Youtube.com/Stories of the Prophets - Quran Stories
Atas keadaan yang tidak kian membaik karena tidak banyak kaumnya yang mendengarkan ajarannya, Nabi Nuh AS berdoa kepada Allah.
قال رب انى دعوت قومى ليلا ونهارا
Qoola rabbi innii da'awtu qawmii lailanw wa naharaa
Artinya: Dia (Nuh) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, (QS. Nuh: 5)
فلم يزدهم دعاءى الا فرارا
Falam yazid hum du'aaa 'iii illaa firaaraa
Artinya: tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran). (QS. Nuh: 6)
Tak hanya itu, Nabi Nuh pun berdoa dan memohon kepada Allah agar menurunkan azab bagi hamba-hamba-Nya yang membangkang tersebut.
قال رب ان قومى كذبون
Qoola Rabbi inna qawmii kazzabuun
Artinya: Dia (Nuh) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku;
فافتح بينى وبينهم فتحا ونجنى ومن معى من المومنين
Faftab bainii wa bai nahum fat hanw wa najjinii wa mam ma'iya minal mu'miniin
Artinya: maka berilah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku."
Allah yang mendengar segala doa hambanya langsung mengabulkan. Dia langsung menurunkan wahyu kepada Nabi Nuh dengan memintanya membuat bahtera (kapal) yang besar.
واصنع الفلك باعيننا ووحينا ولا تخاطبنى فى الذين ظلموا انهم مغرقون
Wasna'il fulka bi-a'yuninaa wa wahyinaa wa laa tukhaa tibnii fil laziina zalamuu; innahum mughraquun
Artinya: Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan."
ويصنع الفلك وكلما مر عليه ملا من قومه سخروا منه قال ان تسخروا منا فانا نسخر منكم كما تسخرون
Wa yasn'ul fulka wa kullamaa marra 'alaihi malaum min qawmihii sakhiruu minh; qoola in taskharuu minnaa fa innaa naskharu minkum kamaa taskharuun
Artinya: Dan mulailah dia (Nuh) membuat kapal. Setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewatinya, mereka mengejeknya. Dia (Nuh) berkata, "Jika kamu mengejek kami, maka kami (pun) akan mengejekmu sebagaimana kamu mengejek (kami).
Dalam sebuah riwayat, disebutkan panjang kapal yang dibuat oleh Nabi Nuh 360 hasta, lebarnya 50 hasta. Pintunya sekitar 50 hasta. Benar-benar sebuah kapal yang berukuran sangat besar.
Beliau membuat kapal besar tersebut di tengah padang pasir. Hal ini membuat kaumnya yang melihat hal terebut meremehkan Nabi Nuh.
Kaum Nabi Nuh tersebut mencemooh karena kapal besar tersebut dibuat di tengah padang pasir yang jaraknya sangat jauh dengan lautan.
Namun, Nabi Nuh menjelaskan bahwa akan datang hujan besar dan menenggelamkan seluruh daratan. Nantinya, kapal terebut akan berguna untuk menolongnya.
Akan tetapi, lagi-lagi jawaban Nabi Nuh tak didengar. Kaumnya tetap tidak percaya karena menurutnya Nabi Nuh pun manusia biasa seperti mereka. Sama-sama tidak mengetahui keadaan di kemudian hari.