Mukjizat Nabi Yusuf AS, Mampu Menafsirkan Mimpi

Mukjizat Nabi Yusuf yang paling dikenal adalah kemampuannya menafsirkan mimpi, seperti mimpi tentang sebelas bintang, matahari, dan bulan yang bersujud kepadanya. Nabi Ya'qub, ayahnya, menafsirkan mimpi ini sebagai pertanda bahwa Yusuf akan menjadi sosok yang dihormati di masa depan.

Di penjara, Nabi Yusuf juga menafsirkan mimpi dua tahanan. Salah satu dari mereka bermimpi memeras anggur, yang ditafsirkan Yusuf akan kembali bekerja sebagai pelayan raja. Tafsiran ini menjadi kenyataan.

Puncaknya, Raja Mesir meminta Yusuf menafsirkan mimpi tentang tujuh sapi gemuk yang dimakan tujuh sapi kurus, serta tujuh tangkai gandum hijau dan kering. Yusuf menjelaskan mimpi itu sebagai ramalan masa panen melimpah selama tujuh tahun diikuti oleh tujuh tahun kekeringan, atas mukjizat ini, Yusuf diangkat menjadi bendahara kerajaan.

Ketampanan Nabi Yusuf digambarkan sebagai yang paling sempurna. Rasulullah SAW bersabda bahwa separuh keindahan dunia diberikan kepada Nabi Yusuf. Pesonanya bahkan membuat para wanita terpesona hingga tanpa sadar melukai jari mereka saat memotong buah.

Ketampanan ini menjadi ujian tersendiri ketika Zulaikha, istri pembesar Mesir, terpesona dan mencoba menggoda Yusuf. Namun, keteguhan iman Nabi Yusuf membantunya menghindari perbuatan tercela, meski akhirnya ia harus dipenjara karena fitnah.

Setelah keluar dari penjara, Nabi Yusuf diangkat menjadi bendahara kerajaan Mesir. Keahliannya dalam mengatur keuangan negara menyelamatkan rakyat Mesir dari bencana kelaparan selama masa kekeringan.

Berikut langkah yang dilakukan Nabi Yusuf dalam mengelola krisis:

• Menyimpan hasil panen, selama tujuh tahun masa subur, Yusuf mengatur penyimpanan gandum untuk persiapan menghadapi masa kekeringan.
• Distribusi pangan yang adil, Yusuf memastikan bahan makanan disalurkan secara merata kepada rakyat.
• Kebijakan dalam berhemat, ia mengajarkan pentingnya menyimpan kelebihan hasil panen untuk masa depan.

Kemampuannya ini adalah wujud nyata mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.

Kisah Nabi Yusuf juga mencakup mukjizat yang mengharukan ketika beliau mengirimkan bajunya kepada ayahnya, Nabi Ya'qub, yang buta karena terlalu banyak menangis merindukan Yusuf. Dengan kuasa Allah, ketika baju itu diusapkan ke wajah Nabi Ya'qub, penglihatannya kembali normal.

Tersemat dalam surat Yusuf ayat 96 yang berbunyi:

فلما ان جاء البشير القاه على وجهه فارتد بصيرا قال الم اقل لكم اني اعلم من الله ما لا تعلمون

Artinya: "Maka ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diusapkannya (baju itu) ke wajahnya (Ya'kub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (Ya'qub) berkata, Bukankah telah aku katakan kepadamu bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui."

Kisah ini membuktikan keajaiban mukjizat Allah SWT serta betapa kuatnya kasih sayang seorang ayah kepada anaknya.

Mukjizat Nabi Yusuf AS adalah bukti kebesaran Allah SWT dan memberikan banyak pelajaran tentang kesabaran, keimanan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi ujian hidup.