7 Cara Booster Puasa Selama Bulan Ramadan, Ajarkan Anak Yuk Ma

Inilah 7 cara booster puasa yang mama bisa lakukan bersama keluarga selama bulan Ramadan

11 April 2022

7 Cara Booster Puasa Selama Bulan Ramadan, Ajarkan Anak Yuk Ma
Freepik/our-team

Setelah dua tahun belakangan masyarakat dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idulfitri di rumah saja, akhirnya pada tahun ini kita mulai bisa kembali berkumpul bersama teman dan keluarga asalkan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan.

Mungkin di antara Mama dan keluarga sudah merencanakan perjalanan mudik untuk kembali bisa merayakan Lebaran bersama keluarga dan kerabat.

Mama tentu sudah merasa lebih aman untuk bersosialisasi dan bepergian dalam batasan tertentu karena kini sudah mendapatkan vaksin dua kali beserta vaksin booster.

Selama menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadan ini, kita tetap perlu menjaga stamina dan daya tahan tubuh, baik secara fisik maupun psikologis.

Secara fisik, selain memerhatikan asupan gizi yang cukup, berdasarkan keterangan tertulis dari Greenfield, ahli gizi Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, Ph.D juga mengingatkan pentingnya tetap berolahraga di bulan puasa dan sebaiknya dilakukan secara teratur setiap hari.

Puasa bukan jadi halangan untuk melakukan aktivitas fisik.

Mama dan si Kecil bisa melakukan olahraga dengan Intensitas ringan sampai sedang setelah berbuka puasa agar fit, saat tubuh sudah terpenuhi asupan energinya.

Berikut Popmam.com rangkum 7 cara booster puasa selama bulan Ramadan.
 

1. Jalan santai

1. Jalan santai
Freepik/onlyyouqj

Jalan kaki memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antara lain menjaga kesehatan jantung dan paru-paru, menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, memperkuat tulang, serta mengurangi lemak tubuh.

Selain baik untuk fisik, ternyata jalan santai pun baik untuk mental.

Jalan santai dipercaya dapat memperbaiki suasana hati dan mengurangi gejala depresi, kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.
 

2. Jogging

2. Jogging
Freepik/phc.vector

Jogging memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan kekuatan tulang, memperkuat otot, menjaga kesehatan jantung, dan menjaga berat badan.

Rutin melakukan jogging pun akan memperbaiki stamina agar Mama tidak mudah lelah.

Sedikit tips sebelum melakukan jogging, lakukan pemanasan yang cukup dan pastikan busana dan sepatu yang Mama dan si Kecil gunakan nyaman di badan dan kaki ya.
 

Editors' Pick

3. Naik turun tangga

3. Naik turun tangga
Freepik/wirestock

Gerakan sederhana seperti naik turun tangga dapat membakar kalori, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan daya tahan dalam berolahraga, hingga meningkatkan kekuatan tubuh.

Jika Mama adalah seorang pekerja kantoran, gunakanlah tangga sesekali dan jangan terus menggunakan lift untuk berpindah lantai.

Luangkan sedikit waktu diantara jam kerja untuk naik turun tangga.

4. Sit up dan push up

4. Sit up push up
Freepik/pressfoto/gpointstudio

Sit up dan push up memiliki banyak manfaat, seperti menjaga postur tubuh, membangun otot perut, mengurangi risiko nyeri pinggul, hingga meningkatkan kelenturan tubuh.

Selain manfaat diatas, sit up dan push up juga dapat memperindah bentuk tubuh bagian perut dan bahu.

Jadi dengan melakukan sit up dan pushup, Mama akan mendapat beberapa manfaat baik sekaligus.

5. Minum susu dua kali sehari

5. Minum susu dua kali sehari
Freepik/bublikhaus

Minum susu segar sebelum tidur dan saat sahur, ternyata memiliki banyak manfaat saat sedang menjalankan ibadah puasa. Minum susu saat sahur dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama karena kandungan protein di dalamnya.

Susu juga mengandung kalsium dan sejumlah vitamin yang dibutuhkan tubuh, serta membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh saat berpuasa.

Segelas susu yang diminum pada malam hari akan membantumu untuk tidur lebih cepat berkat asam amino triptofan dan melatonin.

Asam amino triptofan merupakan senyawa yang memiliki sifat bawaan sehingga membantu proses tidur lebih cepat.

6. Minum air putih yang cukup

6. Minum air putih cukup
Freepik/lifeforstock

Pada dasarnya, kebutuhan tubuh akan air putih selama berpuasa tidak berbeda dengan hari biasa yaitu sebanyak 8 gelas atau 2 liter sehari. Meminum air putih yang cukup sebelum berpuasa, akan membuat energi dan metabolisme tetap terjaga. 8 gelas air putih sehari juga akan menjaga saluran pencernaan, efeknya buang air akan tetap lancar asalkan Mama juga mengkonsumsi makanan berserat yang cukup seperti buah dan sayuran.

Keluhan kulit kering pun dapat di hindari bila kebutuhan air putih tercukupi, karena keluhan kulit kering adalah salah satu tanda yang menunjukkan bahwa tubuh kekurangan cairan.

7. Jaga pola makan dan asupan gizi berimbang

7. Jaga pola makan asupan gizi berimbang
Freepik/freepik

Pola makan adalah kebiasaan makan kita secara berulang. Tentunya di bulan Ramadan pola makan kita akan berubah. Jadi tubuh kita akan beradaptasi kembali saat berpuasa dibandingkan dengan pola makan reguler.

Dianjurkan komposisi makan saat berpuasa sebaiknya adalah 40 persen saat sahur yang terdiri dari 30 persen makan besar dan 10 persen makan kecil; 50 persen saat berbuka puasa dengan komposisi 10 persen makan manis, 30 persen makan besar, dan 10 persen makan kecil; serta 10 persen makan kecil setelah salat Tarawih.

Begitu juga dengan asupan gizi berimbang, saat berbuka sebaiknya tidak makan dan minum terlampau banyak sebagai tindakan “balas dendam”.

Langsung makan makanan berat justru akan membebani kerja lambung yang sudah dibiarkan istirahat sekitar 13 jam.

Menu untuk berbuka puasa dapat berupa sirup manis, teh manis, aneka kolak, kurma, serta berbagai makanan jajanan.

Makanan dan minuman manis sangat mudah dicerna sehingga segera mengembalikan kesegaran tubuh.

Beri jeda sekitar 30 menit untuk salat Maghrib dan makan malam dapat dilakukan seperti biasa.

Jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi adalah makanan lengkap yang mengandung karbohidrat, protein hewani atau nabati dan tinggi serat.

Itulah 7 cara booster puasa selama bulan Ramadan yang dapat Mama terapkan pada keluarga di rumah.

Sesekali dilanggar saat buka bersama dengan keluarga besar boleh-boleh saja kok, Ma. Hal yang terpenting, anak mama bisa silaturahmi dan bermain dengan saudara seusianya kan.

Baca Juga:

The Latest