Kabar Baru Siswi SD Buta usai Dicolok Tusuk Bakso, Korban Masih Trauma

Orangtua perlu mengetahui tips mencegah anak agar tidak menjadi korban bully di sekolah

18 September 2023

Kabar Baru Siswi SD Buta usai Dicolok Tusuk Bakso, Korban Masih Trauma
Freepik/user15145147
Ilustrasi

Kasus siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 236, Gresik, Jawa Timur yang mengalami kebutaan setelah matanya dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya masih menjadi sorotan. Kejadian ini terjadi di Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur pada 7 Agustus 2023 lalu.

Meski orangtua korban sudah meminta pertanggung jawaban, pihak sekolah tampaknya masih enggan membahas lebih lanjut tentang kronologi pasti kejadian itu. Kendati begitu, peristiwa ini sedang diselidiki oleh polisi.

Berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut tentang kabar baru siswi SD buta usai dicolok tusuk bakso.

1. Kronologi mata siswi SD di Gresik buta usai dicolok tusuk bakso

1. Kronologi mata siswi SD Gresik buta usai dicolok tusuk bakso
Freepik/karlyukav
Ilustrasi

Kejadian bermula saat korban sedang bermain di halaman sekolah. Tiba-tiba saja ia ditarik oleh kakak kelasnya ke salah satu lorong sekolah. Pelaku dengan teganya meminta uang secara paksa, namun korban tidak mau menuruti.

Pelaku yang kesal kemudian mencolok mata kanan korban menggunakan tusuk bakso. Akibatnya, organ penglihatan korban sebelah kanan mengalami luka.

"Saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur, hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo," kata Samsul Arif selaku Papa dari korban kepada awak media.

Meski terlihat dari luar normal-normal saja, nyatanya korban tidak dapat melihat karena adanya syaraf mata yang tidak berfungsi.

"Sudah sebulan anak saya tidak sekolah. Mata kanannya kalau dilihat seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat, akibat ditusuk sunduk pentol (tusuk bakso)," ujar Samsul Arif.

Editors' Pick

2. Selain alami buta, korban juga mengalami trauma

2. Selain alami buta, korban juga mengalami trauma
Freepik
Ilustrasi

Akibat kejadian tersebut, korban tidak hanya mengalami buta saja, tetapi juga trauma yang membuatnya ketakutan dan tidak mau banyak bicara. Samsul bersama istrinya sudah berusaha minta pihak sekolah untuk menunjukkan rekaman CCTV yang terpasang di sekolah.

Hal itu dilakukan agar bisa mengungkapkan pelaku yang telah membuat putri mereka mengalami kebutaan. Sayangnya, hingga sekarang pihak sekolah justru terkesan menutup-nutupi.

"Saya sudah minta tolong pihak sekolah untuk menunjukkan kamera CCTV, tapi tidak boleh. Padahal saya ingin tahu, siapa pelakunya. Anak saya nggak tahu siapa nama pelakunya, tapi tahu wajahnya," tutur Samsul Arif.

3. Orangtua dari korban meminta pertanggung jawaban dari pihak sekolah

3. Orangtua dari korban meminta pertanggung jawaban dari pihak sekolah
Freepik
Ilustrasi

Keluarga korban menuntut keadilan pada pihak sekolah karena sampai saat ini pelaku belum kunjung ditemukan dan ditangkap. Korban dan orangtuanya sudah mendatangi SD untuk bertemu secara langsung kepada kepala sekolah.

Papa dari korban menutut pertanggung jawaban dari pihak sekolah karena peristiwa tersebut terjadi di kawasan belajar mengajar. Selain itu, dikabarkan Samsul juga melaporkan kejadian yang menimpa putrinya kepada aparat kepolisian.

Ia ingin mencari keadilan atas apa yang dialami anak sulungnya dengan melaporkan kejadian ke Polrek Gresik.

"Mohon waktu, masih kita dalami. Termasuk, mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa beberapa saksi," ucap Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

4. Mengapa budaya senoritas masih kerap terjadi di lingkungan sekolah?

4. Mengapa budaya senoritas masih kerap terjadi lingkungan sekolah
Freepik/gpointstudio
Ilustrasi

Budaya senoritas masih kerap terjadi di lingkungan sekolah karena beberapa alasan yang kompleks dan beragam. Berikut sejumlah faktor yang menjadi pemicu mengapa budaya ini masih ada di lingkungan sekolah:

  • Ada sesuatu dari adik kelas yang tidak dimiliki oleh kakak kelas (merasa kalah saing), seperti kepintaran, kecantikan, dan banyak lagi.
  • Gila hormat.
  • Pelaku membutuhkan pengakuan atau validasi.
  • Pelaku merasa lebih hebat dan jagoan, sehingga memilih untuk menindas korban.
  • Kurangnya pendidikan karakter karena tidak menyadari dampak buruk dari perilaku senoritas.
  • Terkadang guru dan staf sekolah tidak cukup aktif dalam mengatasi budaya senoritas. Bahkan, tidak ada peraturan yang jelas untuk melarang perilaku semacam itu. Hal ini dapat memberikan sinyal kepada siswa bahwa perilaku senioritas dapat diterima.

5. Cara mencegah anak agar tidak menjadi korban bully di sekolah

5. Cara mencegah anak agar tidak menjadi korban bully sekolah
Freepik/Luisanm
Ilustrasi

Mencegah anak agar tidak menjadi korban bully di sekolah adalah tujuan penting yang perlu dilakukan orangtua dan tenaga pendidik. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat orangtua lakukan untuk membantu melindungi anak agar tidak menjadi korban perundungan:

  • Menjalin komunikasi terbuka dengan anak

Ajak anak untuk berbicara dengan orangtua secara terbuka tentang pengalaman mereka di sekolah. Dorong si Kecil untuk membagikan perasaan, masalah, atau kejadian yang mungkin mereka alami.

Dengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi ketika anak bercerita. Pastikan mereka merasa didengar dan didukung oleh orangtua.

  • Mengajarkan keterampilan sosial sejak dini

Bantu anak untuk mengembangkan keterampilan sosial yang kuat. Hal ini meliputi cara berbicara dengan sopan, mendengarkan dengan baik, berempati terhadap orang lain, dan mengatasi konflik.

Latih anak untuk memahami perasaan orang lain dan tidak merendahkan maupun mengkritik orang lain berdasarkan penampilan fisik atau perbedaan lainnya.

  • Tingkatkan kepercayaan diri anak

Bantu anak dalam membangun rasa penerimaan diri yang positif. Ajarkan mereka untuk merasa nyaman dengan diri mereka sendiri dan menghargai keunikan yang dimiliki.

Dorong kepercayaan diri dengan memberikan dukungan positif dan memberi tahu mereka bahwa mereka berharga dan berkompeten.

  • Orangtua perlu mempertahankan komunikasi dengan pihak sekolah

Orangtua perlu sekali menjalin hubungan yang baik dengan guru, staf sekolah, atau administrator di sekolah anak.

Jika Mama memiliki kekhawatiran tentang anak yang menjadi korban bully, komunikasikan kekhawatiran tersebut kepada pihak sekolah. Hal ini dapat membantu mereka untuk mengambil tindakan yang sesuai.

  • Mengajarkan anak untuk menghindari situasi berisiko

Bicarakan dengan anak tentang cara menghindari situasi atau tempat-tempat di sekolah yang mungkin menjadi lingkungan bully, seperti area sepi atau lorong yang tidak diawasi.

Dorong mereka untuk berada di sekitar teman-teman yang bersahabat dan mendukung. Menghabiskan waktu dengan teman-teman yang positif dapat membantu melindungi anak dari potensi penindasan.

Itu dia kabar baru siswi SD buta usai dicolok tusuk bakso serta beberapa tips agar anak bisa terhindar dari perundungan di sekolah. Semoga kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, ya!

Baca juga: 

The Latest