Perang Israel-Hamas Tewaskan 140 Anak di Palestina, Masyarakat Panik

Beredar video warga berusaha menyelamatkan anak-anak yang terkena serangan

13 Oktober 2023

Perang Israel-Hamas Tewaskan 140 Anak Palestina, Masyarakat Panik
AFP/MOHAMMED ABED

Perang Israel dengan Hamas menyebabkan banyak korban, tak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Data yang beredar menunjukkan setidaknya ada 140 anak tewas di Gaza, Palestina.

"Setidaknya 140 anak-anak Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza ketika militer Israel melancarkan serangan pada akhir pekan," kata Kementerian Kesehatan Palestina dikutip dari DCI Palestina, Kamis (12/10/2023).

Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut terkait perang Israel tewaskan 140 anak di Palestina.

1. Organisasi anak di Palestina mengonfirmasi banyaknya kematian anak

1. Organisasi anak Palestina mengonfirmasi banyak kematian anak
Twitter.com/Timesofgaza

Defense for Children Palestine (DCIP) mengonfirmasi 74 anak-anak Palestina menjadi korban tewas dalam serangan langsung Israel di jalur Gaza antara tanggal 7 dan 10 Oktober 2023 lalu.

Organisasi ini juga masih terus mendokumentasikan dan mengonfirmasi kematian anak-anak Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Permusuhan yang terus berlanjut hingga hari ini membuat pasukan Israel melancarkan serangan tanpa ampun.

Editors' Pick

2. Beredar video warga menyelamatkan anak-anak yang terkena serangan

2. Beredar video warga menyelamatkan anak-anak terkena serangan
Twitter.com/Timesofgaza

Mirisnya, pada 10 Oktober 2023, sebuah media di Palestina mengunggah video pilu berisi kepanikan warga berusaha menyelamatkan anak-anak yang terkena serangan dari Israel.

Dalam video yang beredar, terlihat seseorang tengah berlari keluar dari mobil sambil menggendong bayi ke arah rumah sakit. Di sisi lain, ada pula warga lainnya yang berusaha mengeluarkan anak laki-laki dari kursi depan untuk diberikan kepada tim medis.

3. Serangan besar-besaran antara Israel-Palestina terjadi 7 Oktober

3. Serangan besar-besaran antara Israel-Palestina terjadi 7 Oktober
Twitter.com/Timesofgaza

Sebagai informasi, serangan militer besar-besaran sempat terjadi di Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) usai kelompok bersenjata Palestina menembakkan roket ke arah Israel dan menembus pagar pembatas.

"Pasukan Israel mengintensifkan serangan udara, darat, dan laut terhadap sebagian besar penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza di mana tidak ada tempat dan tidak ada seorang pun yang aman," kata Ayed Abu Eqtaish, direktur program akuntabilitas di DCIP.

"Dari pada mengurangi permusuhan untuk mengekang kerugian sipil, komunitas internasional justru secara aktif mendukung upaya perang Israel melalui peningkatan pendanaan militer dan senjata. Meskipun pejabat Israel menyatakan niat mereka untuk melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Impunitas sistemik harus diakhiri," tambahnya Ayed Abu Eqtaish.

4. Sembilan staf PBB tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza

4. Sembilan staf PBB tewas akibat serangan Israel Jalur Gaza
AFP/MAHMUD HAMS

Terbaru, lembaga PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengungkapkan bahwa ada sembilan staf PBB yang tewas di Gaza. Para korban kehilangan nyawa akibat serangan udara di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Angka kematian tersebut naik dari informasi sebelumnya yang menyatakan ada empat orang staf PBB meninggal dunia.

"Kami memiliki banyak sekali staf yang bekerja dengan UNRWA di Jalur Gaza Kami adalah lembaga PBB terbesar dengan 13 ribu staf. Ada dokter, perawat, guru, insinyur, pekerja sanitasi, sopir, logistik," ujar Juliette Touma, Direktur Komunikasi UNRWA.

5. Anak-anak Palestina kesulitan menimba ilmu akibat sekolah ditutup

5. Anak-anak Palestina kesulitan menimba ilmu akibat sekolah ditutup
AP Photo/Hassan Eslaiah

Akibat perang tersebut, UNRWA (Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat) terpaksa mengurangi operasinya di Jalur Gaza.

Sehingga pusat ditribusi makanan juga harus ditutup. Sekolah-sekolah yang tutup juga berdampak pada anak-anak di Jalur Gaza. Di sisi lain, Juliette Touma berkata bahwa fasilitas PBB seharusnya dilindungi meski saat konflik.

"Dua per tiga masyarakatnya miskin, 1,2 juta orang bergantung pada bantuan UNRWA, bantuan makanan UNWRA. Persediaan listrik sangat rendah dan begitu juga air. Dan masyarakat tidak bisa masuk dan kelaur Gaza dengan bebas," katanya.

Lebih lanjut, ia menegaskan pesan PBB agar konflik segera berhenti.

"Ketidakpastian, ketakutan, kesedihan, dan duka. Ini waktunya agar semua hal ini berakhir demi semuanya," pungkasnya.

Demikian informasi seputar perang Israel tewaskan 140 anak di Palestina. Mari kita doakan semoga perang ini segera berhenti agar tidak memakan korban lagi.

Baca juga:

The Latest