Perhatikan, Ini 7 Ciri-Ciri Anak Sukses di Masa Depan Menurut Psikolog

Apakah anak menunjukkan ciri-ciri ini, Ma?

30 Maret 2023

Perhatikan, Ini 7 Ciri-Ciri Anak Sukses Masa Depan Menurut Psikolog
Freepik/Vulurol

Semua orangtua ingin anaknya tumbuh sebagai seseorang yang rajin dan sukses dalam apa pun yang ia lakukan di masa depan. Apakah benar, Ma?

Namun, ternyata kesuksesan anak pun juga dipengaruhi oleh masa kecilnya. Mulai dari gaya parenting, finansial orangtua, bahkan pengalaman-pengalaman yang mereka hadapi semasa kecil.

Meski demikian, seorang psikolog asal Amerika Serikat bernama Michelle Borba telah melakukan penelitian guna mengoptimalkan perkembangan anak menjadi seseorang yang sukses.

Melalui penelitian tersebut, Michelle mengidentifikasi 7 ciri anak sukses di masa depan yang membedakan anak tersebut dengan anak-anak yang mungkin kurang berhasil apabila tak diarahkan sejak kecil.

Berikut telah Popmama.com rangkum lansiran dari ucapan Michelle agar Mama bisa membantu anak membentuk karakternya. Perlu diketahui, orangtua pun juga harus mengarahkan si Anak dengan memberi contoh ya, Ma.

1. Mempunya kepercayaan diri

1. Mempu kepercayaan diri
Freepik/Karlyukav

Ciri pertama anak yang akan sukses adalah memiliki kepercayaan diri.

Mungkin sesekali Mama memberi si Anak pujian dan apresiasi, seperti "Kamu adalah anak yang spesial" atau "Kamu bisa menggapai cita-citamu." Namun, pujian-pujian tersebut hanya meninggikan harga dirinya, bukan kepercayaan diri.

Dari penelitian Michelle, ditemukan bahwa anak-anak yang memiliki rasa percaya diri biasanya adalah mereka yang diajarkan untuk memperbaiki masalah sendiri sejak kecil. Mereka percaya kalau usaha mereka sendiri akan berujung pada hasil yang baik.

Menurutnya, saat anak berusaha dengan baik, menghadapi rintangan, menciptakan solusi, dan mendorong diri sendiri akan membuahkan rasa percaya diri.

Anak-anak yang memiliki kepercayaan diri tahu bahwa mereka bisa gagal tetapi juga dapat bangkit dari kegagalan tersebut. Oleh karena itu, Mama perlu mengajarkannya tetapi tidak dengan terus-menerus memberi bantuan.

2. Dapat merasakan empati

2. Dapat merasakan empati
Freepik

Selanjutnya, anak yang sukses di masa depan biasanya memiliki rasa empati. Dalam hal ini, Michelle menyebutkan bahwa terdapat 3 jenis empati yang berbeda, yaitu:

  1. Empati afektif, ketika kita berbagi perasaan dengan orang lain dan merasakan emosi yang mereka alami
  2. Empati perilaku, ketika kepedulian dan rasa empati mendorong kita untuk memperlakukan orang lain dengan kasih sayang
  3. Empati kognitif, saat kita memahami pikiran orang lain atau melihat situasi berdasarkan sudut pandang mereka.

Nah, agar anak memiliki empati sejak dini, orangtua perlu membantu mereka dengan beberapa cara berikut:

  1. Membantu anak membangun kosa kata emosi dengan melabeli emosinya, seperti "Kamu sedang bahagia!" atau "Kamu tampak kesal."
  2. Membantu anak memahami bahwa semua perasaan itu normal dan perlu diungkapkan secara hati-hati. Mama bisa mengajukan pertanyaan, "Bagaimana perasaanmu?" atau “Kamu sepertinya sedang takut. Apakah Mama benar?"
  3. Membantu anak mengungkapkan perasaannya dengan cara yang aman, dengan cara membagikan perasaan Mama sendiri, misalnya "Mama kurang tidur nih, jadi mudah tersinggung," atau “Mama frustrasi dengan buku bacaan ini.”
  4. Tunjukkan wajah dan bahasa tubuh orang lain secara diam-diam agar dia memahami perasaan mereka, “Menurutmu, bagaimana perasaan laki-laki itu?” atau “Pernahkah kamu merasa seperti itu?”

Editors' Pick

3. Memiliki pengendalian diri yang baik

3. Memiliki pengendalian diri baik
Pexels/cottonbro

Ciri lain dari anak yang memiliki korelasi dengan kesuksesan adalah kemampuan untuk mengendalikan diri. Entah mengendalikan perhatian, emosi, pikiran, tindakan, dan keinginan.

Salah satu cara yang efektif dalam mengajarkan pengendalian diri terhadap anak adalah dengan memberikan isyarat.

Beberapa anak mengalami kesulitan untuk fokus pada aktivitas yang ia lakukan. Itulah hal yang menyebabkan guru menggunakan "sinyal perhatian", seperti membunyikan bel untuk istirahat atau isyarat verbal sejenis "Pensil ke bawah, mata ke atas," di sekolah.

Cara lain adalah dengan memberikan mereka waktu untuk berpikir. Dengan ini, mereka akan menerapkan kebiasaan untuk berpikir sebelum bertindak. Misalnya, Mama bisa mengatakan:

  1. "Jika kamu marah, hitung sampai 10 sebelum menjawab."
  2. "Jika merasa ragu: Berhenti, pikirkan, dan tenangkan diri."
  3. "Jangan katakan apa pun yang tidak ingin kamu katakan tentang dirimu."

4. Mempunyai integritas

4. Mempunyai integritas
nymag.com

Integritas merupakan keyakinan, kapasitas, sikap, dan keterampilan yang dipelajari oleh seseorang sehingga menciptakan pedoman moral yang dapat digunakan anak-anak untuk membantu mereka memahami dan melakukan apa yang benar.

Memberikan anak ruang untuk mengembangkan identitas moral mereka sendiri secara berdampingan dan berbeda dari harapan Mama penting untuk dilakukan.

Mama juga perlu mengakui dan memuji perilaku etis si Anak. Dengan itu, ia akan menyadari kalau orangtuanya menghargai tindakannya. Misalnya dengan mengatakanL

  1. "Kamu menunjukkan integritas karena telah menolak menyebarkan gosip itu."
  2. “Kamu menunjukkan integritas karena kamu menepati janjimu untuk tidur tepat waktu, walau harus meninggalkan permainan!”

5. Memiliki rasa ingin tahu

5. Memiliki rasa ingin tahu
Freepik/REDfox

Ketika anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, ia juga memiliki keinginan untuk mengeksplorasi peristiwa baru, menantang, dan tidak pasti.

Untuk membantu anak membangun rasa ingin tahu, Michelle memberikan tips untuk menggunakan mainan (toys), gadget, atau permainan (games).

Selain itu, Mama juga dapat mencontohkan rasa ingin tahu. Misalnya dengan bertanya pada anak, "Bagaimana menurutmu?", "Bagaimana kamu tahu?", dan "Kok kamu bisa mengetahuinya?"

Lalu, saat Mama sedang membaca buku, menonton film, atau berjalan melewati seseorang dengan si Anak, gunakan pertanyaan "Mama ingin tahu", "Saya ingin tahu ke mana dia pergi.", "Mama ingin tahu mengapa mereka melakukan itu.", dan "Mama ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya."

Dengan begitu, anak akan ikut mencontoh dan menerapkannya ke kehidupan sendiri.

6. Tekun dan pantang menyerah

6. Tekun pantang menyerah
Freepik/fwstudio

Ketekunan membantu anak-anak untuk tetap bertahan ketika segala sesuatu membuatnya lebih mudah untuk menyerah. Hal ini pun mencirikan kesuksesan.

Kesalahan dapat menggagalkan anak untuk mencapai keberhasilan. Namun, jika Mama membantu arahkan anak untuk mengidentifikasi kesalahannya, dia akan pantang menyerah.

Beberapa anak menyerah karena merasa terbebani dengan “semua masalah” atau “seluruh tugas” yang diberikan kepadanya.

Oleh karena itu, Mama bisa membagi tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar anak dapat memulai tugasnya dengan baik. Lalu, secara bertahap dorong anak untuk melakukan hal tersulit terlebih dahulu agar mereka tidak stres.

Keyakinan dan ketekunan anak akan berkembang saat ia berhasil menyelesaikan tugas yang lebih berat sendirian.

7. Menerapkan optimisme

7. Menerapkan optimisme
Freepik/cookie-studio

Anak-anak yang optimis umumnya memandang hambatan dan tantangan sebagai hal yang dapat diatasi, sehingga ini akan menaikkan persentase keberhasilan bagi mereka.

Di sisi lain, anak-anak yang pesimis akan melihat tantangan sebagai hal yang permanen sehingga mereka lebih cenderung untuk berhenti tanpa berusaha.

Mama dapat mengajarkan optimisme kepada anakdengan memberikan contoh dan perhatikan perilakunya. Anak-anak cenderung mengadopsi perkataan orangtua sebagai suara hati mereka.

Oleh karena itu, Mama sendiri perlu menjadi seseorang yang optimis dan membuang segala pandangan pesimis. Penting untuk menerapkan dan bukan hanya menasehati ya, Ma.

Itu dia 7 ciri anak sukses di masa depan yang diidentifikasi oleh psikolog Michelle Borba. Apa Mama siap mencontohkan sikap-sikap ini agar anak tumbuh sukses?

Baca juga:

The Latest