Perlengketan Usus Anak: Penyebab, Gejala, dan Perawatannya
Perlengketan usus seringkali terjadi tanpa diiringi gejala apapun
25 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan pencernaan anak sangat penting untuk diperhatikan. Anak yang kondisi pencernaannya kurang baik dapat mengalami berbagai masalah yang bisa berdampak pada tumbuh-kembangnya karena tubuhnya tidak dapat menyerap nutrisi makanan dengan baik.
Salah satu masalah terkait pencernaan yang bisa terjadi pada anak adalah perlengketan usus. Mungkin banyak orang berpikir "usus lengket" hanyalah istilah belaka. Tetapi kondisi ini memang benar-benar ada dan berbahaya.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar perlengketan usus pada anak yang penting diketahui orangtua:
1. Apa itu perlengketan usus?
Perlengketan usus atau adhesi usus adalah kondisi di mana jaringan pencernaan menempel pada dinding abdomen.
Normalnya organ pencernaan tidak menempel karena permukaannya licin. Tetapi penderita perlengketan usus mengalami masalah yang menyebabkan ususnya lengket karena berbagai faktor penyebab. Antara lain karena adanya luka pada jaringan antar organ pencernaan.
Editors' Pick
2. Penyebab perlengketan usus
Penyebab utama perlengketan usus pada anak terjadi karena operasi perut atau operasi organ tubuh lainnya. Kemungkinan karena jaringan organ terpapar benda asing, seperti perban atau jarum, atau adanya luka dan darah yang tidak dibersihkan selama prosedur operasi.
Selain karena faktor operasi, perlengketan usus juga dapat dipicu karena usus buntu yang pecah, infeksi perut, diverkulitis, penyakit Crohn, peritonitis, atau pun terjadi tanpa sebab yang jelas.
3. Tanda dan gejala perlengketan usus pada anak
Tanda dan gejala yang paling sering muncul pada anak yang mengalami perlengketan usus adalah sakit perut yang berkepanjangan. Selain itu, anak juga menunjukkan tanda dan gejala yang berkaitan dengan masalah pencernaan, misalnya:
- Mual dan muntah
- Perut kembung
- Perut membengkak
- Sulit kentut
- Sembelit atau susah BAB
- Terdengan suara bergemuruh dari dalam perut
Namun yang perlu diwaspadai adalah seringkali perlengketan usus pada anak tidak diawali gejala apapun.
4. Diagnosis perlengketan usus
Ketika anak mengeluhkan gejala-gejala di atas, dokter yang memeriksa kemungkinan akan meminta anak menjalani beberapa tes karena umumnya perlengketan usus tidak mudah dideteksi hanya dengan ultrasound atau pemeriksaan general. Tes yang perlu dilakukan meliputi:
- Tes darah
- X-ray, endoskopi GI, atau tomografi
- Operasi atau pemeriksaan perut
5. Pengobatan perlengketan usus pada anak
Bagi anak yang mengalami perlengketan usus dengan gejala ringan atau sedang, dokter akan memberikan perawatan untuk meringankan gejalanya. Anak tidak diperkenankan minum air atau cairan apapun selama 24 jam, terutama jika anak pernah menjalani operasi atau mengalami kram perut. Pemberian cairan intravena dapat dilakukan untuk mencegah kembung dan menghilangkan rasa sakit serta mual.
Namun, apabila anak mengalami perlengketan usus yang menyebabkan usus terbelit, maka operasi harus segera dilakukan supaya usus yang bermasalah tidak menghambat aliran darah menuju usus yang dapat menyebabkan kematian.
Apabila anak mengalami sakit perut berkepanjangan tanpa sebab yang diketahui, segera periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Perut Anak Buncit Tapi Kurus, Apakah Sehat atau Tidak?
- Anak Mengeluh Sakit Perut, Waspada Batu Ginjal pada Anak
- Ketahui Penyebab Sakit Perut pada Anak dari Lokasi Sakitnya