Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
ilustrasi anak SD
Pexels/RDNE Stock project

Intinya sih...

  • Anak usia 7 tahun perlu diajarkan mengenali dan mengungkapkan emosi dengan kata, bukan tangisan.

  • Memberikan anak tanggung jawab dalam mengerjakan PR sendiri membantu mereka belajar tentang usaha, ketekunan, dan kemandirian dalam mengatur waktu.

  • Anak perlu diajarkan untuk menjaga kebersihan, berbicara dengan ramah, meminta maaf saat diperlukan hingga menyapa orang yang dikenal sejak dini.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mempersiapkan anak usia 7 tahun bukan hanya soal nilai di sekolah, tapi juga bagaimana mereka mampu menghadapi kehidupan kelak. Di usia ini, anak sudah mulai belajar tanggung jawab, mengatur emosi, dan memahami lingkungan sosialnya.

Dikutip dari Instagram Shweta Gandhi @schweta.happyminds, psikolog anak tersebut menyebut ada setidaknya beberapa life skill atau keterampilan hidup yang sebaiknya mulai diajarkan agar si Kecil tumbuh menjadi pribadi tangguh dan mandiri. 

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai deretan life skill penting untuk anak usia 7 tahun! 

1. Bicara emosi, jangan menangis

Unsplash

Ajarkan anak untuk mengekspresikan perasaannya lewat kata, bukan tangisan. Kalimat sederhana seperti, “kamu boleh marah, tapi coba ceritakan kenapa,” membantu anak belajar mengenali emosinya.

Validasi perasaan anak membuat mereka merasa didengar dan dihargai. Ini juga melatih kemampuan komunikasi dan pengendalian diri yang akan berguna sepanjang hidupnya.

2. Mengerjakan PR sendiri

Pexels/Pixabay

Membiarkan anak berjuang menyelesaikan PR tanpa langsung dibantu orangtua membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab. Dari proses ini, mereka belajar bahwa usaha dan ketekunan menghasilkan kepuasan tersendiri.

Kemandirian ini akan terbawa dalam hal lain seperti mengatur waktu, memecahkan masalah, dan tidak mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.

3. Menjaga kebersihan

Freepik

Anak perlu belajar untuk membereskan mainan atau tempat tidurnya sendiri. Hal sederhana ini mengajarkan keteraturan dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan pribadi.

Kebiasaan menjaga kebersihan membentuk karakter disiplin dan kemampuan mengatur diri. Anak pun jadi terbiasa hidup teratur sejak dini.

4. Berbicara dengan ramah

Pexels/Vlada Karpovich

Kata-kata yang lembut mencerminkan karakter yang baik. Anak perlu dibiasakan berbicara dengan sopan, mengucapkan “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih.”

Cara berbicara yang ramah membantu anak membangun hubungan sosial yang sehat. Mereka belajar bahwa menghormati orang lain adalah bagian dari mencintai diri sendiri.

5. Minta maaf saat diperlukan

Pexels/Victoria Borodinova

Mengajarkan anak untuk meminta maaf bukan sekadar sopan santun, tapi bagian dari tanggung jawab emosional. Anak belajar mengakui kesalahan dan memperbaiki hubungan yang rusak.

Kebiasaan ini juga membangun rasa empati dan moralitas. Mereka memahami bahwa menjadi kuat bukan berarti tidak pernah salah, tapi berani mengakuinya.

6. Menyapa orang yang dikenal

Pexels/samer daboul

Anak yang terbiasa menyapa dengan ramah akan lebih mudah beradaptasi di lingkungan sosial baru. Sapaan kecil seperti “hai” atau senyuman tulus bisa membuka banyak pintu pertemanan.

Tata krama seperti ini melatih kepekaan sosial dan rasa hormat pada orang lain. Anak pun tumbuh menjadi pribadi yang sopan dan menyenangkan.

7. Membantu pekerjaan rumah

Pexels/Gustavo Fring

Libatkan anak dalam tugas rumah seperti membereskan meja makan atau menata sepatu. Ini bukan soal hasilnya, tapi tentang menumbuhkan rasa memiliki terhadap rumah dan keluarga.

Dari sini anak belajar kerja sama, tanggung jawab, dan menghargai usaha orang lain. Mereka juga merasa dihargai karena kontribusinya nyata bagi keluarga.

8. Menepati janji

Pexels/Eren Li

Menepati janji adalah bentuk integritas yang harus dikenalkan sejak dini. Ketika anak belajar untuk memegang komitmen, mereka memahami arti kepercayaan dan konsistensi.

Contoh terbaik datang dari orangtua. Jika orang dewasa menepati kata-katanya, anak akan meniru dan membawa nilai itu ke masa depannya.

9. Mengendalikan amarah

Pexels/Yan Krukau

Anak perlu tahu bahwa marah boleh, tapi cara menyalurkannya harus sehat. Ajak mereka menarik napas, menghitung sampai sepuluh, atau menenangkan diri sebelum bicara.

Mengontrol emosi melatih anak untuk berpikir sebelum bertindak. Ini juga membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang tenang dan tidak mudah meledak-ledak.

10. Mempelajari sesuatu yang baru setiap hari

Pexels/cottonbro

Dorong anak untuk selalu penasaran dan ingin tahu hal baru. Tak harus soal pelajaran, bisa juga tentang alam, hewan, atau kegiatan sederhana di rumah.

Rasa ingin tahu adalah bahan bakar pembelajaran seumur hidup. Anak yang senang belajar akan tumbuh adaptif, kreatif, dan mudah berkembang di masa depan.

Itulah tadi life skill penting untuk anak usia 7 tahun agar tumbuh mandiri! Yuk, biasakan dan ajarkan ke si Kecil satu persatu ya.

Editorial Team