Dilempari Batu Kecil oleh Teman, Mata Vania Anak Venna Melinda Bengkak

Verrel, sang Kakak, mengimbau para orangtua untuk mengajarkan anak bedanya becanda dan bullying.

23 September 2023

Dilempari Batu Kecil oleh Teman, Mata Vania Anak Venna Melinda Bengkak
Instagram/@vennamelindareal

Tindakan bullying, sekecil apapun itu, sebaiknya segera ditangani. Tak terkecuali tindakan bullying yang menyakiti fisik korbannya karena dapat membahayakan. Seperti yang dialami oleh Vania, putri Vena Melinda yang sekaligus adik dari Verrel Bramasta dan Athalla Naufal.

Baru-baru ini, Vania mengalami kejadian tidak menyenangkan yang dialaminya saat di sekolah. Seperti apa ceritanya? Berikut ini Popmama.com merangkum kisah selengkapnya:

1. Mata Vania memerah dan bengkak

1. Mata Vania memerah bengkak
Instagram/@bramastavrl

Dalam unggahan di akun Instagramnya, Verrel menunjukkan foto dan video Vania dengan kondisi mata yang memerah dan bengkak. Kondisi mata Vania ini cukup memprihatinkan sehingga harus dikompres. Akhirnya, Vania pun harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

Editors' Pick

2. Dilempari batu oleh temannya

Menurut pengakuan Vania dalam video tersebut, ia dilempar batu oleh temannya. "Tadi dilempar batu sama temen aku."
"Terus kena mata kamu ya?" tanya Verrel. Vania pun mengangguk.

Tidak dijelaskan bagaimana kronologi kejadian tersebut berlangsung. Namun, diduga kejadian tersebut terjadi saat Vania dan teman-temannya bermain bersama di sekolah.

3. Tidak ada laporan dari pihak guru

3. Tidak ada laporan dari pihak guru
Instagram.com/vaniaathabinaofficial

Dalam tangkapan layar yang memuat obrolan Verrel dengan seseorang, kejadian yang menimpa Vania tersebut tidak ditangani segera oleh pihak sekolah. Padahal kejadian tersebut terjadi di lingkungan sekolah. Tidak ada laporan dari pihak guru kepada orangtua Vania atas kejadian ini.

4. Pentingnya pengawasan orangtua dan guru terhadap anak saat bermain

4. Penting pengawasan orangtua guru terhadap anak saat bermain
instagram.com/bramastavrl

Melihat apa yang dialami Vania, sebagai seorang kakak, Verrel mengimbau followersnya yang termasuk orang dewasa dan juga orangtua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi anak-anak. Terutama cara mereka berinteraksi dengan teman sekolahnya. 

"There should be a distinct line between "joking around" and "physical bullying". My little sister was an example of this matter, and I hope things like this never happen again (Harus ada batas yang jelas, antara becanda dan bullying. Adik perempuan saya adalah contoh dalam hal ini, dan saya berharap hal seperti ini tidak akan terjadi lagi)," tulis Verrel dalam caption videonya. 

"So, I urge. not only parents but also houseroom teachers, to please watch over our little ones even more consciously so they can become the best individuals and portray their best characters as the future generation of this country (Saya menghimbau tidak hanya orang tua, tetapi juga guru untuk menjaga anak-anak kita dengan lebih perhatian sehingga mereka dapat menjadi individu terbaik dan menampilkan yang karakter terbaiknya sebagai generasi penerus negeri ini)."

5. Cara mengatasi anak yang berperilaku kasar

5. Cara mengatasi anak berperilaku kasar
Freepik/peoplecreations

Dalam berinteraksi sehari-hari, anak-anak mungkin bertindak kasar terhadap temannya. Terkadang saat bermain, anak-anak bisa bertindak di luar dugaan, seperti berkata kotor, memukul, mendorong, mencakar, atau pun melempar benda ke temannya seperti yang dialami oleh Vania. 

Perilaku kasar ini tentu harus segera mendapatkan perhatian guru dan orangtua.  Ketika melihat anak bertindak kasar, baik itu secara fisik maupun verbal, guru dan orangtua sebaiknya segera menegur dengan tegas dan tidak mentoleransinya. Arahkan anak berperilaku yang sopan. Kemudian, ajarkan anak perilaku yang baik dan yang buruk, dan juga konsekuensi dalam setiap tindakannya.

Orangtua tidak perlu memarahi atau memberinya hukuman fisik yang justru dapat menjadi contoh buruk perilaku kekerasan bagi anak. 

Orangtua dan guru dapat membantu melatih anak mengendalikan emosi dengan baik, mengembangkan empati, dan keterampilan sosialnya. Selain itu, ajarkan anak untuk meminta maaf bila melakukan hal yang menyakiti orang lain. 

Yang tak kalah penting, hindari memberi tontonan yang sifatnya kasar dan agresif. Kebanyakan kasus anak yang berperilaku kasar karena terinspirasi apa yang mereka tonton di televisi maupun di internet.

Semoga tips ini dapat bermanfaat dan tidak ada lagi perilaku kasar yang merugikan orang lain yang dilakukan oleh anak-anak kita ya, Ma.

Baca juga:

The Latest