10 Ungkapan dari Orangtua yang Dapat Menghambat Anak Sukses

Lebih baik untuk tidak menggunakan kalimat-kalimat berikut, ya!

29 Juli 2023

10 Ungkapan dari Orangtua Dapat Menghambat Anak Sukses
Freepik

Sejak dilahirkan hingga sekitar usia enam tahun, otak anak berfungsi seperti spons yang menyerap berbagai informasi dari sekitarnya. Seperti spons, otak anak menyerap segala hal tanpa hambatan. Maria Montessori menyebutnya "Pikiran yang menyerap."

Oleh karena itu, setiap perkataan orang tua memiliki dampak besar pada perkembangan dan kesuksesan masa depan anak. 

Popmama.com sudah merangkum 10 ungkapan dari orangtua yang dapat menghambat kesuksesan anak.

Lebih baik apabila tidak digunakan untuk anak mama, ya!

1. "Sini Mama/Papa bantu"

1. "Sini Mama/Papa bantu"
Pexels/August de Richelieu

Ketika anak menghadapi kesulitan menyelsaikan puzzle, ataupun menyusun mainannya, alami jika mama ingin memberikan bantuan.

Namun, menurut profesor emeritus psikologi dari Universitas Drexel di Philadelphia dan penulis Raising a Thinking Child, Myrna Shure, terlalu cepat campur tangan dapat mengurangi rasa mandiri anak.

Sebagai alternatifnya, berikan pertanyaan yang membimbing untuk membantu mereka memecahkan masalah, seperti "Apa menurutmu, potongan besar atau kecil seharusnya diletakkan di bagian bawah? Mengapa begitu? Mari kita coba bersama-sama."

2. "Jangan nangis!"

2. "Jangan nangis"
Freepik/zilvergolf

Saat anak terluka dan menangis karena jatuh, sering kali ingin meyakinkan mereka bahwa luka itu tidak parah. Namun, mengatakan "Jangan nangis!" bisa membuat anak merasa lebih buruk.

Menurut Berman, sebaiknya orang tua membantu anak memahami dan menghadapi emosi mereka daripada mengabaikannya.

"Cobalah memberikan pelukan dan akui perasaan mereka dengan bertanya apakah mereka ingin diobati, dicium, atau keduanya," ujar Berman.

3. "Kamu hebat banget!"

3. "Kamu hebat banget"
Freepik/gpointstudio

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengucapkan "Kamu hebat banget" setiap kali anak berhasil menguasai suatu keterampilan dapat menyebabkan ketergantungan pada pujian orang tua dan orang lain daripada memiliki motivasi diri.

Penasihat dan penulis buku The A to Z Guide to Raising Happy Confident Kids, Jenn Berman, menyarankan agar orang tua memberikan pujian pada waktu yang tepat dan memberikan keterangan yang jelas saat memberi pujian.

Alih-alih mengatakan "Kamu jago banget," lebih baik katakan, "Tadi tendangan kamu bagus. Mama/Papa senang melihat cara kamu bekerja sama dengan pemain lain."

4. "Berlatih adalah kunci kesempurnaan"

4. "Berlatih adalah kunci kesempurnaan"
Pexels/Sides Imagery

Seperti halnya orang dewasa, kemampuan anak juga akan berkembang lebih baik dengan sering berlatih. Namun, mengajarkan anak untuk terus-menerus berlatih bisa menimbulkan tekanan untuk selalu menang atau menjadi yang terbaik. Ungkapan ini mungkin lebih sering di dengar di bahasa Inggris, yaitu "Practice makes perfect".

"Ungkapan ini dapat menyiratkan bahwa membuat kesalahan berarti kurang berlatih," kata Joel Fish, penulis 101 Ways to Be a Terrific Sports Parent.

Sebagai alternatifnya, dorong anak mama untuk bekerja keras karena mereka akan terus meningkatkan kemampuannya melalui upaya dan dedikasi.

Editors' Pick

5. "Cepat!"

5. "Cepat"
Freepik/Bearfotos

Menurut asisten penulis Baby Minds, Linda Acredolo, mendorong anak untuk bergerak cepat ketika mereka sedang mencoba melakukan sesuatu dapat menimbulkan stres.

Namun, jika mama sedang terburu-buru, lembutkan nada suara dan katakan, "Ayo, segera selesaikan," sebagai pengganti.

"Dengan cara ini, Mama/papa memberikan dukungan kepada anak," kata Acredolo.

6. "Mama/Papa sedang diet!"

6. "Mama/Papa sedang diet"
Freepik/rom_check

Menurut Marc S. Jacobson, profesor pediatri dan epidemiologi di Nassau University Medical Center, East Meadow, New York, jika mama atau papa sedang menjalani diet, lebih baik simpan informasi tersebut untuk diri sendiri dan jangan tunjukkan pada anak.

Jika anak melihat mama atau papa sering menimbang berat badan dan mendengar pembicaraan tentang kegemukan, hal ini bisa berdampak negatif pada citra tubuh mereka dan menyebabkan persepsi tubuh yang tidak sehat.

7. "Mama/Papa tidak mampu membelinya"

7. "Mama/Papa tidak mampu membelinya"
Freepik

Ketika anak meminta mainan mahal yang terbaru, hindari mengatakan bahwa Anda tidak memiliki uang. Ungkapan "Tidak mampu membelinya" bisa menyiratkan bahwa mama tidak memiliki kendali atas keuangan.

Penulis Kids and Money, Jayne Pearl, menyarankan untuk mengatakan "Kita tidak akan membelinya karena kita sedang menyimpan uang untuk hal-hal yang lebih penting" ketika anak meminta barang mahal.

Jika anak terus meminta atau membahas mainan tersebut, orangtua dapat menggunakan kesempatan tersebut untuk membuka percakapan tentang bagaimana mengatur anggaran dan mengelola uang.

8. "Jangan berbicara dengan orang asing"

8. "Jangan berbicara orang asing"
Freepik

Menurut Nancy McBride, Direktur Eksekutif National Center for Missing & Exploited Children, ungkapan "Jangan berbicara dengan orang asing" merupakan konsep yang sulit dipahami oleh anak-anak kecil.

Anak-anak mungkin salah mengartikan dan menganggap semua orang yang tidak dikenal sebagai orang jahat, bahkan termasuk petugas polisi atau pemadam kebakaran yang sebenarnya bisa membantu.

Sebagai gantinya, alihkan perhatian dari peringatan tentang orang asing, dan ajukan skenario seperti "Jika ada orang yang tidak dikenal menawarkan permen dan ajakan pulang, bagaimana kamu akan bertindak?" Lalu, bimbing mereka untuk mengambil tindakan yang tepat berdasarkan jawaban mereka.

9. "Hati-hati!"

9. "Hati-hati"
Freepik
Ilustrasi

Menurut Deborah Carlisle Solomon, penulis Baby Knows Best, mengucapkan "Hati-hati" ketika anak sedang bermain sebenarnya dapat meningkatkan risiko jatuh.

"Kata-kata Anda mengalihkan perhatian mereka dari aktivitas mereka," kata Solomon.

Jika mama merasa khawatir, lebih baik mendekat dan siap untuk menjaga anak jika terjatuh. Tetap diam dan tenang sambil tetap mengawasi mereka sebisa mungkin.

10. "Tidak boleh jajan kalau makanannya tidak habis"

10. "Tidak boleh jajan kalau makanan tidak habis"
Freepik/Jcomp

Menurut David Ludwig, direktur New Balance Foundation Obesity Prevention Center di Boston Children's Hospital dan penulis Ending the Food Fight, mengatakan "Tidak boleh jajan kalau makanannya tidak habis" dapat membuat anak lebih tertarik pada camilan atau makanan penutup dan mengurangi kepuasannya terhadap makanan utama.

Sebagai gantinya, ubahlah kalimat mama menjadi "Pertama, kita makan makanan utama. Kemudian, kita bisa makan makanan penutup." Perubahan kata-kata, meskipun halus, akan memiliki dampak yang lebih positif pada anak mama.

Itu dia, 10 ungkapan dari orangtua yang dapat menghambat kesuksesan anak. Sudah siap untuk mengubah kata-kata yang sering digunakan, ma?

Baca juga:

The Latest