Membentak Anak? Ini Dampaknya!

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi sang anak, terlebih ketika anak sedang emosi. Meskipun terkadang membuat Mama ikut emosi dan naik darah, jangan sampai membentak ya Ma. Menurut penelitian National Institutes of Health, membentak anak dapat membuatnya menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal. Perlu Mama pahami ketika membentak anak dapat mengakibatkan beberapa hal yang akan merugikan orangtua.

1. Anak merasa tidak berharga

Sering membentak anak menyebabkan dirinya merasa tidak berharga. Pada dasarnya, setiap orang terlebih anak ingin selalu merasa disayangi serta dihargai oleh orangterdekatnya.

2. Anak menjadi tertutup

Jika Mama pernah/sering membentaknya, maka hal tersebut akan menimbulkan rasa takut pada anak. Hal ini yang akan memengaruhi psikologisnya dengan enggan untuk bercerita dan membuat anak merasa tertekan karena takut untuk bercerita kepada orangtuanya.

3. Trauma jangka panjang

Membentak anak secara verbal dapat menimbulkan efek yang lama setelah insiden terjadi. Hal ini akan menimbulkan efek psikologis jangka panjang yang menyebabkan efek, seperti depresi, kegelisahan, memicu bullying, masalah sosial, masalah perilaku, dan pandangan negatif tentang dirinya sendiri.

4. Tidak mau mendengarkan orangtua

Dengan membentak anak, dapat menyebabkan mereka tidak patuh serta tidak mau mendengarkan nasihat orangtua. Hal ini dilakukan sebagai perlawanan serta perlindungan anak akibat orangtua terlalu sering membentak. Membentak anak juga dapat mengganggu perkembangan mereka lho Ma.

5. Tidak percaya diri

Ketika anak melakukan kesalahan, meskipun kesalahan tersebut adalah hal sepele beberapa Mama lebih cenderung memarahi atau membentaknya ketimbang menasihatinya. Hal inilah yang menyebabkan anak tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri. Ketika anak tidak percaya diri, maka akan menyulitkan mereka untuk melakukan aktivitas. Mereka juga akan bertanya-tanya tentang kesalahan yang mereka buat.

Jangan sampai membentak anak ya Ma guna menghindari risiko seperti yang di atas. Jika anak melakukan kesalah atau sedang emosi, sebaiknya Mama atau Papa tidak menegurnya secara berlebihan serta membentak. Mama atau Papa harus bisa mengendalikan emosi agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Tegur anak dengan nada tegas, bukan membentak. Mama atau Papa juga bisa membuat situasinya lebih nyaman agar anak tidak merasa takut.

Komentar
Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi....

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi sang anak, terlebih ketika anak sedang emosi. Meskipun terkadang membuat Mama ikut emosi dan naik darah, jangan sampai membentak ya Ma. Menurut penelitian National Institutes of Health, membentak anak dapat membuatnya menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal. Perlu Mama pahami ketika membentak anak dapat mengakibatkan beberapa hal yang akan merugikan orangtua.

1. Anak merasa tidak berharga

Sering membentak anak menyebabkan dirinya merasa tidak berharga. Pada dasarnya, setiap orang terlebih anak ingin selalu merasa disayangi serta dihargai oleh orangterdekatnya.

2. Anak menjadi tertutup

Jika Mama pernah/sering membentaknya, maka hal tersebut akan menimbulkan rasa takut pada anak. Hal ini yang akan memengaruhi psikologisnya dengan enggan untuk bercerita dan membuat anak merasa tertekan karena takut untuk bercerita kepada orangtuanya.

3. Trauma jangka panjang

Membentak anak secara verbal dapat menimbulkan efek yang lama setelah insiden terjadi. Hal ini akan menimbulkan efek psikologis jangka panjang yang menyebabkan efek, seperti depresi, kegelisahan, memicu bullying, masalah sosial, masalah perilaku, dan pandangan negatif tentang dirinya sendiri.

4. Tidak mau mendengarkan orangtua

Dengan membentak anak, dapat menyebabkan mereka tidak patuh serta tidak mau mendengarkan nasihat orangtua. Hal ini dilakukan sebagai perlawanan serta perlindungan anak akibat orangtua terlalu sering membentak. Membentak anak juga dapat mengganggu perkembangan mereka lho Ma.

5. Tidak percaya diri

Ketika anak melakukan kesalahan, meskipun kesalahan tersebut adalah hal sepele beberapa Mama lebih cenderung memarahi atau membentaknya ketimbang menasihatinya. Hal inilah yang menyebabkan anak tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri. Ketika anak tidak percaya diri, maka akan menyulitkan mereka untuk melakukan aktivitas. Mereka juga akan bertanya-tanya tentang kesalahan yang mereka buat.

Jangan sampai membentak anak ya Ma guna menghindari risiko seperti yang di atas. Jika anak melakukan kesalah atau sedang emosi, sebaiknya Mama atau Papa tidak menegurnya secara berlebihan serta membentak. Mama atau Papa harus bisa mengendalikan emosi agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Tegur anak dengan nada tegas, bukan membentak. Mama atau Papa juga bisa membuat situasinya lebih nyaman agar anak tidak merasa takut.

akan ada pengaruh buruk dalam jangka panjang lho ma

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi....

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi sang anak, terlebih ketika anak sedang emosi. Meskipun terkadang membuat Mama ikut emosi dan naik darah, jangan sampai membentak ya Ma. Menurut penelitian National Institutes of Health, membentak anak dapat membuatnya menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal. Perlu Mama pahami ketika membentak anak dapat mengakibatkan beberapa hal yang akan merugikan orangtua.

1. Anak merasa tidak berharga

Sering membentak anak menyebabkan dirinya merasa tidak berharga. Pada dasarnya, setiap orang terlebih anak ingin selalu merasa disayangi serta dihargai oleh orangterdekatnya.

2. Anak menjadi tertutup

Jika Mama pernah/sering membentaknya, maka hal tersebut akan menimbulkan rasa takut pada anak. Hal ini yang akan memengaruhi psikologisnya dengan enggan untuk bercerita dan membuat anak merasa tertekan karena takut untuk bercerita kepada orangtuanya.

3. Trauma jangka panjang

Membentak anak secara verbal dapat menimbulkan efek yang lama setelah insiden terjadi. Hal ini akan menimbulkan efek psikologis jangka panjang yang menyebabkan efek, seperti depresi, kegelisahan, memicu bullying, masalah sosial, masalah perilaku, dan pandangan negatif tentang dirinya sendiri.

4. Tidak mau mendengarkan orangtua

Dengan membentak anak, dapat menyebabkan mereka tidak patuh serta tidak mau mendengarkan nasihat orangtua. Hal ini dilakukan sebagai perlawanan serta perlindungan anak akibat orangtua terlalu sering membentak. Membentak anak juga dapat mengganggu perkembangan mereka lho Ma.

5. Tidak percaya diri

Ketika anak melakukan kesalahan, meskipun kesalahan tersebut adalah hal sepele beberapa Mama lebih cenderung memarahi atau membentaknya ketimbang menasihatinya. Hal inilah yang menyebabkan anak tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri. Ketika anak tidak percaya diri, maka akan menyulitkan mereka untuk melakukan aktivitas. Mereka juga akan bertanya-tanya tentang kesalahan yang mereka buat.

Jangan sampai membentak anak ya Ma guna menghindari risiko seperti yang di atas. Jika anak melakukan kesalah atau sedang emosi, sebaiknya Mama atau Papa tidak menegurnya secara berlebihan serta membentak. Mama atau Papa harus bisa mengendalikan emosi agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Tegur anak dengan nada tegas, bukan membentak. Mama atau Papa juga bisa membuat situasinya lebih nyaman agar anak tidak merasa takut.

sebisa mungkin jgn membentak anak sih ma

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi....

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi sang anak, terlebih ketika anak sedang emosi. Meskipun terkadang membuat Mama ikut emosi dan naik darah, jangan sampai membentak ya Ma. Menurut penelitian National Institutes of Health, membentak anak dapat membuatnya menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal. Perlu Mama pahami ketika membentak anak dapat mengakibatkan beberapa hal yang akan merugikan orangtua.

1. Anak merasa tidak berharga

Sering membentak anak menyebabkan dirinya merasa tidak berharga. Pada dasarnya, setiap orang terlebih anak ingin selalu merasa disayangi serta dihargai oleh orangterdekatnya.

2. Anak menjadi tertutup

Jika Mama pernah/sering membentaknya, maka hal tersebut akan menimbulkan rasa takut pada anak. Hal ini yang akan memengaruhi psikologisnya dengan enggan untuk bercerita dan membuat anak merasa tertekan karena takut untuk bercerita kepada orangtuanya.

3. Trauma jangka panjang

Membentak anak secara verbal dapat menimbulkan efek yang lama setelah insiden terjadi. Hal ini akan menimbulkan efek psikologis jangka panjang yang menyebabkan efek, seperti depresi, kegelisahan, memicu bullying, masalah sosial, masalah perilaku, dan pandangan negatif tentang dirinya sendiri.

4. Tidak mau mendengarkan orangtua

Dengan membentak anak, dapat menyebabkan mereka tidak patuh serta tidak mau mendengarkan nasihat orangtua. Hal ini dilakukan sebagai perlawanan serta perlindungan anak akibat orangtua terlalu sering membentak. Membentak anak juga dapat mengganggu perkembangan mereka lho Ma.

5. Tidak percaya diri

Ketika anak melakukan kesalahan, meskipun kesalahan tersebut adalah hal sepele beberapa Mama lebih cenderung memarahi atau membentaknya ketimbang menasihatinya. Hal inilah yang menyebabkan anak tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri. Ketika anak tidak percaya diri, maka akan menyulitkan mereka untuk melakukan aktivitas. Mereka juga akan bertanya-tanya tentang kesalahan yang mereka buat.

Jangan sampai membentak anak ya Ma guna menghindari risiko seperti yang di atas. Jika anak melakukan kesalah atau sedang emosi, sebaiknya Mama atau Papa tidak menegurnya secara berlebihan serta membentak. Mama atau Papa harus bisa mengendalikan emosi agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Tegur anak dengan nada tegas, bukan membentak. Mama atau Papa juga bisa membuat situasinya lebih nyaman agar anak tidak merasa takut.

bener ma, sama anak memang harus hati2 banget ngasih taunya..

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi....

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi sang anak, terlebih ketika anak sedang emosi. Meskipun terkadang membuat Mama ikut emosi dan naik darah, jangan sampai membentak ya Ma. Menurut penelitian National Institutes of Health, membentak anak dapat membuatnya menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal. Perlu Mama pahami ketika membentak anak dapat mengakibatkan beberapa hal yang akan merugikan orangtua.

1. Anak merasa tidak berharga

Sering membentak anak menyebabkan dirinya merasa tidak berharga. Pada dasarnya, setiap orang terlebih anak ingin selalu merasa disayangi serta dihargai oleh orangterdekatnya.

2. Anak menjadi tertutup

Jika Mama pernah/sering membentaknya, maka hal tersebut akan menimbulkan rasa takut pada anak. Hal ini yang akan memengaruhi psikologisnya dengan enggan untuk bercerita dan membuat anak merasa tertekan karena takut untuk bercerita kepada orangtuanya.

3. Trauma jangka panjang

Membentak anak secara verbal dapat menimbulkan efek yang lama setelah insiden terjadi. Hal ini akan menimbulkan efek psikologis jangka panjang yang menyebabkan efek, seperti depresi, kegelisahan, memicu bullying, masalah sosial, masalah perilaku, dan pandangan negatif tentang dirinya sendiri.

4. Tidak mau mendengarkan orangtua

Dengan membentak anak, dapat menyebabkan mereka tidak patuh serta tidak mau mendengarkan nasihat orangtua. Hal ini dilakukan sebagai perlawanan serta perlindungan anak akibat orangtua terlalu sering membentak. Membentak anak juga dapat mengganggu perkembangan mereka lho Ma.

5. Tidak percaya diri

Ketika anak melakukan kesalahan, meskipun kesalahan tersebut adalah hal sepele beberapa Mama lebih cenderung memarahi atau membentaknya ketimbang menasihatinya. Hal inilah yang menyebabkan anak tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri. Ketika anak tidak percaya diri, maka akan menyulitkan mereka untuk melakukan aktivitas. Mereka juga akan bertanya-tanya tentang kesalahan yang mereka buat.

Jangan sampai membentak anak ya Ma guna menghindari risiko seperti yang di atas. Jika anak melakukan kesalah atau sedang emosi, sebaiknya Mama atau Papa tidak menegurnya secara berlebihan serta membentak. Mama atau Papa harus bisa mengendalikan emosi agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Tegur anak dengan nada tegas, bukan membentak. Mama atau Papa juga bisa membuat situasinya lebih nyaman agar anak tidak merasa takut.

tanpa sadar nanti anaknya juga akan mengikuti orangtua lho ma, kebawa di kehidupannya

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi....

Seiring bertambah usianya, anak cenderung memiliki tingkat emosi yang mudah berubah. Hal ini membuat peran orangtua harus lebih sabar menghadapi sang anak, terlebih ketika anak sedang emosi. Meskipun terkadang membuat Mama ikut emosi dan naik darah, jangan sampai membentak ya Ma. Menurut penelitian National Institutes of Health, membentak anak dapat membuatnya menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal. Perlu Mama pahami ketika membentak anak dapat mengakibatkan beberapa hal yang akan merugikan orangtua.

1. Anak merasa tidak berharga

Sering membentak anak menyebabkan dirinya merasa tidak berharga. Pada dasarnya, setiap orang terlebih anak ingin selalu merasa disayangi serta dihargai oleh orangterdekatnya.

2. Anak menjadi tertutup

Jika Mama pernah/sering membentaknya, maka hal tersebut akan menimbulkan rasa takut pada anak. Hal ini yang akan memengaruhi psikologisnya dengan enggan untuk bercerita dan membuat anak merasa tertekan karena takut untuk bercerita kepada orangtuanya.

3. Trauma jangka panjang

Membentak anak secara verbal dapat menimbulkan efek yang lama setelah insiden terjadi. Hal ini akan menimbulkan efek psikologis jangka panjang yang menyebabkan efek, seperti depresi, kegelisahan, memicu bullying, masalah sosial, masalah perilaku, dan pandangan negatif tentang dirinya sendiri.

4. Tidak mau mendengarkan orangtua

Dengan membentak anak, dapat menyebabkan mereka tidak patuh serta tidak mau mendengarkan nasihat orangtua. Hal ini dilakukan sebagai perlawanan serta perlindungan anak akibat orangtua terlalu sering membentak. Membentak anak juga dapat mengganggu perkembangan mereka lho Ma.

5. Tidak percaya diri

Ketika anak melakukan kesalahan, meskipun kesalahan tersebut adalah hal sepele beberapa Mama lebih cenderung memarahi atau membentaknya ketimbang menasihatinya. Hal inilah yang menyebabkan anak tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri. Ketika anak tidak percaya diri, maka akan menyulitkan mereka untuk melakukan aktivitas. Mereka juga akan bertanya-tanya tentang kesalahan yang mereka buat.

Jangan sampai membentak anak ya Ma guna menghindari risiko seperti yang di atas. Jika anak melakukan kesalah atau sedang emosi, sebaiknya Mama atau Papa tidak menegurnya secara berlebihan serta membentak. Mama atau Papa harus bisa mengendalikan emosi agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Tegur anak dengan nada tegas, bukan membentak. Mama atau Papa juga bisa membuat situasinya lebih nyaman agar anak tidak merasa takut.

bener banget nih, bisa-bisa anak jadi nggak percaya diri