5 Cara Memposisikan Diri sebagai Sahabat Anak, Tingkatkan Bonding!

Agar hubungan orangtua dan anak lebih dekat, yuk posisikan diri jadi sahabat mereka

6 Juni 2022

5 Cara Memposisikan Diri sebagai Sahabat Anak, Tingkatkan Bonding
Freepik/ArthurHidden

Orangtua adalah sosok yang dihormati dan dihargai oleh setiap anaknya. Namun, hal ini kerap membuat orangtua terlalu berpatokan bahwa peran dan posisi mereka yang otoriter. Sehingga tak jarang membuat hubungan dengan anak menjadi kaku dan sebatas formalitas.

Jika anak merasakan demikian, bukan tak mungkin kedekatan orangtua dan anak menjadi lebih renggang, bukan? Padahal, hubungan yang baik dan nyaman dengan anak adalah ketika kita sebagai orangtua bisa menempatkan diri menjadi sahabat untuknya.

Tapi, apakah bisa orangtua membangun hubungan dengan anak seperti itu? Nah, untuk mengetahui jawabannya, berikut Popmama.com coba rangkumkan beberapa cara memposisikan diri sebagai sahabat anak. 

1. Mengikuti perkembangan zaman anak saat ini

1. Mengikuti perkembangan zaman anak saat ini
Freepik/Mego-studio

Salah satu kunci mendekatkan diri dengan anak adalah dengan masuk ke dalam dunia mereka selayaknya seorang sahabat. Itulah mengapa setiap orangtua perlu mengikuti perkembangan zaman dalam menerapkan jenis pola asuh yang sesuai dengan tumbuh kembang anaknya.

Agar bisa menyesuaikan, Mama dan Papa harus mau belajar mengikuti perkembangan zaman di era anak tumbuh. Misalnya penggunaan gadget yang sangat erat kaitannya dengan generasi saat ini, maka kita pun sebagai orangtua harus bisa mengikuti perkembangan tersebut.

Dengan begitu, akan lebih mudah bagi orangtua mengetahui bagaimana mendidik dan menjadi orangtua yang bijak untuk memantau perkembangan anak. Tak hanya itu, penggunaan gadget dan internet juga akan memudahkan Mama dalam menggali informasi seputar ilmu parenting yang lebih up to date, lho!

Editors' Pick

2. Ajarkan hal penting dengan cara yang mudah diterima anak

2. Ajarkan hal penting cara mudah diterima anak
Pexels/RODNAE Productions

Nggak harus dengan sikap otoriter dan kaku, cobalah menggunakan cara yang lebih santai namun pesan penting yang ingin disampaikan tetap diterima dengan baik oleh anak. 

Anak-anak zaman sekarang tentu sudah lebih aware dengan mental health, jadi cara mendidik mereka pun usahakan untuk tidak terlalu keras dan membuatnya tertekan, Ma. Sebab ada perbedaan pendidikan antara orangtua zaman dulu dengan saat ini dalam mendisiplinkan anak.

Kita tetap bisa mengajarkan hal-hal penting pada anak, namun perhatikan bagaimana cara kita menyampaikannya. Gunakanlah cara yang baik namun tetap tegas, dengan begitu anak pun perlahan bisa menerima dan menyikapinya dengan lebih nyaman.

3. Dampingi anak di segala fase hidupnya

3. Dampingi anak segala fase hidupnya
Pexels/Ron Lach

Orangtua adalah orang terdekat yang anak miliki. Sehingga sebagai orangtua, kita juga bisa menjadi sahabat untuk mereka dalam mendampingi di semua fase hidupnya.

Mulai dari fase di dalam rahim, dilahirkan, fase ia kecil, kemudian fase remaja dan pubertas, hingga beranjak dewasa. Di setiap fase kehidupan anak tentu mereka akan mengalami asam, pahit, dan manis kehidupan. Di sinilah peran kita sebagai orangtua untuk bisa mendampingi dan memberikan wejangan atau motivasi.

Kendati begitu, Mama dan Papa juga harus bisa memposisikan diri sebagai sahabat yang siap menerima keterpurukan dan mau memahami kesusahan atau kegagalan mereka. Ketika orangtua menerapkan cara ini, anak pun bisa melihat bagaimana orangtuanya juga bisa menjadi sahabat yang baik untuknya.

4. Jadilah sosok yang open minded

4. Jadilah sosok open minded
Pexels/Ron Lach

Selain mengikuti perkembangan zaman anak saat ini, Mama dan Papa juga harus menjadi sosok yang open minded. Cobalah untuk memiliki pikiran terbuka agar anak lebih nyaman dan terbuka saat berkomunikasi dengan orangtuanya.

Orangtua dengan sikap seperti ini juga membantu memudahkan anak untuk berani terbuka tentang apa pun yang mereka rasakan, Ma.

Dengan begitu, anak pun bisa tumbuh menjadi pribadi yang berani mengekspresikan emosinya. Sebab Mama dan Papa berhasil menempatkan posisinya dengan baik sebagai sahabat mereka.

5. Sering melakukan kegiatan bersama

5. Sering melakukan kegiatan bersama
Pexels/Mikhail Nilov

Terakhir yang tak kalah penting, cobalah untuk sesering mungkin melakukan kegiatan bersama anak. Mulai dari kegiatan sederhana seperti masak bersama, menonton TV bersama, pergi ke pusat perbelanjaan untuk menghabiskan akhir pekan, hingga liburan singkat bersama.

Melakukan kegiatan bersama anak adalah cara paling efektif untuk bisa membangun hubungan yang akrab sekaligus memposisikan diri sebagai sahabat anak.Semakin banyak waktu bersama anak, maka semakin banyak pula kesempatan orangtua bisa menyesuaikan diri dengan pribadi anak. 

Demikianlah beberapa cara memposisikan diri sebagai sahabat anak. Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa dicoba untuk mendekatkan diri dengan anak-anak mama, ya!

Baca juga:

The Latest