Menerapkan kedisiplinan merupakan hal yang penting dalam mengasuh anak. Tiap orangtua punya caranya sendiri dalam menerapkan ketegasan dan kedisplinan. Namun, tiap anak juga punya karakter masing-masing.
Ada yang kuat dan tahan banting, tetapi ada pula yang berperasaan halus dan sensitif. Keduanya perlu mendapatkan didikan kedisiplinan, sebagai bekal kehidupannya di masa mendatang.
Tidak ada yang salah dengan menjadi sensitif kok, Ma. Seorang anak yang sensitif bisa menjadi anak yang punya welas asih tinggi.
Tetapi, membesarkan anak yang sensitif memang memiliki tantangan pengasuhan tertentu. Mereka cenderung emosional, mudah menangis, khawatir menghadapi masalah dan merasa butuh dijamin agar perasaannya tenang.
Anak yang sensitif merasakan setiap emosi dengan cukup intens. Mereka bisa menjadi sangat bersemangat, sangat takut atau pun sangat marah.
Berikut Popmama.com merangkum strategi kedisiplinan untuk anak berperasaan sensitif, dilansir dari verywellfamily.com.
