7 Cara Mencegah Anak Kurang Pergaulan, Penting Mengasah Potensi Diri!

Kegiatan di luar rumah juga bisa bantu anak mengembangkan kemampuan sosialnya lho, Ma!

25 April 2023

7 Cara Mencegah Anak Kurang Pergaulan, Penting Mengasah Potensi Diri
Pexels/Mikhail Nilov

Setiap anak tentunya punya pengalaman berbeda tentang cara ia berteman dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Sama halnya dengan beberapa anak yang dicap kurang pergaulan oleh teman-temannya juga bisa mengalami tekanan psikis yang besar.

Sebutan yang disematkan ini bisa menurunkan kepercayaan diri anak loh, Ma. Bukannya justru anak belajar bergaul, melainkan anak justru malah menarik diri dari teman-temannya, Ma. 

Apalagi tidak sedikit yang menyepelekan tentang anak yang dinilai kurang pergaulan juga rentan menjadi korban pembullyan. Malahan teman-teman yang superior merasa aman jika mengganggu anak yang tidak punya kawan. Selain itu, kurang pergaulan bukan hanya persoalan seberapa banyak jumlah teman anak. 

Terlebih jika anak yang minim terhadap pengetahuannya di luar soal pelajaran menjadi salah satu penyebab anak pun bisa dianggap kurang pergaulan. Sehingga ia tidak tahu berbagai hal yang sering diperbincangkan teman-teman sebayanya. 

Terlepas dari kepribadian anak Mama yang termasuk ekstover ataupun introver, kurang pergaulan bisa dicegah dengan melakukan berbagai cara. 

Berikut, Popmama.com telah merangkum beberapa cara mencegah anak kurang pergaulan. Yuk, Ma di simak ulasannya, ya!

1. Ajak anak mengobrol untuk melatih komunikasinya agar lancar

1. Ajak anak mengobrol melatih komunikasi agar lancar
Freepik/freepik

Perlu diketahui nih, Ma kurangnya kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu hambatan bagi anak dalam bergaul. Barangkali anak biasanya masih kesulitan berbicara dan kosakata yang digunakan juga sangat terbatas. Akibatnya, anak juga akan sulit memahami maksud ucapan dari orang lain. 

Dengan bantuan orangtua yang perlu berusaha merangsang kemampuan anak dalam berkomunikasi. Ketika anak belum bisa berbicara, cobalah untuk para Mama sering-seringlah mengajak si Kecil mengobrol.

Sekalipun jika saat itu ia belum bisa menjawab, namun semua perkataan yang diucapkan Mama akan memengaruhi kemampuan si Kecil dalam berbahasa. 

Mama juga bisa sering-sering mengajak si Kecil bertanya jawab ketika berada di rumah. Topik yang dipilih bisa apa saja, tak melulu tentang pelajaran atau seperti mengetes ingatan anak akan nama-nama teman-temanya. Biasa saja, termasuk mengobrolkan kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak saat di sekolah. 

2. Berikan bacaan dan tontonan yang menambah wawasan anak

2. Berikan bacaan tontonan menambah wawasan anak
Freepik/freepik

Apabila kurang pergaulan dikaitkan dengan kepintaran seseorang, itu termasuk pernyataan yang kurang tepat loh, Ma. Semakin seseorang pintar, semakin lemah kemampuannya dalam bergaul. 

Alasannya, karena kepintaran juga termasuk salah satu kunci dalam menjalin pertemanan yang berkualitas. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan ialah sebaiknya kepintaran ini bukan hanya tentang pelajaran di sekolah saja. 

Melainkan, pengetahuan umum anak juga perlu diperluas. Mama bisa membantunya dengan menyediakan beberapa buku pilihan pengetahuan umum yang sesuai dengan umurnya. 

Atau dengan merekomendasikan tontonan film yang mengandung nilai edukasi yang positif. Hal ini juga bisa mendorong anak untuk mengetahui segala hal-hal baru. Dengan begitu, anak jadi tidak merasa bingung lagi hendak membicarakan apa dengan teman-temannya. 

Editors' Pick

3. Dukung anak mengenali serta mengasah potensi dalam dirinya

3. Dukung anak mengenali serta mengasah potensi dalam dirinya
Pexels/Yan Krukau

Seperti yang telah disinggung dalam poin sebelumnya, bahwa menjalin pertemanan juga perlu bekal dan modal dalam diri sendiri. Ketika anak-anak memiliki wawasan yang luas hal ini bisa memudahkan mereka menemukan maupun mengikuti alur topik obrolan yang sedang dibicarakan. 

Artinya, apabila potensi diri yang telah terasah akan membuat anak terlihat menonjol di suatu bidang. Dilihat dari sisi positifnya yakni, anak bisa tampil lebih percaya diri untuk mengobrol dengan teman-temannya. 

Manfaat lainnya adalah tanpa disadari anak akan memiliki aura bintang dalam dirinya dan dia pun juga bisa menjadi magnet bagi teman-teman di sekitarnya. Sering mendengarnya ya, Ma bahwa anak berprestasi biasanya lebih populer. 

4. Sediakan waktu bagi anak berkegiatan di dalam atau luar rumah

4. Sediakan waktu bagi anak berkegiatan dalam atau luar rumah
Pexels/Norma Mortenson

Meskipun orangtua merasa tenang apabila melihat anaknya lebih aman bermain di dalam rumah, namun terus mengurungnya juga bukan tindakan yang adil dan bijaksana loh, Ma. 

Dampak yang akan ditimbulkan bisa berbahaya bagi diri anak yaitu, anak menjadi lebih sulit bergaul dan selalu merasa cemas ketika berada di luar rumah karena terbiasa berdekatan dengan orangtua. 

Untuk itu, sebaiknya para Mama tetap perlu membagi waktu untuk anak beraktivitas di dalam serta luar rumah. Supaya memastikan keamanan anak berada di luar rumah, jangan lupa peran aktif orangtua ya, Ma dalam mendampingi anak-anak Mama juga sangat diperlukan. 

Temani anak berkegiatan di luar rumah sampai ia bisa dibilang cukup mampu menjaga dirinya sendiri. Namun perlu diingat juga ya, Ma jangan pula memberikan waktu sebebasnya sampai anak seharian bermain di luar rumah. Sehingga membuatnya kelelahan saat pulang.

Di awal Mama bisa membicarakan bersama anak untuk menyepakati batasan waktu bermain di luar rumah supaya anak bisa belajar disiplin dan menjalaninya dengan senang hati.  

5. Tak menuntut anak harus punya banyak teman, namun ia tetap perlu berteman

5. Tak menuntut anak harus pu banyak teman, namun ia tetap perlu berteman
Pexels/Lukas

Mencegah anak menjadi kurang pergaulan tak sebanding dengan mendorongnya agar memiliki teman sebanyak mungkin. Jangan menuntut anak untuk selalu mengenal orang baru setiap harinya ya, Ma. Sehingga bisa-bisa di akhir bulan Mama mendapatkan total temannya yang kian bertambah. Bukan hal ini yang perlu ditegaskan pada anak. 

Anak-anak hanya perlu menyadari bahwa berteman merupakan salah satu kebutuhannya sebagai makhluk sosial. Melainkan, berteman adalah sebuah jalinan hubungan baik yang intens dengan beberapa anak lain dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Berikan pemahaman pada anak bahwa bukan sekadar menambah jumlah kawan, memang tidak ada aturan minimal berteman, namun yang terpenting adalah anak tak menarik dirinya dari hubungan pertemanan.

6. Orangtua berperan penting jadi contoh anak dalam membentuk dan menjaga hubungan pertemanan

6. Orangtua berperan penting jadi contoh anak dalam membentuk menjaga hubungan pertemanan
Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA

Semua usaha yang dilakukan ini bukan cuma soal anak saja ya, Ma sekalipun jika orangtua ingin mencegah anaknya menjadi kurang pergaulan alias kuper. Kita pun sebagai orangtua juga berperan sangat penting untuk memberikan contoh bagi anak-anak. 

Apakah Mama sudah mampu berteman dengan cukup luwes? Apabila Mama saja terlalu membatasi setiap interaksi dengan orang lain dan merasa tidak cukup aman dalam bergaul, tak heran jika sedikit banyak anak akan meniru. 

Coba sesekali Mama perlu mengundang teman dan tetangga sekitar ke rumah. Atau, ajak anak-anak Mama saat hendak bertemu kawan dalam suasana yang tak terlalu resmi. Anak yang melihat orangtuanya bisa menikmati pertemanan yang ada, ia akan merasa tidak ragu untuk membentuk pertemanannya sendiri. 

7. Perlu mengajak anak jalan-jalan agar pengetahuan dan pengalamannya bertambah

7. Perlu mengajak anak jalan-jalan agar pengetahuan pengalaman bertambah
Pexels/Josh Willink

Salah satu faktor penyebab anak biasanya menjadi kurang percaya diri adalah karena minimnya sebuah pengalaman dan pengetahuan baru yang didapatkannya. 

Sehingga ia bisa sangat ragu untuk ikut bergabung di lingkaran pertemanan. Karena mungkin biasanya anak memiliki perasaan takut ditolak dan tak bisa mengikuti teman-teman sebayanya. 

Untuk meningkatkan kepercayaan dalam diri anak, tak hanya cukup memberinya pujian saja, si Kecil juga perlu untuk lebih sering diajak jalan-jalan ke suatu tempat. 

Kemungkinan besar apabila semua hal yang dilihat serta dialaminya ini juga penting untuk menambah pengetahuan dan pengalamannya loh, Ma. Hal ini bisa memberikan rangsangan terhadap energi positif yang diterimanya selama berkegiatan di luar rumah. 

Maka dari itu, hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri anak sekaligus bisa mengurangi kadar sifat malu-malunya saat bertemu orang lain. Apalagi anak-anak tentunya tidak akan ragu lagi jika beradaptasi dengan lingkungan baru yang ia temui. 

Nah, itulah Ma informasi selengkapnya tentang beberapa cara untuk mencegah anak kurang pergaulan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk si Kecil, Mama, dan Papa, ya. 

Baca juga: 

The Latest