menemui situasi yang tidak nyaman.

  • Bersikap sebagai contoh: Jadilah teladan yang baik dalam menggunakan media sosial. Anak-anak cenderung meniru perilaku orangtua, jadi pastikan Mama juga menggunakan media sosial secara bertanggung jawab.

  • Ajarkan privasi online: Jelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga privasi online. Ingatkan mereka untuk tidak membagikan informasi pribadi atau lokasi secara sembarangan di media sosial.

  • Tetap aktif terlibat: Selalu terlibat dalam kehidupan media sosial anak-anak. Ajukan pertanyaan dan ikut campur dalam aktivitas mereka secara online untuk memastikan keamanan dan kesehatan pengalaman mereka.

Nah itulah informasi seputar bahaya anak meniru "Skibidi Toilet" tanpa pengawasan. Mengawasi penggunaan media sosial anak-anak memerlukan keterlibatan dan kesadaran dari orangtua.

Dengan memberikan arahan yang tepat dan pengawasan yang cermat, Mama dapat membantu menjaga keselamatan dan kesejahteraan anak-anak dalam dunia digital yang terus berkembang.

Baca juga:

The Latest