Cedera Tulang Ekor pada Anak, Kapan Saatnya Memeriksakan ke Dokter?

Kenali tanda dan gejalanya!

28 April 2022

Cedera Tulang Ekor Anak, Kapan Saat Memeriksakan ke Dokter
Freepik/jcomp

Sebagai orangtua, tentu kita berusaha semaksimal mungkin menghindarkan anak kita dari celaka. Namun, terkadang kecelakaan terjadi bahkan di saat yang tak kita duga. Misalnya ketika anak asyik bermain dengan teman-temannya dan jatuh dalam posisi duduk.

Biasanya cedera tulang ekor pada anak baru diketahui saat anak mengeluh sakit. Terutama saat mereka duduk. Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar cedera tulang ekor pada anak, dilansir dari MomJunction:

1. Tanda dan gejala cedera tulang ekor anak

1. Tanda gejala cedera tulang ekor anak
Pexels/Rawpixel.com

Tulang ekor, atau dalam dunia medis disebut dengan coccyx, adalah segmen terakhir dari tulang belakang. Tulang ekor terletak di antara bokong yang berfungsi untuk menyokong beban tubuh saat kita duduk.

Kemungkinan patah tulang ekor pada anak-anak cukup kecil. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi cedera tulang ekor pada anak yang tampak lewat tanda dan gejala berikut ini:

  • Sakit di antara bokong
  • Nyeri saat duduk yang mungkin mereda saat berdiri atau berbaring
  • Mati rasa dan nyeri yang menjalar ke kaki akibat tekanan pada saraf di area tulang ekor
  • Nyeri saat buang air besar
     

Editors' Pick

2. Penyebab cedera tulang ekor anak

2. Penyebab cedera tulang ekor anak
Freepik/Jcomp

Cedera tulang ekor umumnya terjadi karena trauma eksternal. Misalnya jatuh terduduk atau telentang di permukaan yang keras, trauma ringan karena duduk terlalu lama atau merosot di permukaan yang keras dan tidak nyaman. 

Faktor penyebab cedera tulang ekor anak yang juga sering terjadi karena olahraga atau senam, dan tulang ekor yang tegang selama beraktivitas seperti bersepeda.

3. Kapan saatnya memeriksakan anak ke dokter?

3. Kapan saat memeriksakan anak ke dokter
Freepik.com/pressfoto

Cedera tulang ekor yang ditandai dengan nyeri ringan kemungkinan tidak memerlukan tindakan medis yang serius karena bisa hilang dengan sendirinya selama beberapa waktu. 

Namun, jika anak tidak menampakkan tanda memar atau luka terbuka di dekat area tulang ekor, tetapi mengeluhkan rasa nyeri yang hebat, atau memiliki gejala tambahan seperti sembelit dan kehilangan kontrol kandung kemih, sebaiknya bawa anak memeriksakan diri ke dokter. 
 

4. Diagnosis cedera tulang ekor anak

4. Diagnosis cedera tulang ekor anak
Freepik/Wavebreakmedia

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik awal untuk melihat penyebab nyeri yang dialami anak. Kemudian, dokter memeriksa seluruh tulang belakang hingga daerah dubur untuk menentukan penyebab pasti nyeri tulang ekor anak. 

Jika dokter mencurigai adanya patah tulang ekor, anak perlu menjalani tes pencitraan lebih lanjut untuk mengetahui apakah rasa nyeri yang dialami anak dislokasi atau patah tulang ekor.

5. Perawatan dan pengobatan cedera tulang ekor anak

5. Perawatan pengobatan cedera tulang ekor anak
Freepik/Lev.studio.x

Untuk cedera tulang ekor ringan tanpa gejala tambahan dan anak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, maka tidak diperlukan intervensi medis untuk mengatasinya. Dokter mungkin akan menyarankan perawatan non-medis, seperti:

  • Penggunaan bantal khusus untuk menyokong tulang ekor dan mengurangi tekanan
  • Melatih anak memperbaiki postur tubuh untuk mengurangi nyeri tulang ekor akibat posisi membungkuk terus-menerus
  • Perawatan fisioterapis
  • Pelunak tinja untuk mengatasi sembelit
  • Menyarankan anak untuk tidak duduk dalam waktu yang lama dan sering melakukan peregangan ringan 
  • Menyarankan untuk duduk di permukaan yang lembut

Terkadang, rasa sakit dan nyeri di dekat tulang ekor dapat terjadi karena trauma internal yang disebabkan beberapa kondisi mendasar. Untuk memastikannya dan supaya lebih cepat ditangani, segera periksakan anak ke dokter jika ia mengeluhkan nyeri pada tulang ekornya ya, Ma.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

The Latest