Jangan Salahkan Anak Ketika Tidak Mau Mengalah, Ketahui Alasannya!

Orangtua perlu tahu di balik alasan anak tidak mau mengalah atau berbohong

26 Juli 2023

Jangan Salahkan Anak Ketika Tidak Mau Mengalah, Ketahui Alasannya
Freepik/Alf061

Apakah anak Mama sudah menunjukkan perilaku berbohong, tidak mau mengalah, dan tidak mau berbagi? Maka, sebaiknya jangan dimarahi ya, Ma. Sebab, itu tandanya anak sudah berada di jalan yang tepat.

Dalam konteks ini, perilaku tersebut bukan berarti bisa dibenarkan atau bahkan dibiarkan begitu saja. Perlu Mama ketahui bahwa anak belum mahir membedakan mana sikap baik dan buruk yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Itu sebabnya, sebagai orangtua kita perlu membimbing anak untuk berada di jalan yang benar. Untuk informasi selengkapnya, yuk simak ulasan yang telah Popmama.com rangkum mengutip dari unggahan Instagram @rabbitholeid mengenai alasan anak tidak mau mengalah.

1. Bukan tanpa alasan anak melakukan kebohongan atau tidak mau mengalah

1. Bukan tanpa alasan anak melakukan kebohongan atau tidak mau mengalah
Freepik

Jika anak sudah menunjukkan perilaku berbohong, tidak mau mengalah, hingga tidak mau berbagi, itu tandanya anak sudah mulai mengembangkan sikap ke-AKU-annya. Jadi, semua yang ada di dalam pikirannya memang hanya tentang dirinya saja.

Ketika anak tidak mau berbagi, itu karena dia mengklaim barang tersebut adalah barangnya. Jika tidak mau mengalah, itu berarti anak menganggap apa yang dilakukannya sudah benar.

Apabila anak memilih untuk berbohong, menandakan anak harus mendapatkan apa yang ia mau, sehingga memilih untuk tidak jujur. Sikap ke-AKU-an merupakan sesuatu yang wajar dan justru perlu ada di dalam diri anak.

Sebab, sikap tersebut akan membantu anak ke depannya dalam membela diri sendiri serta tidak mudah disetir atau dimanipulasi oleh orang lain. Tinggal bagaimana kita sebagai orangtua membimbing anak agar sikap tersebut tidak dilakukannya secara berlebihan.

Editors' Pick

2. Hindari kalimat larangan bersifat negatif kepada anak

2. Hindari kalimat larangan bersifat negatif kepada anak
Freepik

Ketika anak memasuki fase tidak mau mengalah kepada teman sebaya atau orang lain, sebaiknya orangtua perlu menghindari kalimat negatif, seperti “jangan nakal,” “jangan pelit kenapa sih, masa pinjem gitu aja nggak boleh?”

Pasalnya, kalimat tersebut dapat membuat anak merasa bersalah ketika menjadi dirinya sendiri. Anak pun cenderung akan merasa suaranya termasuk sesuatu yang negatif dan tidak semestinya dikatakan ke orang lain.

3. Anak perlu diperkenalkan sikap empati agar perilaku egoisnya tidak terbawa hingga dewasa

3. Anak perlu diperkenalkan sikap empati agar perilaku egois tidak terbawa hingga dewasa
Freepik/Gpointstudio

Orangtua memang perlu menganggap sikap anak yang tidak mau mengalah wajar. Namun, bukan berarti Mama dan Papa hanya membiarkannya begitu saja. Jika dibiarkan, bisa jadi sikap ke-AKU-an yang sangat tinggi terus berada di dalam dirinya, bahkan sampai dewasa.

Alhasil, anak jadi terlihat seperti orang yang egois di mata orang lain. Cara terbaik adalah anak perlu dikenalkan dengan sikap empati. Anak juga perlu diajak untuk tahu apa yang dirasakan orang lain apabila dia berbuat demikian.

Anak perlu ditekankan bahwa tidak semua keinginannya selalu bisa didahulukan. Sebab, jika keinginannya selalu dituruti, maka bisa saja anak terus menuntut tanpa pernah merasa puas.

4. Alih-alih menyuruh mengalah, orangtua bisa menanamkan nasihat bersikap positif kepada anak

4. Alih-alih menyuruh mengalah, orangtua bisa menanamkan nasihat bersikap positif kepada anak
Freepik/Senivpetro

Sebagai contohnya, ketika anak tidak mau meminjamkan mainan ke adiknya, Mama secara lembut bisa menasihatinya dengan mengatakan:

“Kakak pasti suka banget ya sama mobil-mobilan punya kakak ini. Tapi, adik juga mau pinjam, lho. Sekarang kakak main dulu ya tiga putaran. Habis itu, gantian adik juga kasih pinjam buat main tiga putaran. Baru setelah itu kakak gantian main lagi. Selagi nunggu adik main, kakak bisa sambil main robot atau ngeliatin adik bermain, ya?”

Selain menanamkan nasihat bersifat positif, anak juga bisa dibacakan buku sedari dini. Dengan kegiatan sederhana ini, anak pun mulai belajar melihat sudut pandang orang lain. Sehingga, akan lebih mudah menurunkan sikap tak mau mengalah atau egoisnya sejak kecil.

Jika sudah diajak untuk melihat sudut pandang orang lain sedari ini, makan akan lebih mudah bagi anak belajar sikap empati dan diajak berkomunikasi terkait hal lain.

Selamat mencoba, Ma!

Baca juga:

The Latest