Makna di Balik Gaya Baju Atta, Karakter Film Jumbo

Selama film berlangsung, Atta memakai 6 pasang baju dengan style yang kurang-lebih sama: kaos dengan outer dan celana pendek. Hanya warnanya yang berbeda-beda. 

Gaya rambut Atta juga sama, yaitu rambut pendek 'mangkok' hitam. Dengan kombinasi yang tetap dengan variasi warna yang berbeda, Atta menjadi karakter yang mudah dikenali dalam setiap scene yang melibatkannya.

Variasi pakaian Atta adalah warna-warna earthtone. Hijau tua, oranye, hijau muda, dan cokelat muda. Seperti dikutip pada unggahan Instagram milik @visinemaid pada (14/04), warna dominan hijau itu mewakilkan transformasi batin dan pertumbuhan dari dalam karakter Atta

Selain itu, pilihan warna-warna earthtone ini juga sangat serasi dengan tone kulit Atta yang cenderung sawo matang. Warna-warna ini menciptakan identitas visual yang konsisten dan membuat penonton lebih terkoneksi dengan karakternya.

Pakaian yang dikenakan Atta selalu menggunakan outer. Dalam unggahan yang sama, Visinema menjelaskan bahwa penggunaan pakaian berlapis ini merupakan simbolisasi dari kompleksitas karakter Atta. 

Desain pakaian ini secara cermat dirancang oleh costume designer untuk menggambarkan lapisan emosi yang tersembunyi di balik sifatnya yang terlihat 'kuat' dan tangguh. 

Pilihan pakaian ini menunjukkan bahwa, meskipun dari luar Atta terlihat tegar, ada kerentanan dan dinamika emosional yang lebih dalam yang ia alami.

Meskipun menggunakan layer, desain kostum Atta tetap relatable dengan dunia anak-anak di kenyataan. Penampilannya tetap mencerminkan usianya, tidak berlebihan, dan tetap natural.

Salah satu keunggulan besar dari film ini sebagai film anak-anak adalah keberaniannya untuk menyajikan karakter yang tidak hitam-putih. 

Film ini secara jujur menggambarkan karakter yang tidak hitam-putih, baik-jahat, antagonis-protagonis. Bahwa perbuatan seseorang tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan hasil dari apa yang membentuknya. 

Atta adalah contoh nyata dari kompleksitas ini. Kombinasi plihan baju dengan warna-warna earthtone dengan outer yang melapisinya seolah menyembunyikan 'kekosongan' yang dirasakan karakter Atta. 

Penampilannya tidak hanya dilihat sebagai identitas visual  saja, tapi juga merupakan metafora dari perjalanan emosionalnya. Cermat sekali, ya!

Kesuksesan film Jumbo tidak dapat dipungkiri lagi. Film garapan sutradara Ryan Adriandhy ini berhasil meninjukkan storyline yang apik, animasi yang smooth, dan soundtrack yang mendukung berhasil menghidupkan emosi setiap adegan.  

Film ini membuat standar baru bagi film animasi Indonesia, setelah film Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir pada 2017 meraih 642.312 penonton selama tayang. Ditambah lagi, setelah tayang di Indonesia, Jumbo direncanakan akan tayang di 17 negara lain. 

Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam telah masuk dalam daftar, bersama dengan negara-negara yang lebih jauh seperti Rusia, Ukraina, negara-negara Baltik, serta kawasan Asia Tengah. 

Penayangannya di negara-negara tersebut direncanakan akan dimulai pada Juni 2025, yang sekaligus menjadi langkah besar bagi film animasi Indonesia menuju pasar global.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian bagi para pembuatnya, tetapi juga menjadi momen kebanggaan bagi industri kreatif Indonesia secara keseluruhan. Sukses selalu untuk Jumbo! 🎉

Nah, itu dia, Ma, makna di balik gaya baju Atta, karakter film Jumbo, dengan sepenuh hati Popmama.com rangkumkan. Nggak nyangka, ya, ternyata detail sekecil gaya baju juga mewakilkan kompleksitas tokoh Atta.