Apa Saja yang Menyebabkan Suatu Jual Beli Haram untuk Dilakukan?

group-image

Jual beli adalah sebuah proses  tukar-menukar benda yang memiliki nilai secara sukarela antara kedua belah pihak. Islam mengatur praktik jual beli dalam surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi, “…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan  riba…”

Namun dalam praktinya, banyak perkara yang menyebabkan proses jual beli menjadi haram menurut agama Islam. maka dari itu, pertanyaan seputar Apa Saja yang Menyebabkan Suatu Jual Beli Haram untuk Dilakukan? masih kerap ditemui untuk menghindari praktik jual beli yang diharamkan dalam Islam.

Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang hukum jual beli dalam Islam.

Apa Itu Jual Beli?

Dalam bahasa Arab, jual beli disebut dengan al-bai’ yang secara bahasa berarti memindahkan hak milik terhadap benda dengan akad saling mengganti. Melansir laman web muhammadiyah.or.id, beberapa ulama mencoba mendefinisikan jual beli sebagai berikut:

  1. Imam Hanafi, jual beli ialah pertukaran suatu harta dengan harta yang lain berdasarkan cara-cara tertentu.
  2. Imam Syafi’i, jual beli ialah pertukaran sesuatu harta benda dengan harta benda yang lain, yang keduanya boleh di-tasharruf-kan (dikendalikan), dengan ijab dan qabul menurut cara yang diizinkan oleh syari’at.
  3. Abu Bakr bin Muhammad al-Husaini, jual beli adalah; kontrak pertukaran harta benda yang memberikan seseorang hak memiliki sesuatu benda atau manfaat untuk selama-lamanya.

Dari beberapa pengertian di atas, secara umum jual beli dapat diartikan sebagai proses tukar-menukar dari pihak penjual kepada pihak pembeli disertai dengan akad yang sesuai dengan syariat Islam. Meski terdengar sepele, ada beberapa hal yang menyebabkan jual beli dalam Islam menjadi haram, lho! Berikut adalah beberapa ciri jual beli yang diharamkan.

  1. Jual beli barang haram
  2. Tindak penipuan
  3. Transaksi jual beli yang melibatkan riba
  4. Transaksi yang tidak adil dan bersifat merugikan
  5. Pembelian dengan cara yang tidak halal
  6. Penjualan yang melanggar syariat Islam

Apa Saja yang Menyebabkan Suatu Jual Beli Haram untuk Dilakukan?

Meskipun jual beli merupakan aktivitas yang umum dalam kehidupan sehari-hari, dalam beberapa kasus, jual beli dapat dianggap haram atau tidak diperbolehkan dalam agama Islam. Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan proses jual beli dianggap haram melansir laman web muhammadiyah.or.id:

1. Bai’al Talji’ah

Bai’ al-Talji’ah merupakan suatu bentuk jual beli yang dilakukan oleh seorang penjual yang dalam kondisi terdesak (terpaksa) karena khawatir hartanya diambil. Dalam kata lain, harta yang dijual masih berstatus barang sengketa. Jenis jual beli ini dilarang dalam Islam karena barang sengketa dapat menimbulkan kerugian bagi pihak pembeli.

2. Jual Beli dengan Sistem Uang Hangus

Adalah suatu sistem atau bentuk jual beli dimana pembeli membayar uang muka sebagai jaminan jual beli. Jika jual beli tersebut dilanjutkan, maka uang muka tersebut akan menjadi bagian dari harga barang yang diperjual belikan, namun jika transaksi jual beli dibatalkan, maka keseluruhan uang muka jadi milik calon penjual dan tidak dikembalikan kepada calon pembeli. Jenis jual beli ini diharamkan karena dianggap zalim sebab merugikan pihak lain.

3. Bai’ Ihtikar

Adalah suatu jenis jual beli dengan sistem penimbunan. Dimana seorang penjual sengaja memborong barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam jumlah banyak untuk ditimbun sehingga menyebabkan kelangkaan barang di pasaran. Jenis jual beli ini pernah terjadi saat masa pandemi Covid-19, di mana para penjual banyak menimbun masker dan dijual dengan harga lebih mahal karena sedang banyak dibutuhkan.

4. Jual Beli Benda Najis

Benda Najis yang dimaksud dalam jenis jual beli ini adalah makanan, minuman, atau hewan yang dianggap najis dan dilarang untuk dikonsumsi seperti babi, anjing, minuman keras, bangkai, serta makanan yang menyerupai bentuk menjijikan. Benda-benda ini tidak hanya dilarang untuk dikonsumsi, namun juga dilarang untuk diperjual belikan. Bahkan orang yang memakan hasil penjualannya sama dengan mengkonsumsi barang itu sendiri.

5. Bai’ al-wafa

Adalah suatu jenis jual beli barang yang disyaratkan, di mana seseorang menjual barangnya kepada pihak lain dengan syarat barang tersebut harus dijual pada dirinya (penjual) dengan harga tertentu dan pada saat tertentu sesuai dengan perjanjian. Atau menjual barang dalam batas waktu tertentu, jika waktu itu tiba maka seorang pembeli harus menjual kembali barangnya kepada penjual pertama itu. Jenis jual beli ini termasuk jenis jual beli yang terlarang, karena termasuk rekayasa dan memberikan ketidakpastian, atau kepemilikan yang tidak utuh terhadap barang yang dibeli oleh seseorang.

Itu dia penjelasan tentang jual beli beserta Apa Saja yang Menyebabkan Suatu Jual Beli Haram untuk Dilakukan? dalam agama Islam. Semoga tulisan di atas dapat membantumu untuk menghindari segala proses jual beli yang diharamkan, ya!

Baca juga:

Komentar
Jual beli adalah sebuah proses  tukar-menukar benda yang memiliki nilai secara sukarela antara kedua belah pihak. Islam mengatur praktik jual....

Jual beli adalah sebuah proses  tukar-menukar benda yang memiliki nilai secara sukarela antara kedua belah pihak. Islam mengatur praktik jual beli dalam surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi, “…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan  riba…”

Namun dalam praktinya, banyak perkara yang menyebabkan proses jual beli menjadi haram menurut agama Islam. maka dari itu, pertanyaan seputar Apa Saja yang Menyebabkan Suatu Jual Beli Haram untuk Dilakukan? masih kerap ditemui untuk menghindari praktik jual beli yang diharamkan dalam Islam.

Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang hukum jual beli dalam Islam.

Apa Itu Jual Beli?

Dalam bahasa Arab, jual beli disebut dengan al-bai’ yang secara bahasa berarti memindahkan hak milik terhadap benda dengan akad saling mengganti. Melansir laman web muhammadiyah.or.id, beberapa ulama mencoba mendefinisikan jual beli sebagai berikut:

  1. Imam Hanafi, jual beli ialah pertukaran suatu harta dengan harta yang lain berdasarkan cara-cara tertentu.
  2. Imam Syafi’i, jual beli ialah pertukaran sesuatu harta benda dengan harta benda yang lain, yang keduanya boleh di-tasharruf-kan (dikendalikan), dengan ijab dan qabul menurut cara yang diizinkan oleh syari’at.
  3. Abu Bakr bin Muhammad al-Husaini, jual beli adalah; kontrak pertukaran harta benda yang memberikan seseorang hak memiliki sesuatu benda atau manfaat untuk selama-lamanya.

Dari beberapa pengertian di atas, secara umum jual beli dapat diartikan sebagai proses tukar-menukar dari pihak penjual kepada pihak pembeli disertai dengan akad yang sesuai dengan syariat Islam. Meski terdengar sepele, ada beberapa hal yang menyebabkan jual beli dalam Islam menjadi haram, lho! Berikut adalah beberapa ciri jual beli yang diharamkan.

  1. Jual beli barang haram
  2. Tindak penipuan
  3. Transaksi jual beli yang melibatkan riba
  4. Transaksi yang tidak adil dan bersifat merugikan
  5. Pembelian dengan cara yang tidak halal
  6. Penjualan yang melanggar syariat Islam

Apa Saja yang Menyebabkan Suatu Jual Beli Haram untuk Dilakukan?

Meskipun jual beli merupakan aktivitas yang umum dalam kehidupan sehari-hari, dalam beberapa kasus, jual beli dapat dianggap haram atau tidak diperbolehkan dalam agama Islam. Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan proses jual beli dianggap haram melansir laman web muhammadiyah.or.id:

1. Bai’al Talji’ah

Bai’ al-Talji’ah merupakan suatu bentuk jual beli yang dilakukan oleh seorang penjual yang dalam kondisi terdesak (terpaksa) karena khawatir hartanya diambil. Dalam kata lain, harta yang dijual masih berstatus barang sengketa. Jenis jual beli ini dilarang dalam Islam karena barang sengketa dapat menimbulkan kerugian bagi pihak pembeli.

2. Jual Beli dengan Sistem Uang Hangus

Adalah suatu sistem atau bentuk jual beli dimana pembeli membayar uang muka sebagai jaminan jual beli. Jika jual beli tersebut dilanjutkan, maka uang muka tersebut akan menjadi bagian dari harga barang yang diperjual belikan, namun jika transaksi jual beli dibatalkan, maka keseluruhan uang muka jadi milik calon penjual dan tidak dikembalikan kepada calon pembeli. Jenis jual beli ini diharamkan karena dianggap zalim sebab merugikan pihak lain.

3. Bai’ Ihtikar

Adalah suatu jenis jual beli dengan sistem penimbunan. Dimana seorang penjual sengaja memborong barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam jumlah banyak untuk ditimbun sehingga menyebabkan kelangkaan barang di pasaran. Jenis jual beli ini pernah terjadi saat masa pandemi Covid-19, di mana para penjual banyak menimbun masker dan dijual dengan harga lebih mahal karena sedang banyak dibutuhkan.

4. Jual Beli Benda Najis

Benda Najis yang dimaksud dalam jenis jual beli ini adalah makanan, minuman, atau hewan yang dianggap najis dan dilarang untuk dikonsumsi seperti babi, anjing, minuman keras, bangkai, serta makanan yang menyerupai bentuk menjijikan. Benda-benda ini tidak hanya dilarang untuk dikonsumsi, namun juga dilarang untuk diperjual belikan. Bahkan orang yang memakan hasil penjualannya sama dengan mengkonsumsi barang itu sendiri.

5. Bai’ al-wafa

Adalah suatu jenis jual beli barang yang disyaratkan, di mana seseorang menjual barangnya kepada pihak lain dengan syarat barang tersebut harus dijual pada dirinya (penjual) dengan harga tertentu dan pada saat tertentu sesuai dengan perjanjian. Atau menjual barang dalam batas waktu tertentu, jika waktu itu tiba maka seorang pembeli harus menjual kembali barangnya kepada penjual pertama itu. Jenis jual beli ini termasuk jenis jual beli yang terlarang, karena termasuk rekayasa dan memberikan ketidakpastian, atau kepemilikan yang tidak utuh terhadap barang yang dibeli oleh seseorang.

Itu dia penjelasan tentang jual beli beserta Apa Saja yang Menyebabkan Suatu Jual Beli Haram untuk Dilakukan? dalam agama Islam. Semoga tulisan di atas dapat membantumu untuk menghindari segala proses jual beli yang diharamkan, ya!

Baca juga:

ih astagfirullah nimbung barang buat dijual masuk haram ya ternyata. naudzubillah,..