Tak dipungkiri oleh banyak orangtua saat ini, bahwa anak-anak zaman sekarang dinilai lebih pandai hanya dengan menirukan apa yang mereka lihat atau dengar.
Namun sayangnya, tak jarang anak justru menirukan hal-hal negatif yang sebaiknya tidak boleh mereka lakukan, salah satunya berkata kasar. Di media sosial sendiri, ada beberapa konten anak-anak berisikan kalimat kasar, yang justru menjadi bahan lucu-lucuan oleh orang dewasa.
Melihat tren seperti ini, salah seorang terapis wicara yang sering berbagi edukasi di akun TikTok miliknya, yakni Ibu Siti, ia berbagai edukasi seputar bahaya anak yang sering berkata kasar untuk tumbuh kembangnya.
Apa saja bahayanya? Berikut Popmama.com rangkumkan apa bahaya anak sering berkata kasar dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Anak bisa mengalami gangguan kesehatan mental
Freepik/jcomp
Dalam akun TikToknya @ibuksititerapiswicara, ia menyebutkan bahwa anak yang terpapar lingkungan di mana banyak orang dewasa sering berkata kasar di dekat mereka, justru lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan mental.
"Gangguan kecemasan, termasuk di dalamnya gangguan perilaku, gangguan suasana hati," sambung Ibu Situ menjelaskan.
Sebagai seorang terapis wicara yang banyak membantu anak dalam kendala berbahasa, tentu saja konten-konten orang dewasa yang menganggap anak berkata kasar sebagai bahan lelucon adalah konten yang sangat tidak dianjurkan olehnya.
Editors' Pick
2. Anak mencari perhatian lewat berkata kasar
Freepik/peoplecreations
Lebih lanjut, Ibu Siti juga menambahkan informasi yang ia dapat dari sebuah jurnal yang menyebutkan bahwa anak berusia 8 tahun biasanya sudah lebih banyak memiliki kosa kata, termasuk dalam berkata kasar.
Alasan anak sering berkata kasar juga telah diteliti oleh banyak peneliti, Ma. Salah satu yang menjadi alasan terkuat adalah karena anak ingin mencari perhatian dari orangtua atau orang dewasa di sekitar mereka.
Ketika anak berbicara kasar, mereka akan dianggap lucu dan menjadi perhatian orang-orang, hal ini yang membuat banyak orang kemudian bereaksi berlebihan.
Akibatnya, anak pun akan melakukannya secara berulang untuk mendapatkan perhatian.
3. Anak mudah meniru dari lingkungan sekitarnya
Freepik
Menyambung informasi yang diberikan oleh Ibu Siti selaku terapis wicara, Irwan yang merupakan Mental Health Doodles yang sering berbagi edukasi lewat Instagram pribadinya juga turut memberikan informasi serupa terkait apa yang anak tiru dengan berkata kasar.
Dalam Instagram miliknya, Irwan membagikan unggahan berisikan doodles sebagai ilustrasi bagaimana anak meniru apa yang mereka lihat atau dengar dari orang terdekatnya.
Anak sering digambarkan sebagai orang yang 'lemah' daripada orangtua mereka.
Hal ini membuat mereka tidak memiliki otoritas dan tidak memegang kendali setinggi orangtuanya dalam mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu.
Sehingga, saat orangtua melakukan suatu hal depan anak, mereka akan melihat dan menganggapnya sebagai hal yang boleh dilakukan juga. Termasuk perkataan dan perbuatan kasar yang mungkin kurang pantas untuk anak.
4. Faktor lain anak berkata kasar
Freepik
Sekalipun orangtua sudah melakukan berbagai upaya dalam menerapkan pola asuh yang baik, tetapi nyatanya masih belum cukup menjamin anak terbebas dari keterlibatan dalam perilaku negatif termasuk berkata kasar, mungkin ada faktor lain yang jarang orangtua ketahui.
Beberapa faktor lain yang bisa membuat anak memiliki perilaku demikian antara lain:
Tontonan anak
Pengaruh pergaulan
Kurang pengawasan, pendampingan & penyuluhan dari pihak sekolah
Terjadi di luar sekolah karena ada keterlibatan orang di luar sekolah yang menjadi penghasut
Anak tidak dibekali bagaimana cara mengatasi konflik yang terjadi
Dibiarkan karena dianggap perlu belajar dewasa sendiri, anak belajar secara otodidak
Saat anak berkata kasar, tentu hal ini ada sebab akibat yang membuat anak melakukan demikian. Jadi, alih-alih langsung memarahi anak, cobalah Mama dan Papa melihat sekeliling atau diri sendiri, apakah pernah berkata demikian di hadapan anak?
5. Cara mengatasi anak terlanjut berkata kasar
Freepik
Menyambung apa yang dibagikan oleh Ibu Siti dalam unggahannya, ia kemudian menjabarkan apa saja yang perlu orangtua lakukan ketika anak sudah terlanjur sering berkata kasar.
Beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu dengan tidak memberikan reaksi berlebihan pada anak ketika mereka dengan sengaja atau tidak sengaja berkata kasar. Tenangkan diri Mama lebih dulu, baru perlahan berikan anak penjelasan.
Jelaskan dengan bahasa yang mudah anak pahami, mengapa mereka tidak boleh berkata demikian dan tidak boleh menirukan hal-hal negatif yang ia dengar atau lihat. Untuk itu, berikanlah contoh terbaik untuk anak dengan tidak melakukan hal serupa yang bisa anak tiru kemudian hari.
Selanjutnya, bangun rasa empati anak untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan di usianya.
Anak-anak yang memiliki empati yang kuat cenderung lebih memahami dampak dari perilaku mereka pada orang lain. Ini dapat membantu mencegah perilaku antisosial seperti intimidasi, kekerasan, atau perilaku merugikan lainnya.
Dari informasi di atas, diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi parang orangtua untuk tidak menganggap remeh ketika anak berkata kasar. Pasalnya jika dibiarkan, hal ini justru bisa mengganggu kesehatan mental anak di kemudian hari dan membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang keras.