Penjelasan Ilmiah: Mengapa Lilin Kembali Mengeras Setelah Didinginkan

Pernah bertanya-tanya mengapa fenomena ini bisa terjadi?

19 September 2023

Penjelasan Ilmiah Mengapa Lilin Kembali Mengeras Setelah Didinginkan
Pexels/KoolShooters

Lilin adalah benda yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, namun ada sesuatu yang menarik perhatian dalam sifatnya yang mendasar. Ketika lilin dilelehkan dan kemudian didinginkan, terdapat perubahan menarik yang terjadi, yaitu cairannya kembali memadat.

Popmama.com akan memperdalam pemahaman tentang mengapa lilin kembali mengeras setelah didinginkan.

Dengan memahami dasar di balik perubahan sederhana ini, anak dapat mempelajari sains sederhana yang sering terabaikan di sekitar mereka.

Komposisi Kimia Lilin

Komposisi Kimia Lilin
Pexels/beytlik

Lilin, benda yang tampak sederhana, memiliki komposisi kimia yang menarik yang memengaruhi sifat-sifatnya yang unik. Pada dasarnya, lilin terbuat dari tiga elemen kimia utama: karbon (C), hidrogen (H), dan paraffin (wax). Kombinasi ketiga unsur ini memberikan lilin tekstur, kepadatan, dan karakteristik pembakaran yang khas.

Misalnya, ketika membakar lilin, bagian yang berdekatan dengan sumbu akan mengalami pelelehan. Suhu panas dari nyala api mengubah molekul-molekul lilin menjadi gas. Gas tersebut kemudian berinteraksi dengan oksigen di udara. Akibatnya, lilin mulai terbakar dan nyala api terbentuk.

Selain itu, komposisi kimia lilin juga memengaruhi titik lelehnya. Paraffin, yang merupakan komponen utama lilin, memiliki titik leleh yang relatif rendah, sehingga lilin dapat meleleh dengan mudah saat terkena panas.

Namun, tambahan bahan-bahan tertentu, seperti stearin, dapat digunakan untuk meningkatkan titik leleh lilin, membuatnya lebih tahan terhadap panas.

Proses Meleleh dan Mengerasnya Lilin

Proses Meleleh Mengeras Lilin
Pexels/AnnariduPlessis

Saat lilin dinyalakan, proses ini dimulai dengan lilin menerima kalor atau energi panas dari api. Akibatnya, suhu lilin meningkat dan mengubahnya dari wujud padat menjadi cair. Ini terjadi karena energi panas merangsang partikel-partikel lilin untuk bergerak lebih cepat sehingga mereka melepaskan ikatan mereka yang membuat lilin padat.

Namun, setelah api dimatikan, lingkungan sekitar lilin mendingin, dan lilin tidak lagi menerima kalor. Hal ini menyebabkan proses perubahan kembali, di mana lilin kembali ke wujud padat.

Proses ini adalah contoh dari perubahan fisika, yaitu perubahan yang memengaruhi sifat fisik zat tanpa menciptakan zat baru. Lelehan lilin yang mengeras kembali adalah contoh nyata dari perubahan fisika yang bersifat reversibel, artinya bisa kembali ke keadaan semula.

Perubahan Fisika Reversibel dalam Kehidupan Sehari-hari

Perubahan Fisika Reversibel dalam Kehidupan Sehari-hari
Pexels/cottonbrostudio

Berikut adalah beberapa contoh perubahan Fisika sehari-hari yang reversibel:

1. Pembekuan Air Menjadi Es: Air yang semula berbentuk cair berubah menjadi es saat suhu turun di bawah titik beku. Ini juga adalah perubahan fase yang reversibel, di mana es dapat kembali menjadi air saat dipanaskan.

2. Melelehnya Permen Gula dalam Mulut: Ketika mememasukkan permen gula ke dalam mulut, permen tersebut akan meleleh karena panas dari tubuh. Namun, ketika mengeluarkannya atau membiarkannya dalam suhu yang lebih rendah, permen tersebut akan mengeras kembali menjadi bentuk padatnya. 

3. Pembekuan dan Pencairan Es Krim: Ketika mengeluarkan es krim dari freezer, ia biasanya dalam wujud keras atau beku. Namun, jika es krim tersebut dibiarkan beberapa saat pada suhu ruangan, ia akan mulai meleleh menjadi bentuk yang lebih lunak. Ini adalah contoh perubahan fisika yang bisa dikembalikan, di mana es krim dapat membeku kembali jika dimasukkan ke dalam freezer.

Memahami konsep ini bukan hanya memperluas pengetahuan sains anak-anak, tetapi juga mengajarkan mereka untuk lebih peka terhadap perubahan sederhana yang sering terjadi dalam rutinitas sehari-hari.

Dengan pemahaman ini, anak dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan mengapresiasi keindahan sains dalam setiap aktivitas harian mereka.

Baca juga:

The Latest