10 Tanda Anak Keras Kepala dan Cara Bijak Menghadapinya

Jangan langsung mengomeli anak ketika ia susah diberitahu ya, Ma!

26 Juli 2021

10 Tanda Anak Keras Kepala Cara Bijak Menghadapinya
Pexels/Alex Green

Temperamen anak-anak sering terlihat sejak usia sangat dini. Meskipun terkadang semua anak terkadang berkemauan keras, beberapa anak menunjukkan karakteristik yang lebih kuat.

Anak-anak berkemauan keras hanya bertekad untuk melakukan hal-hal sesuai dengan caranya sendiri, inilah yang membuatnya menjadi keras kepala. Tak jarang ini juga bisa membuat orangtua menjadi frustrasi.

Untuk membantu Mama mengatasinya, kali ini Popmama.com akan membahas seputar 10 tanda anak keras kepala dan cara menghadapinya yang dilansir dari Very Well Family.

1. Ledakan amarah yang intens

1. Ledakan amarah intens
Freepik/Karlyukav

Sementara semua anak melampiaskan amarahnya, beberapa menunjukkan kemarahan yang intens yang tidak mereda untuk waktu yang lama.

Anak memiliki toleransi frustrasi yang rendah dan kesulitan untuk mengekspresikan kemarahannya dengan cara yang sesuai. Dan terkadang, Mama tidak tahu apa yang memicu kemarahan anak sejak awal.

Apa yang harus dilakukan: Akui perasaan anak

Ledakan kemarahan seringkali merupakan upaya amak dalam memastikan orang lain memahami tingkat kesulitannya. Untuk itu, akui perasaan anak. Misalnya dengan mengatakan, "Mama mengerti kamu kesal karena kita tidak bisa pergi ke rumah Nenek sekarang."

Bahkan jika menurut Mama perilaku anak terlalu berlebihan untuk situasi tersebut, jangan mengecilkan perasaannya dengan mengatakan, "Ini bukan masalah besar."

Ketika anak merasa didengar dan dipahami, ia menjadi lebih terdorong untuk membicarakannya daripada menunjukkan perasaannya dengan kemarahan.

2. Menuntut untuk tahu semuanya

2. Menuntut tahu semuanya
Freepik

Anak mungkin akan bertanya kenapa ia tidak bisa bermain di tengah hujan atau mengapa melompat ke sofa. Jika Mama hanya mengatakan "Karena Mama bilang begitu" itu justru dapat membuat frustrasi anak yang pada dasarnya banyak ingin tahu.

Meskipun Mama mungkin tergoda untuk mengatakan, "Mama tidak tahu," atau "Ya, karena seperti itu", jawaban ini tentu tidak akan memuaskan rasa penasaran anak. Mama harus menjelaskan mengapa ini adalah masalah keamanan, moral, sosial, atau hukum jika ingin anak berhenti menanyakannya.

Apa yang harus dilakukan: Berikan penjelasan singkat

Diskusi panjang mungkin tidak akan membantu pada anak-anak yang masih kecil, namun menjelaskan alasan singkat dan mendasar mengapa Mama menetapkan batas tertentu dapat membantu.

Misalnya, mengatakan, "Kita tidak bisa pergi ke taman hari ini karena sedang hujan dan peralatan bermain akan menjadi tidak aman,". Ini akan membantu anak memahami bahwa peraturan Mama bukan sekadar upaya untuk menolak permintaannya, tetapi juga ada alasan pasti di baliknya.

3. Perdebatan keras kepala

3. Perdebatan keras kepala
Freepik/Gpointstudio

Anak dengan temperamen keras kepala tidak menyerah ketika ia tidak setuju. Ia suka terlibat dalam perebutan kekuasaan dan kegigihannya yang keras kepala sehingga sering membuat orang lelah. Anak pendebat hebat yang pandai menemukan celah dan pengecualian.

Jadi jangan heran jika anak ingat bahwa satu waktu ketika Mama membiarkannya makan es krim untuk sarapan atau pada saat Mama ketahuan berbohong pada anak.

Apa yang harus dilakukan: Berikan satu peringatan dan konsekuensi

Terkadang orangtua menghindari memberikan konsekuensi kepada anak karena tidak ingin berurusan dengan akibatnya. Namun sejak kecil anak perlu mengembangkan pemahaman tentang kapan perilakunya melewati batas.

Jika anak tidak berhenti, tindak lanjuti dengan konsekuensi. Konsekuensi negatif, seperti menghapus hak istimewa atau waktu menyendiri. Ini dapat meningkatkan motivasi anak untuk mengikuti aturan di masa depan.

4. Suka memerintah

4. Suka memerintah
Pexels/moh-adbelghaffar

Anak-anak yang keras kepala memiliki pemikiran tentang bagaimana segala sesuatunya seharusnya berjalan dan ia akan sering mengatur cara untuk mengubah pemikirannya itu menjadi kenyataan.

Anak bahkan tidak memiliki masalah memberi tahu teman-temannya di mana harus berdiri atau bagaimana harus bersikap, dan ia tidak malu memberi tahu orang dewasa apa yang harus dilakukan.

Apa yang harus dilakukan: Meminta anak untuk lebih sopan

Ketika anak mengatakan hal-hal seperti, "Beri aku mainan itu," atau "Berdiri di sana," minta anak berlatih menyatakan kebutuhannya dengan cara yang lebih tepat dan sopan. Katakan, "Bukan begitu cara kita meminta sesuatu, coba lagi dengan cara yang lebih baik."

Lakukan percakapan tentang pentingnya bersikap hormat dan diskusikan bagaimana perasaan anak-anak lain tentang anak suka memerintah mereka.

Editors' Pick

5. Menolak untuk mematuhi

5. Menolak mematuhi
Freepik

Jangan buang energi untuk mencoba meyakinkan anak yang berkemauan keras agar ia melakukan sesuatu yang tidak ingin dilakukan. Mengomel dan memohon, tidak akan membawa hasil ap pun. Anak-anak yang berkemauan keras akan berusaha keras dan menolak untuk mengalah.

Apa yang harus dilakukan: Tawarkan dua pilihan

Anak lebih cenderung untuk mematuhi ketika ia merasa memiliki beberapa pilihan dalam masalah ini. Jadi, daripada mengatakan, "Bersihkan kamarmu sekarang," tanyakan, "Apakah kamu ingin membersihkan kamarmu sekarang atau dalam 10 menit?".

Memberi pilihan dapat membantu anak merasa lebih berdaya dan mengurangi kebutuhan untuk mengendalikan segalanya. Pastikan Mama dapat menyetujui kedua jawaban.

6. Ketidaksabaran

6. Ketidaksabaran
Freepik

Banyak anak ingin melakukan segala sesuatu sesuai dengan jadwal yang pasti. Misalnya ini ditunjukkan ketika anak benci mengantri di kasir, tidak suka menunggu giliran saat bermain, dan mereka tidak tertarik duduk di ruang tunggu di dokter.

Artinya anak yang keras kepala tidak ingin membuang waktu untuk menunggu orang lain.

Apa yang harus dilakukan: Mendorong pemecahan masalah

Menunggu adalah bagian dari kehidupan, dan penting bagi anak untuk belajar bagaimana menghadapinya.

Ketika Mama dan anak akan melakukan kegiatan yang mungkin harus menunggu, seperti makan di restoran, mengantri dokter, dan lainnya, ajukan pertanyaan seperti, "Apa yang ingin kamu bawa sementara kita mugnkin akan menunggu di ruang tunggu hari ini?"

Anak mungkin akan membawa buku mewarnai atau mainan favoritnya, jelaskan bahwa anak selalu memiliki pilihan dalam menangani situasi tersebut.

7. Membuat aturan sendiri

7. Membuat aturan sendiri
Freepik/Karlyukav

Anak yang berkemauan keras tidak tertarik mendengar Mama tentang kapan waktunya tidur. Sebaliknya, ia cenderung bersikeras bahwa akan tidur ketika lelah. Anak lebih suka membuat kebijakan sendiri dan menetapkan aturannya sendiri daripada mengikuti aturan Mama dan orang dewasa lain.

Apa yang harus dilakukan: Hindari membuat terlalu banyak aturan

Terlalu banyak aturan akan membuat anak kewalahan dan mengurangi motivasinya untuk patuh. Sehingga penting untuk fokus pada aturan yang paling penting saja. Hindari perebutan otoritas pada masalah kecil dan biarkan anak menghadapi konsekuensi alami bila memungkinkan.

Misalnya, jika anak mama bersikeras bahwa ia tidak ingin mengenakan jaket saat musim hujan, hindari bertengkar karena hal itu. Jika mereka kedinginan, mereka dapat memilih untuk memakai jaket di masa depan.

8. Bersikeras pada keinginannya

8. Bersikeras keinginannya
Freepik/Mdjaff

Banyak anak yang kesulitan untuk memahami perbedaan antara "kebutuhan" dan "keinginan". Apakah ia ingin bermain di luar di tengah hujan atau memilih menonton TV dan tidak mau membersihkan kamarnya, anak akan selalu berusaha bahwa ia perlu melakukannya.

Anak juga sangat peduli dengan keadilan. Misalnya ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya, ia akan sering mengatakan bahwa tidak mendapatkan bagian yang adil.

Apa yang harus dilakukan: Gunakan penghargaan lebih dari konsekuensi

Mama dapat menggunakan sistem penghargaan untuk menghargai perilaku baiknya.

Sistem penghargaan menyerahkan pilihan kepada anak. Misalnya, "Bersihkan kamarmu dan luangkan waktu untuk menonton TV. Jika kamu tidak membersihkan kamar, dan kamu tidak boleh menonton TV."

Sistem ini akan memberi anak kesempatan untuk mendapatkan hak istimewa tanpa merasa dihukum.

9. Memilih perkataan mana yang ingin didengar atau tidak

9. Memilih perkataan mana ingin didengar atau tidak
Freepik/Karlyukav

Anak yang keras kepala seringkali akan mengabaikan Mama begitu saja. Mereka pemilih dalam hal perkataan mana yang ingin di dengar atau tidak. Inilah yang membuatnya mudah mengabaikan apa pun yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.

Apa yang harus dilakukan: Tetap tegas

Jika Mama memberi tahu anak untuk melakukan sesuatu dan ia mengabaikan, masuki dan atasi situasinya sehingga anak tahu bahwa Mama bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan.

Jika Mama mengatakan akan mengambil hak istimewa, penting untuk menindaklanjuti konsekuensi tersebut. Ini akan mengajarkan anak bahwa Mama tidak membuat ancaman kosong.

10. Bergerak sesuai keinginannya

10. Bergerak sesuai keinginannya
Freepik

Anak keras kepala akan sering makan cepat, berbicara cepat, dan berjalan cepat ketika ia mau. Tetapi anak bisa bergerak dengan kecepatan lambat ketika melakukan sesuatu yang tidak diminati.

Apa yang harus dilakukan: Buat harapan dengan jelas

Jadilah spesifik tentang apa saja perilaku yang dapat diterima dan diskusikan konsekuensi dari melanggar aturan. Misalnya katakan, "Mama berharap kamu siap dalam 10 menit." Jelaskan apa yang akan terjadi jika ia tidak siap, dan kemudian pastikan untuk menindaklanjuti dengan konsekuensi jika diperlukan.

Menghadapi anak yang keras kepala dapat memberikan tantangan sendiri bagi orangtua, namun perhatikan bahwa sikap anak bisa berdampak di beberapa titik dalam hidupnya dan ini bisa menjadi perilaku yang tak diterima ketika anak mulai memasuki kehidupan sosial.

Jika anak mama menunjukkan perilaku keras kepala, kuncinya adalah menemukan cara untuk membantunya menyalurkan energi ke sesuatu yang positif, daripada menghancurkan semangatnya.

Mengarahkan anak yang keras kepala ke dalam hal yang positif, bisa mengajarkan anak untuk menjadi seseorang yang sangat bertekad, bersemangat, tegas, dan memiliki batasan yang jelas. 

Baca juga:

Topic:

The Latest