Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Sejarah Perang Aceh
Geschilderd naar Jules Garnier (Collectie Koninklijk Huisarchief in bruikleen aan museum Bronbeek)

Mama, mengenalkan sejarah Indonesia kepada anak bukan sekadar menghafal tanggal dan nama tokoh. Lebih dari itu, sejarah adalah jendela untuk memahami nilai-nilai perjuangan, keberanian, dan cinta tanah air.

Salah satu kisah yang penuh makna adalah Perang Aceh, sebuah babak penting dalam sejarah bangsa yang memperlihatkan bagaimana rakyat Aceh mempertahankan kemerdekaan mereka dari penjajahan Belanda.

Melalui cerita tentang penyebab perang, jalannya pertempuran, dan tokoh hebat seperti Cut Nyak Dhien, anak-anak bisa belajar tentang semangat juang, strategi, dan peran perempuan dalam sejarah.

Dalam artikel ini, Popmama.com akan membantu Mama menyampaikan kisah Perang Aceh dengan bahasa yang hangat, mudah dipahami, dan penuh inspirasi, agar anak tak hanya tahu, tapi juga bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

Penyebab Terjadinya Perang Aceh

Popmama.com/Nurhaliza Hanalia Putri

Perang Aceh terjadi karena keinginan Belanda untuk menguasai wilayah Aceh yang kaya dan strategis di Pulau Sumatra. Pada awalnya, berdasarkan Traktat London tahun 1824 antara Inggris dan Belanda, Aceh dijanjikan tidak akan diganggu oleh Belanda.

Namun, Belanda melanggar perjanjian ini dan mulai berupaya menyerang Aceh pada tahun 1873.

Selain itu, pada tahun 1871, Belanda dan Inggris menandatangani Traktat Sumatera yang memberi izin pada Belanda untuk memperluas wilayah kekuasaannya, termasuk Aceh.

Aceh yang sadar akan ancaman ini berusaha memperkuat diri dengan menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara lain seperti Turki, Italia, dan Amerika Serikat.

Hubungan ini dijadikan alasan oleh Belanda untuk menyerang Aceh karena mereka tidak ingin adanya campur tangan asing.

Tuntutan Belanda agar Aceh mengakui kedaulatannya pada tanggal 22 Maret 1873 ditolak oleh Sultan Aceh, dan hal ini memicu perang yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade.

Perang ini dikenal sebagai perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan agama Islam oleh rakyat Aceh yang disebut "perang sabil."

Dengan semangat mempertahankan tanah air dan agama, rakyat Aceh melakukan perlawanan sengit terhadap Belanda hingga akhirnya Aceh jatuh dalam penguasaan Belanda pada awal abad ke-20.

Sejarah Perjalanan Perang Aceh

Popmama.com/Nurhaliza Hanalia Putri

Jalanannya Perang Aceh berlangsung selama sekitar 31 tahun, mulai dari 1873 hingga 1904, dengan beberapa periode pertempuran yang menandai perlawanan sengit rakyat Aceh melawan Belanda:

  • Periode Pertama (1873–1874): Pada 26 Maret 1873, pasukan Belanda dipimpin Mayor Jenderal Kohler menyerang Aceh. Pasukan Aceh berhasil melakukan perlawanan kuat sampai Kohler tewas dalam pertempuran. Namun, Belanda kembali menyerang dan pada Januari 1874 mereka berhasil menduduki istana Kesultanan Aceh di Banda Aceh. Sultan Mahmud Syah II wafat pada saat itu, tetapi perjuangan rakyat Aceh berlanjut dari pedalaman dengan taktik gerilya.

  • Periode Kedua (1874–1880): Belanda menguasai wilayah pesisir dan ibu kota, tapi perlawanan rakyat Aceh tetap kuat, dengan pejuang dan panglima terus melakukan serangan sporadis dan mempertahankan wilayah-wilayah pedalaman.

  • Periode Ketiga dan Keempat: Perlawanan yang dikenal sebagai perang sabil, yaitu perang suci mempertahankan agama dan kemerdekaan, berlanjut selama bertahun-tahun. Meski Belanda mampu mengendalikan pusat pemerintahan, mereka kesulitan meredam perlawanan sporadis yang berlangsung di berbagai daerah. Akhirnya pada tahun 1904, Belanda berhasil meredam perlawanan utama dan mulai menguasai wilayah Aceh secara penuh.

Perang Aceh menandai salah satu konflik paling panjang dan berdarah dalam sejarah kolonial di Indonesia, dengan semangat rakyat Aceh yang gigih mempertahankan kedaulatan dan identitas mereka.

Tokoh-tokoh yang Terlibat dalam Perang Aceh

Popmama.com/Nurhaliza Hanalia Putri

Tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam Perang Aceh (1873-1904) terdiri dari para pejuang Aceh dan tokoh Belanda yang memimpin agresi militer. Berikut tokoh utama dan peran mereka:

Tokoh Aceh:

  1. Teuku Umar
    Seorang pejuang utama dari Aceh Barat yang bersama istrinya Cut Nyak Dhien memimpin perlawanan menggunakan strategi perang gerilya. Umar juga pernah berpura-pura mendukung Belanda untuk mengumpulkan senjata bagi rakyat Aceh. Ia gugur pada tahun 1899 ketika ditangkap Belanda.

  2. Cut Nyak Dhien
    Istri Teuku Umar, yang melanjutkan perjuangan melawan Belanda setelah suaminya wafat. Ia dikenal sebagai simbol perlawanan dan keberanian pejuang perempuan Aceh dengan strategi perang gerilya.

  3. Sultan Mahmud Syah II
    Sultan terakhir Kesultanan Aceh yang wafat pada saat Belanda merebut Banda Aceh pada 1874, tetapi perjuangan rakyat Aceh berlanjut dibawah pimpinan para pejuang lainnya.

  4. Teungku Cik Ditiro
    Pejuang yang memimpin perlawanan di wilayah Pidie dan terus melancarkan serangan terhadap benteng-benteng Belanda.

  5. Cut Meutia dan Tjut Nyak Dien
    Tokoh perempuan yang memimpin perlawanan kelompok janda-janda pejuang (Inong Balee) dan gugur dalam pertempuran melawan Belanda.

Tokoh Belanda:

  1. Mayor Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler
    Panglima pasukan Belanda dalam perang pertama, tewas dalam pertempuran melawan pasukan Aceh pada 1873.

  2. Kolonel van der Heijden dan Jenderal van Heutz
    Pemimpin militer Belanda yang melanjutkan operasi militer dan strategi untuk mengakhiri perlawanan Aceh.

  3. Christiaan Snouck Hurgronje
    Ahli Belanda yang menyamar sebagai ulama dan melakukan penelitian tentang masyarakat Aceh. Penelitiannya memengaruhi strategi Belanda dalam menaklukkan Aceh.

Para tokoh ini memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan Aceh melawan penjajahan Belanda dan menjadi simbol keberanian serta semangat juang yang tinggi bagi rakyat Aceh dan Indonesia.

Nah Ma, itu dia bagaimana sejarahnya Perang Aceh yang pernah terjadi di Indonesia sebelum kemerdekaan. Semoga sejarah ini bisa jadi pengingat Mama dan si Kecil atas jasa para pahlawan yang telah berjuang.

Editorial Team