10 Sistem Metode Homeschooling yang Perlu Orangtua Ketahui

Gali lebih dalam dan temukan lebih banyak informasi seputar metode homeschooling untuk anak

20 Desember 2021

10 Sistem Metode Homeschooling Perlu Orangtua Ketahui
Freepik

Saat ini, tren menyekolahkan anak di rumah atau dikenal dengan sebutan homeschooling kian meningkat. Sebagian besar orangtua memilih sistem pendidikan ini adalah karena waktu yang lebih fleksibel dan sistem belajar yang lebih fokus

Secara umum, homeschooling merupakan suatu metode pendidikan dimana orangtua bertanggung jawab penuh atas pendidikan anak dengan menggunakan rumah sebagai tempat belajarnya. Homeschooling juga memiliki metode atau gaya tertentu untuk membantu orangtua mengajar anak.

Kebanyakan homeschooler tidak mengikuti satu gaya atau metode secara tepat, terutama karena ada begitu banyak jenis metode homeschooling.

Namun untuk membantu Mama memilih metode yang tepat, berikut Popmama.com telah merangkum 10 sistem metode homeschooling yang perlu orangtua ketahui.

1. Metode Homeschooling Santai/Eklektik

1. Metode Homeschooling Santai/Eklektik
Pexels/August de Richelieu

Metode homeschooling “Santai” atau “Eklektik” ini paling sering digunakan oleh homeschooler.

Pada dasarnya, metode ini menggunakan buku kerja untuk matematika, membaca, dan mengeja, dan mengambil pendekatan unschooling, atau metode pembelajaran informal melalui kegiatan sebagai utama untuk belajar mata pelajaran lain.

Bagi keluarga yang mempraktikkan metode ini, seringkali membagi waktunya seperti, pagi hari digunakan untuk mata pelajaran yang lebih formal, dan sore hari digunakan untuk hobi dan pembelajaran minat.

Tidak ada waktu khusus yang ditetapkan untuk setiap mata pelajaran, tetapi sebaliknya, anak diharapkan untuk memenuhi tujuan pendidikan tertentu.

Keuntungan dari metode Eklektik adalah orangtua merasa bahwa mata pelajaran "penting" akan dibahas secara menyeluruh. Metode ini juga memungkinkan orangtua untuk memilih buku pelajaran, karyawisata, dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.

2. Metode Pendekatan Sekolah-Di-Rumah untuk Homeschooling

2. Metode Pendekatan Sekolah-Di-Rumah Homeschooling
Freepik/User18526052

Dilansir dari Homeschool, School-at-Home atau traditional homeschooling adalah metode yang sebagian besar keluarga yang mengikuti pendekatan sekolah di rumah, dengan memiliki seperangkat kurikulum yang dilengkapi dengan buku teks, jadwal belajar, nilai, dan pencatatan.

Beberapa keluarga menggunakan pendekatan sekolah di rumah, tetapi membuat rencana pelajaran mereka sendiri dan menemukan materi pembelajaran mereka sendiri.

Keuntungan dari gaya ini adalah bahwa keluarga tahu persis apa yang harus diajarkan sesuai dengan kurikulum pendidikan, dan kapan mengajarkannya. Metode ini bisa membuat orangtua dan anak jadi lebih nyaman ketika baru memulai.

Kerugiannya dari metode ini adalah membutuhkan lebih banyak pekerjaan dari guru/orangtua yang mengajarkan anak di rumah, dan pelajarannya mungkin tidak begitu menyenangkan bagi anak-anak.

3. Metode Unschooling

3. Metode Unschooling
Freepik/8photo

Metode homeschooling-unschooling ini dikenal sebagai pembelajaran yang natural, dan berdasarkan pada minat anak. Dengan metode ini, anak yang belajar di rumah, lebih banyak belajar dari pengalaman hidup sehari-hari, dan tidak menggunakan jadwal sekolah atau pelajaran formal.

Sebaliknya, mereka mengikuti minat dan belajar dengan cara yang sama seperti yang dilakukan orang dewasa, atau belajar berdasarkan minat atau rasa ingin tahu, apakah itu belajar matematika, sains, membaca, dan sejarah.

Keuntungan menggunakan metode homeschooling-unschooling adalah anak-anak memiliki waktu dan kemampuan untuk menjadi ahli di bidang yang mereka minati. Kerugiannya anak mungkin mengalami kesulitan jika masuk kembali ke sistem sekolah, yang berdasarkan pada jadwal.

4. Metode Homeschooling Klasik

4. Metode Homeschooling Klasik
Freepik/DCStudio

Metode homeschool "Klasik" telah ada sejak abad pertengahan dan telah menghasilkan beberapa pemikir terbesar dalam sejarah. Tujuan dari teknik homeschooling klasik adalah untuk mengajarkan anak bagaimana belajar untuk diri mereka sendiri.

Lima alat belajar, yang dikenal dari homeschooling klasik adalah Trivium, yang terdiri dari Reason, Record, Research, Relate, dan Retoric.

Anak-anak yang lebih kecil mulai dengan tahap persiapan, di mana mereka mempelajari tiga R. Berikutnya adalah tahap tata bahasa, yang menekankan komposisi dan koleksi, dan kemudian tahap dialektika, di mana membaca serius, studi, dan penelitian berlangsung.

Editors' Pick

5. Metode Charlotte Mason Homeschooling

5. Metode Charlotte Mason Homeschooling
Freepik/Pressfoto

Metode Charlotte Mason Homeschooling memiliki keyakinan bahwa anak-anak bukan sekadar wadah yang menunggu untuk diisi dengan pengetahuan, tetapi mereka adalah orang-orang yang berhak dihormati.

Menurut Charlotte Mason, anak-anak harus diberikan waktu untuk bermain, berkreasi, dan terlibat dalam situasi kehidupan nyata, yang dari situlah mereka dapat belajar.

Anak yang mengikuti metode ini berjalan-jalan di alam, mengunjungi museum seni, dan belajar geografi, sejarah, dan sastra dari "buku hidup" atau buku yang membuat mata pelajaran ini menjadi hidup.

Untuk bantuan, homeschooler yang menggunakan gaya pengajaran homeschool Charlotte Mason inni dapat mengumpulkan informasi dari buku, situs web, dan bahkan mungkin membuat grup pendukung Charlotte Mason mereka sendiri.

Siswa juga menunjukkan apa yang mereka ketahui, bukan dengan mengikuti tes, tetapi melalui narasi dan diskusi.

6. Metode Homeschooling Waldorf

6. Metode Homeschooling Waldorf
Freepik/Senivpetro

Metode Homeschooling Waldorf adalah teknik homeschooling yang populer. Pendidikan Waldorf didasarkan pada karya Rudolf Steiner dan menekankan pentingnya mendidik seluruh tubuh, pikiran, dan jiwa anak.

Di tahap awal, akan ada penekanan pada seni dan kerajinan, musik dan gerakan, dan alam. Sedangkan anak-anak yang lebih besar diajari untuk mengembangkan kesadaran diri dan bagaimana menalar hal-hal untuk diri mereka sendiri.

Anak-anak yang menggunakan metode homeschooling Waldorf ini tidak menggunakan buku teks standar, sebaliknya, anak-anak membuat buku mereka sendiri.

Metode homeschooling Waldorf juga melarang penggunaan televisi dan komputer, karena mereka percaya bahwa komputer buruk bagi kesehatan dan kreativitas anak.

7. Metode Homeschooling Montessori

7. Metode Homeschooling Montessori
Unsplash/Paige Cody

Metode Homeschooling Montessori adalah gaya homeschooling populer lainnya. Metode Montessori menekankan "pembelajaran tanpa kesalahan" di mana anak-anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri, dan dengan mengembangkan potensi penuh mereka.

Pendekatan homeschooling Montessori ini menekankan keindahan dan kualitas, dan menghindari hal-hal yang membingungkan atau berantakan. Menariknya, metode ini menggunakan alat peraga seperti alat-alat kayu, dan bahan-bahan pembelajaran disimpan dengan rapi agar siap digunakan.

Untuk bantuan, keluarga yang menggunakan homeschooling Montessori ini akan mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku tentang metode Montessori. Mereka mungkin juga menghubungi sekolah Montessori di lingkungan mereka untuk mendapatkan saran dan bimbingan.

Metode Montessori juga melarang televisi dan komputer, terutama untuk anak-anak yang lebih kecil. Meskipun materi Montessori tersedia untuk siswa sekolah menengah, sebagian besar homeschooler menggunakan metode Montessori untuk anak yang lebih kecil.

8. Metode Homeschooling Multiple Intelligences

8. Metode Homeschooling Multiple Intelligences
Freepik

Metode Homeschooling Multiple Intelligences adalah ide yang dikembangkan oleh Howard Gardner dan "Project Zero" Universitas Harvard.

Keyakinannya adalah bahwa setiap orang cerdas dengan caranya sendiri, dan belajar paling mudah dan efektif bila menggunakan kekuatannya daripada kelemahannya.

Misalnya, sebagian besar sekolah menggunakan pendekatan linguistik dan logika-matematis saat mengajar, tetapi tidak semua anak belajar seperti itu. Mungkin anak lebih tertarik dengan pendekatan kinestetik-jasmani seperti menyentuh, dan bukan dengan mendengarkan atau membaca.

Kebanyakan homeschooler yang sukses, secara alami menekankan kekuatan anak-anak mereka dan secara otomatis menyesuaikan pengajarannya agar sesuai dengan gaya belajar anak.

Homeschooler yang sukses juga menyesuaikan lingkungan dan jadwal belajar, sehingga menghasilkan yang terbaik bagi anak.

9. Metode Studi Unit Homeschooling

9. Metode Studi Unit Homeschooling
Freepik/Tirachardz

Metode Studi Unit Homeschooling dapat dikatakan mirip dengan metode homeschooling eklektik yang memungkinkan anak untuk mendalami topik yang menarik minatnya atau sebagai cara terorganisir untuk secara tematis mencakup konsep tingkat kelas yang ditugaskan. 

Namun metode ini menggabungkan mata pelajaran dasar ke dalam unit tematik. Unit apa pun dapat mencakup membaca, menulis, matematika, sains, studi sosial, dan seni rupa.

Selain itu, pelajaran juga dapat disesuaikan dengan tingkat keterampilan yang berbeda, berbagai gaya belajar, dan kecerdasan ganda.

Studi unit tematik dimulai dengan bidang subjek utama, seperti Sastra atau Sejarah. Subjek utama ini berkembang secara berurutan dari topik ke topik. Setiap bab terkait dengan bidang studi lain dengan kegiatan praktik langsung.

Hal ini membuat anak-anak dapat membuat hubungan yang bermakna antara berbagai mata pelajaran.

10. Metode Deschooling

10. Metode Deschooling
Freepik/Pvproduction

Deschooling adalah tentang bagaimana belajar di luar kelas reguler. Deschooling adalah proses untuk anak-anak untuk transisi dari sekolah tradisional ke homeschooling.

Kenyataannya, homeschooling sangat berbeda dengan sekolah tradisional. Itu membutuhkan periode penyesuaian, dan itu tidak selalu mudah. Namun, transisi dari sekolah tradisional ke homeschooling akan jauh lebih mudah jika Mama menggunakan metode deschooling.

Metode ini bekerja dengan ritme alami anak dari bangun dan tidur, minat dan motivasi, dan bermain. 

Nah itulah 10 sistem metode homeschooling yang perlu orangtua ketahui. Mama mungkin menemukan ada satu, dua, atau bahkan tiga dari metode di atas yang sesuai dengan keinginan anak dan orangtua.

Mungkin perlu beberapa waktu untuk mencari metode mana yang lebih tepat, dan mengembangkan rutinitas homeschooling sendiri. Orangtua mungkin menemukan bahwa lebih terstruktur pada awalnya dan menjadi lebih fleksibel dan santai seiring berjalannya waktu. 

Bacajuga:

The Latest