5 Panggilan Anak Perempuan Bahasa Jawa

group-image

Saat masih kecil, orangtua seringkali memanggil kita dengan berbagai sebutan tertentu. Tidak menanggil dari nama asli, justru panggilan buatan orangtua ada yang unik dan menggemaskan. Bahkan, panggilan tersebut bisa terbawa sampai dewasa nanti.

Seperti halnya pada masyarakat Jawa. Orang-orang Jawa cenderung memanggil anak perempuannya sebagai bentuk kasih sayang. Mengutamakan tata krama, kesopanan, serta kelembutan, berikut 5 Panggilan Anak Perempuan Bahasa Jawa.

5 Panggilan Anak Perempuan Bahasa Jawa

1. Mbak

Berdasarkan kebudayaan masyarakat Jawa, panggilan “mbak” biasanya ditujukan pada anak perempuan yang lebih tua. Namun, karena adanya perluasan dan perkembangan, panggilan ini juga sering didengar di berbagai tempat, salah satunya Jakarta.

Oleh karena itu, kamu gak perlu bingung jika sewaktu-waktu masyarakat memanggil sebutan “mbak” ya. Hal tersebut menjadi wajar dan akan sering kita jumpai ketika bertemu dengan orang baru.

2. Dek ayu

Panggilan pertama yang biasanya dipakai masyarakat Jawa untuk memanggil anak perempuannya adalah “dek ayu”. Pangilan ini ditujukan untuk perempuan kesayangan.

Panggilan ini bisa menggambarkan suami yang sebagai orang yang memimpin keluarga layaknya kakak yang lebih tua dan istri sebagai orang yang dilindungi dan disayang.

3. Wadon

Kata “wadon” berasal dari bahasa Kawi Wadu yang bermakna kawula atau abdi. Kata “wadon” ini menyiratkan bahwa perempuan sebagai abdinya laki-laki atau dalam pernikahan merujuk kepada suami.

Makna dari kata “abdi” sendiri merupakan sebuah dedikasi seorang perempuan untuk laki-laki. Dikarenakan terdengar ptriakal, panggilan ini berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat Jawa.

4. Putri

Panggilan selanjutnya yang biasa digunakan masyarakat Jawa adalah “putri”. Dalam kawruh basa, “putri” disamakan dengan akronim putus tri perkawis. Putus tri perkawis bermakna tiga kewajiban perempuan, yakni wanita, wadon, dan estri.

Secara harfiah, panggilan “putri” bermakna sebagai anak perempuan. Oleh karena itu, kamu akan sering mendengar panggilan ini pada masyarakat Jawa.

5. Nduk tau Nok

Ndhuk dari kata si gendhuk. Gendhuk dimaknai sebagai sebutan yang akrab, dekat, penuh kasih pada anak perempuan. Gendhuk merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Jawa.

Dalam pengertian lain juga dianggap, sebagai orang (gadis muda) yang “selalu ada” dekat dengan seseorang (bisa orang tua, famili, atau majikan).

Itu dia 5 Panggilan Anak Perempuan Bahasa Jawa yang bisa Mama Papa pakai untuk memanggil si Kecil. Semoga bermanfaat!

 

Baca juga :

Komentar
Saat masih kecil, orangtua seringkali memanggil kita dengan berbagai sebutan tertentu. Tidak menanggil dari nama asli, justru panggilan buatan orangtua....

Saat masih kecil, orangtua seringkali memanggil kita dengan berbagai sebutan tertentu. Tidak menanggil dari nama asli, justru panggilan buatan orangtua ada yang unik dan menggemaskan. Bahkan, panggilan tersebut bisa terbawa sampai dewasa nanti.

Seperti halnya pada masyarakat Jawa. Orang-orang Jawa cenderung memanggil anak perempuannya sebagai bentuk kasih sayang. Mengutamakan tata krama, kesopanan, serta kelembutan, berikut 5 Panggilan Anak Perempuan Bahasa Jawa.

5 Panggilan Anak Perempuan Bahasa Jawa

1. Mbak

Berdasarkan kebudayaan masyarakat Jawa, panggilan “mbak” biasanya ditujukan pada anak perempuan yang lebih tua. Namun, karena adanya perluasan dan perkembangan, panggilan ini juga sering didengar di berbagai tempat, salah satunya Jakarta.

Oleh karena itu, kamu gak perlu bingung jika sewaktu-waktu masyarakat memanggil sebutan “mbak” ya. Hal tersebut menjadi wajar dan akan sering kita jumpai ketika bertemu dengan orang baru.

2. Dek ayu

Panggilan pertama yang biasanya dipakai masyarakat Jawa untuk memanggil anak perempuannya adalah “dek ayu”. Pangilan ini ditujukan untuk perempuan kesayangan.

Panggilan ini bisa menggambarkan suami yang sebagai orang yang memimpin keluarga layaknya kakak yang lebih tua dan istri sebagai orang yang dilindungi dan disayang.

3. Wadon

Kata “wadon” berasal dari bahasa Kawi Wadu yang bermakna kawula atau abdi. Kata “wadon” ini menyiratkan bahwa perempuan sebagai abdinya laki-laki atau dalam pernikahan merujuk kepada suami.

Makna dari kata “abdi” sendiri merupakan sebuah dedikasi seorang perempuan untuk laki-laki. Dikarenakan terdengar ptriakal, panggilan ini berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat Jawa.

4. Putri

Panggilan selanjutnya yang biasa digunakan masyarakat Jawa adalah “putri”. Dalam kawruh basa, “putri” disamakan dengan akronim putus tri perkawis. Putus tri perkawis bermakna tiga kewajiban perempuan, yakni wanita, wadon, dan estri.

Secara harfiah, panggilan “putri” bermakna sebagai anak perempuan. Oleh karena itu, kamu akan sering mendengar panggilan ini pada masyarakat Jawa.

5. Nduk tau Nok

Ndhuk dari kata si gendhuk. Gendhuk dimaknai sebagai sebutan yang akrab, dekat, penuh kasih pada anak perempuan. Gendhuk merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Jawa.

Dalam pengertian lain juga dianggap, sebagai orang (gadis muda) yang “selalu ada” dekat dengan seseorang (bisa orang tua, famili, atau majikan).

Itu dia 5 Panggilan Anak Perempuan Bahasa Jawa yang bisa Mama Papa pakai untuk memanggil si Kecil. Semoga bermanfaat!

 

Baca juga :

sering banget dipanggil Mbak, padahal bukan orang Jawa