Tak Disadari, Ternyata ini Kesalahan Memberikan Obat pada Anak

Pemberian obat kepada anak tak boleh sembarangan lho, Ma!

29 Agustus 2018

Tak Disadari, Ternyata ini Kesalahan Memberikan Obat Anak
Freepik/Peoplecreations

Sebagian dari Mama mungkin kurang jeli dalam memberikan obat kepada anak begitu mereka sakit.

Kurang cermatnya Mama dalam memberikan obat mungkin disebabkan karena rasa khawatir atau pengetahuan yang kurang dalam memberikan obat sehingga secara tak disadari, ada kesalahan memberikan obat kepada anak yang dilakukan.

1. Tak patuhi aturan pemberian obat

1. Tak patuhi aturan pemberian obat
Freepik/Pressfoto.ru

Mama memang harus teliti dalam memberikan obat kepada anak agar obat dapat bekerja efektif dalam mengatasi penyakit yang diderita anak.

Jika dalam label tertera konsumsi obat dianjurkan sebelum makan, maka berikanlah kepada anak sebelum makan. Begitupun jika obat disarankan untuk dikonsumsi setelah makan.

Dengan mengikuti aturan, obat tak hanya dapat bekerja secara efektif, tapi juga dapat meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi seperti diare dan nyeri perut.

Editors' Pick

2. Jarak pemberian obat yang berdekatan

2. Jarak pemberian obat berdekatan
Freepik/Luis Molinero

Sebagian Mama mungkin ada yang kurang paham mengenai waktu pemberian obat yang benar.

Saat diberikan obat dengan aturan pakai sebanyak 3 kali dalam sehari, banyak orang yang menganggap bahwa obat dapat diberikan sebanyak 3 kali dengan waktu pemberian pagi setelah sarapan, siang, dan malam menjelang tidur.

Jika Mama menerapkan hal demikian, maka Mama harus mengubah kebiasaan ini. Apabila dalam kemasan obat tertulis 3 kali sehari, maka Mama bisa memberikan obat ke anak setiap 8 jam sekali (24:3). Begitupun jika dalam kemasan tertulis 2 kali sehari, maka Mama disarankan untuk memberikannya setiap 12 jam sekali (24:2).

Jadi jangan keliru lagi ya Ma, karena obat dapat bekerja secara maksimal jika diminum berdasarkan aturan yang tepat.

3. Tidak menggunakan sendok takar

3. Tidak menggunakan sendok takar
benadryl.co.in

Terkadang ada sebagian dari Mama yang tidak memanfaatkan sendok takar yang sudah disediakan dari obat sirup.

Padahal, sendok takar yang sudah disediakan berguna untuk menyesuaikan dosis obat yang telah disarankan dokter atau sesuai dengan aturan yang tertera di kemasan lho, Ma.

Jadi, lebih baik gunakan sendok takar jika dalam kemasan memang disediakan.

4. Tidak menghabiskan obat antibiotik yang diberikan

4. Tidak menghabiskan obat antibiotik diberikan
Freepik/Yanalya

Mama suka menghentikan pemberian antibiotik pada anak ketika kondisi anak terlihat sudah membaik? Wah, Mama salah pemahaman lho!

Meski keadaan si Kecil terlihat sudah baikan, Mama perlu untuk tetap memberikan obat antibiotik hingga habis. Alasannya tak lain agar obat tersebut dapat bekerja secara maksimal.

Sebab jika tidak dihabiskan, bakteri dapat kebal terhadap obat tersebut sehingga perlu untuk memberikan antibiotik yang lebih kuat atau lebih tinggi jika anak terserang bakteri yang sama dikemudian hari. Jadi habiskan antibiotik berdasarkan saran dokter.

5. Berikan obat tradisional tanpa sepengetahuan dokter

5. Berikan obat tradisional tanpa sepengetahuan dokter
Pexels/Ylanite Koppens

Beberapa obat alami mungkin mengklaim dapat mengobati penyakit yang anak derita namun Mama tidak disarankan untuk memberikan obat alami berbarengan dengan obat yang diresepkan dokter.

Mengapa demikian? Sebab kemungkinan adanya fungsi yang bertolak belakang antara obat yang diresepkan dengan obat alami yang diberikan kepada anak bisa saja terjadi.

Jika ini terjadi, baik obat alami ataupun obat dokter tidak bisa berfungsi atau bekerja secara semestinya dalam meredakan penyakit yang anak derita. Jadi jangan lupa konsultasikan ke dokter jika pemberian obat dari dokter juga diimbangi dengan obat alami.

Baca juga: Cara gampang membujuk anak mau minum obat

The Latest