Masa kanak-kanak adalah fondasi penting bagi kesehatan mental seseorang di masa dewasa. Jika sejak dini anak-anak mampu mengenali dan mengelola emosinya, mereka berpeluang tumbuh menjadi pribadi yang lebih sehat secara emosional.
Mengungkapkan apa yang dirasakan adalah kunci kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan seperti ini menunjukkan tingginya kecerdasan emosi. Kemampuan ini akan membuat hubungan sosial menjadi lebih sehat dan risiko gangguan mental menjadi ebih rendah.
Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Applied Developmental Psychology menemukan bahwa keterampilan kecerdasan emosi pada anak-anak berkaitan dengan tingkat kecemasan, depresi, dan agresi yang lebih rendah. Semakin cerdas seorang anak dalam meregulasi emosinya, semakin rendah pula kecemasan yang ia alami.
Tak hanya itu, studi tahun 2016 dalam Emotion Review juga menegaskan bahwa kecerdasan emosi dapat ditingkatkan melalui program edukasi yang melibatkan peran aktif orangtua dan guru dalam membicarakan perasaan kepada anak.
Maka dari itu, dalam artikel ini Popmama.com akan mengulas 6 kebiasaan penting yang bisa dilakukan orangtua untuk menumbuhkan kecerdasan emosi pada anak. Yuk, baca sampai selesai dan mulai terapkan, Ma!
